Episode 4

71 35 4
                                    

Setalah dia ngoceh-ngoceh sendiri dia langsung mandi dan makan sore dan sesudah makan dia ke kamarnya lagi sambil memainkan handphonenya ketika buka instagram dia dikejutkan oleh...

Message

Barkah Alfarizi

safitri

Pak Barkah mengirim dm ke Fitri, Fitri merasa senang tak karuan karna di dm crush nya, dia loncat-loncat diatas kasur saking senangnya.

Barkah Alfarizi

iya pak

Kamu sedang apa?

Lagi diem pak

Ouh

Iya pak

Read


Dan chatingan mereka pun berakhir dan Fitri bingung kenapa dia mengirimkan pesan dan hanya sekedar menanyakan apa yang sedang dilakukannya, Fitri merasa senang ketika ada pesan itu tapi iya sedih lagi karena cuman sampai situ saja Pak Barkah hanya membacanya sajah dan tidak membalasnya.

Fitri melihat ke rak buku-buku yang ia pinjam di perpustakaan sekolahnya, dan ternyata setelah dilihat-lihat bukunya kurang satu harusnya ada tiga dan ini cuman ada dua dia sudah mencari di seisi kamar tapi tidak ada.

Dia turun ke bawah untuk menanyakan ke mamahnya apa dia liat buku itu ternyata jawabannya adalah tidak, dia juga menanyalan ke ayah dan juga kakaknya dan lagi lagi mereka tidak tau.

Fitri sangat gelisah buku itu belum di temukan, dan ia tidak tahu apa konsekuensi kalo menghilangkan buku, karena ia belum pernah tapi kalo menghilangkan buku biasanya konsekuensinya mengganti balik kan? semoga saja.

Dia sudah lelah mencari buku itu dan akhirnya dia segera berjalan ke arah ranjang dia langsung melayangkan punggungnya ke atas kasur, dan dia memainkan handhopne karena dia ingin menanyakan kepada teman-temannya siapa tahu mereka lihat.

Grup Gegana

Fitri

p

p

p

p

p

Woe kalian liat buku paket ekonomi gue ga yg minjem di perpus waktu itu


Fani
Enggak gue ga liat Fit, emangnyaa kenapa?

Fitri

Engga ada dikamar gue, udah nanya ke mamah, ayah, kakak juga engga ada yang liat katanya


Nisa
Gue juga ngga ngeliat Fit, coba lo cari lagi di tempat-tempat terpencil

Fitri

Udah gue, cari tapi engga ada, gue takut dimarahin nih


Fani
Udah gapapa, nanti kita temenin lo ke perpusnya

Fitri

Yaudah deh


Setelah melihat jawaban dari Fani, Fitri sedikit lega. Fitri sudah lelah mencari dia berjalan kearah kamar mandi, dia mencuci muka dan menggosok gigi lalu dia tidur.

Dipagi hari

Fitri bangun langsung bersiap-siap ke sekolah, dan dia kesekolahnya diantar oleh kakak nya. Dikelas hanya Fitri seorang dan dia sedang memikirkan bagaimana bilang ke Pak Barkah kalau bukunya.

"Gimana kalo dia marah, pasti si kalo marah mah duhhh gimana nih,yaudah lah gapapa dimarahin juga emang gue yang salah" batin Fitri

Fitri pusing terus-terusan memikirkan bukunya yang hilang akhirnya dia bodo amat mau di marahin mau engga juga gapapa.

Nisa dan Fani masuk ke kelas dengan berlari-lari karena mereka kesiangan dan mereka langsung ke tempat duduknya, Nisa sebangku dengan Fitri dan Fani sebangku dengan temannya di kelas.

"Hosh hosh hosh, capet banget gila untungnya belum ditutup gerbangnya,kalo iya udah ditutup parah si" ucap Nisa

"Makanya bangunnya subuh" ucap Fitrii

"Ya tadi gak sengaja kesiangan" ucap Nisa

"Fit, gimana buku lo udah ketemu belum" ucap Fani

"Engga, udahlah gapapa nanti gue bilang aja ilang palingan di marahin sama suruh ganti" ucap Fitri

"Yaudah gapapa, kita temenin nanti kesananya" ucap Fani

"Iya Fan" ucap Fitri

Pembelajaran pertama pun di mulai dengan pelajaran sejarah yang membuat beberapa murid mengantuk dikelas karena penjelasan dari guru itu membuatnya ngantuk.

Kring Kring Kring ~~~
Bel ganti pelajaran berbunyi

Pembelajaran pertama selesai di ganti dengan pembelajaran kedua yaitu pelajaran inggris dan ternyata mereka jam kosong dan tidak mendapatkan tugas dari gurunya, menyenangkan sekali bukan

Fitri, Fani dan Nisa berjalan menuju perpustakaan, mereka sambil mau baca-baca disana karna kalau dikelas pasti berisik tapi kalo di perpustakaan itu sunyi jadi enak kalo membaca di perpus.

Disisi lain perasaan Fitri tidak enak antara senang bertemu dengan dia dan takut dia kena marah karna Fitri menghilangkan buku.

Ketika di depan pintu perpustakaan Fitri enggan masuk karena takut, tapi karena dorongan dari teman-temannya mereka pun masuk. Ketika Fitri melihat sosok Barkah dia benar-benar takut.

"Assalamualaikum, Pak ini teman saya ingin berbicara dengan bapak" ucap Fani

"Silahkan duduk" jawab Barkah

Fani dan Nisa pergi masuk kedalam, dan disini hanya ada Fitri dan Pak Barkah yang saling tatap.

"Ada apa" ucap Barkah

"Ja-jadi gi-gini Pak, sa-saya.." ucap Fitri

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang