Episode 18

14 1 0
                                    

"Iyaa deh, ayo pulang udah kemaleman nih" ucap Fitri

Mereka pun segera beres-beres untuk pulang setelah membayar pesanan, mereka pergi ke parkiran yang tadinya mereka akan pulang bareng memakai mobil Fani tapi ada seseorang yang mencegat mereka.

"Fitri pulang sama saya"

Mereka menoleh kearah belakang dan ternyata ada Barkah, Fitri kaget dan apa maksudnya ini dia mengajaknya pulang.

"Maaf saya pulang sama temen-temen saya pak, makasih" ucap Fitri sopan

"Lo kenapa gak terima tawaran dia si, kan sekalian pdkt" bisik Nisa

"Diem lo" bisik Fitri

"Sudah sama saya saja, kamu dan teman kamu itu beda jalur" ucap Pak Barkah

"Udah fit lo sama dia aja gapapa" ucap Fani

"Kok kalian numbalin gue gini siii" kesal Fitri

"Udah ayo, kami permisi" ucap Barkah sambil menarik tangan Fitri dan menjauh dari kedua teman Fitri.

Fitri sekarang sudah ada di mobil, Barkah langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang tidak ada obrolan apapun hanya ada suara lagu yang disetel dimobil.

Karna tidak ada pembicaraan Fitri bosan akhirnya dia yang membuka percakapannya.

"Pak"

"Iya kenapa? " tanya Pak Barkah

"Enggak cuman manggil aja" jawab Fitri membuat Pak Barkah terkekeh geli

"Besok jam 8 malem jangan lupa" pernyataan dari Pak Barkah membuat Fitri membeku dan jika sudah begini pasti akan terjadi.

"Demi apa si kenapa harus sekarang dan gue belum siapppp AAAAAA" batin Fitri sambil memejamkan matanya.

"Kenapa harus saya sih pak?" tanya Fitri dan jawabannya sama seperti beberapa hari yang lalu.

"Karna saya cinta sama kamu dan untuk membutikannya adalah dengan cara melamarmu lalu menikahimu" jawab Barkah dengan santai

Sepanjang jalan tidak ada percakapan lagi dan mereka sama diam, Barkah fokus nyetir dan Fitri hanya melihat-lihat jalan dimalam hari. Sesampainya didepan gerbang rumah Fitri berterimakasih dan menawarkan untuk mampir dulu tapi jawaban Barkah membuat Fitri agak jedagjedug.

"Besok saja sekalian saya ngelamar kamu" ucap Barkah

"Assalamualaikum, hati-hati dijalan pak saya masuk dulu" Fitri langsung pergi karena tidak ingin berlama-lama disana. Barkah terkekeh melihat tingkah Fitri.

"Lucu sekali haha" ucap Barkah dimobil lalu dia melajukan lagi mobilnya pulang kerumahnya

----------------

Hari sabtu pagi dirumah Fitri sudah ada yang menghias rumah dan banyak  kerabat yang datang karena akan masak makanan untuk nanti malam, padahal kalo dipikir kan cuman acara lamaran doang tapi entahlah mungkin itu adat istiadatnya Fitri juga kurang tau soal itu.

Fitri balik lagi ke kamarnya, dan dia sebentar lagi akan jadi calon istrinya Pak Barkah lalu menjadi istrinya.

"Ini beneran gue lamaran hari ini, terus nanti apa yang gue ucapin. Apa gue terima aja yah toh Pak Barkah mencintai gue untuk apa lagi gue memikirkan hal yang tak penting, Hufh gue sebentar lagi lamaran terus nikah terus punya anak dan lain-lain. Semoga Pak Barkah beneran cinta dan sayang sama gue" gumam Fitri

Dan sekarang Fitri menetapkan bahwa ia akan menerimanya, entah akan bagaimana jadinya yang penting dia sekarang akan menerimanya. Jodoh gak akan kemana toh udah ada didepan mata. Fitri sebenarnya senang akan dilamar dan dinikahi Barkah tapi ini terlalu cepat buat dirinya makanya dia diawal menolak, tapi kalau sudah begini mau gimana lagi, kalo ditolak nanti keluarga malu, sebisa mungkin Fitri akan mempercayainya menjadi calon suami.

Malam Hari dirumah Fitri sudah lumayan banyak orang hanya keluarga dekatnya saja, Fani dan Nisa pun sudah datang. Fitri berada dikamarnya dan dia sedang didandani oleh seorang mua dan ditemani oleh kedua temannya.

"Gila lo cantik banget Fit, bakalan klepek-klepek ini mah Pak Barkah" bawe Nisa

"Apaansih lo lebay banget" ucap Fitri

"Yeee lo dibilang cantik malah nyebut kita lebay" ucap Fani

Mereka tertawa dan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. lalu membukanya itu adalah Bu Yati mamah Fitri.

"Calon kamu sudah ada dibawa Fit, ayo sudah selesaikan"

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang