Episode 14

9 1 0
                                    

Pak Barkah


Kenapa tadi kamu pergi tanpa bilang kesaya
Dan kamu belum jawab pertanyaan tadi Fitri

Iya pak maap tadi saya kabur hehehe

rumah saya di Jl. Komplek Raflesia no. 7

Emang buat apaan sih pak, aneh banget pake nanya-nanya rumah saya segala, bukannya bapak pernah nganterin saya masa lupa


Buat ngelamar kamu.

JEDERRRRRR

Bagai tersambar petir melihat isi pesan terakhir dari Barkah. Fitri terus melamun, ini bohongkan, ini mimpikan itu yang terus ada dipikiran Fitri. Ketika Fitri masih melamun ada telepon masuk dari Barkah dan tentunya lewat instagram, lalu Fitri kembali sadar dan dia juga ingin menanyakan kebenarannya seperti apa, dia terus berpikiran kalau ini cuman bohongan.

"Hallo Fitri, saya tau kamu pasti kaget dan bertanya-tanya, tapi itu beneran saya akan melamar kamu setelah kamu lulus nanti" ucap Pak Barkah di telpon

"Apaan sih pak kalo becanda jangan bawa-bawa gituan lah" ucap Fitri

"Saya tidak bercanda, dan masalah kuliah kamu saya tidak akan melarangnya" ucap Barkah

"Pak gak bisa gitu dong, kenapa harus saya sih pak, padahal diluaran sana masih banyak cewe yang lebih cantik, atau bapak mau teman saya aja pak" ucap Fitri

"engga saya tidak mau yang lain, saya maunya kamu karena saya cinta sama kamu, dan untuk membuktikannya adalah dengan cara melamarmu lalu menikahimu." jawab Barkah lalu mematikan panggilan telponnya, Fitri merasa kesal kenapa dia begitu kekehnya.

Fitri pun langsung mengirim pesan kepada Barkah dan menyebutkan semua kekurangan dia, semoga saja dengan begitu Barkah langsung menarik lagi omongannya dan ketikannya.

Pak Barkah

Pak, nih ya saya itu gak bisa masak

Gak bisa beres-beres rumah

udah deh pak jangan sama saya, nanti bapak nyesel loh


Tidak apa-apa nanti juga kamu akan belajar kalo sudah menikah dengan saya, lagi pula nanti ada para pembantu yang akan membantu kamu.

Dan saya tidak akan pernah menyesal dengan pilihan saya, ingat itu Fitri

SERAH DEH


Fitri sudah sangat kesal bisa-bisanya dia begitu yakin pada dirinya, dan bagaimana dia bilang kepada orang tuanya kalau nanti mau ada yang melamar dirinya, dan kakaknya akan menertawakannya karena dia yang awalnya tidak mau menikah eh ternyata ada yang melamar.

Fitri sangat bingung sekarang, dia sekali bercerita kepada teman-temannya tapi ini bukan waktu yang tepat untuk mereka tahu, mungkin Fitri akan memendamnya dulu sendirian.

"Meskipun dulu gue pernah suka sama dia, tapi kali ini urusannya berbeda dan meskipun gue sekarang masih menyukainya gue gak bakalan nerima dia karena gue belum siap untuk nikah, dan sekarang gue harus gimana" batin Fitri sambil melamun

Fitri sulit untuk tidur dia baru bisa tidur jam 03.00 pagi. Fitri bangun siang karena dia sekarang tidak akan kesekolah dan alasan lainnya adalah karena dia semalem tidak bisa tertidur. Fitri langsung mencuci muka dan turun kebawah untuk sarapan.

Ternyata dirumah tidak ada siapa-siapa ayah nya sudah pasti kerja, kakanya kekampus dan mungkin mamahnya pergi ke pasar. Fitri. makan sendirian dia hanya memakan nasi goreng dan susu.

Sesudah makan dia pergi kekamar lagi dan dia melihat handphonenya, melihat grup yang berisi Fani dan Nisa, dan mengajak mereka untuk main kerumah nya karena Fitri merasa gabut, dan mereka mengiyakannya.

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang