Episode 23

13 1 0
                                    

Adam langsung pergi kebawah, dia maju kearah stand makanan tapi sebelum itu ada yang menubruk dia secara tak sengaja dari berlawan arah dan untungnya mereka gak jatuh ke lantai.

"Aduh sorry sorry gue ga sengaja" ucap wanita itu

"Kalo jalan liat nya ke jalan bukan ke hp" ketus Adam sambil melengos jalan meninggalkan wanita itu. Wanita itu kesal "Kan gue sudah meminta maap tapi kenapa dia ketus" batinnya.

----------------


Zara datang menghampiri Fitri mengucapkan selamat dan memberikan hadiah, Fitri senang ternyata Zara datang ke acara nikahannya.

"Selamat ya Fit, semoga sakinah mawadah warahmah. Ini kado dari gue" ucap Zara

"Makasih ya Zara, aamiin. Lo cepet-cepet juga nyusul hahahahha" ucap Fitri sambil tertawa dan Barkah hanya terkekeh senyum melihat interaksi mereka.

"Nanti aja ah Fit, belum hilal jodohnya" jawab Zara

"Ada tuh kaka gue, jomblo dan dia udah mau selesai kuliah terus jadi ceo di perusahaan ayah gue" ucap Fitri panjang lebar mempromosikan kakanya yang jomblo kepada Zara.

"Hahahaha lo bisa aja ngga dulu deh, btw kita poto dulu lah" ucap Zara sambil menyalakan handphonenya.

Dan mereka pun selfie di handphone Zara dengan Fitri dan Barkah tentunya, Zara pamit kebawah karna sudah terlalu lama dia tidak enak dengan yang mengantri untuk mengucapkan selamat kepada pengantin.

Akhirnya acara selesai dan tamu undangan, saudara sudah ada yang pulang. Sekarang Fitri dan Barkah sudah ada di kamar hotelnya, mereka membersihkan dirinya masing-masing.

Fitri berada di meja rias karna dia sedang skincarean, meskipun Fitri jarang makeup tapi dia selalu rutin skincarean. Barkah sedang duduk di sisi ranjang dan memainkan handphonenya.

"Mas gak laper?" tanya Fitri yang sedang berjalan ke arah ranjang

"Kenapa kamu lapar, sekarang saya pesenin" ucap Pak Barkah

"Iya mas, makannya di sini aja. cape kalo harus bulak balik" ucap Fitri

Barkah hanya menganggukan kepalanya, lalu dia memesan beberapa makanan untuk mereka. Beberapa menit makanan datang dan mereka langsung memakannya di sofa.

"Alhamdulillah kenyang" ucap Fitri sambil berjalan kearah ranjang dan dia langsung merebahkan badannya karna sudah sangat lelah.

"Baru makan sudah rebahan aja" ucap Barkah sambil berjalan ke arah kamar mandi entah mau ngapain.

Fitri tak menghiraukan ucapan Barkah malah sekarang dia sedang ketakutan karna kalo sudah nikah harus memberikan hak kepada suaminya sekarang, tapi Fitri belum sepenuhnya siap untuk menghadapi itu.

Fitri langsung menaikan selimutnya sampe atas kepala lalu dia mencoba untuk santai tapi tetap saja dia selalu panik takut dll. Pintu kamar mandi terbuka dan Barkah melihat Fitri di kerubuni oleh selimut tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, lalu dia jalan kearah ranjang.

"Saya tau kamu belum siap, saya akan tunggu kamu sudah siap" ucap Barkah

Fitri langsung membukakan selimut saking kagetnya dan dia melihat kearah wajah Barkah ingin melihat apakah ucapannya yang tadi benar atau tidak, dia hanya ingin memastikan saja.

"Sudah ayo tidur, kamu sudah sangat lelah" ucap Barkah sambil mengelus kepala Fitri. Fitri yang diperlakukan seperti itu membuat dia merasa jantungnya seperti berlari.

Lalu Fitri merebahkan badannya dikasur dengan posisi membelakangi Barkah dan kagetnya Barkah memeluknya dari belakang. Fitri akan memberontak tapi pelukannya malah makin erat dan Fitri hanya bisa pasrah.

"Sudah diem tidur, selamat tidur istriku tidur yang nyenyak" bisik Pak Barkah tepat di telinga Fitri dan itu membuat Fitri beberapa detik terpaku

"O-ouh iya mas, selamat tidur juga" gugup Fitri

"Wahhhhh anj-ir maraton nih jantung gue, semoga dia gak ngeh kalo gue lagi degdegan parah" batin Fitri

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang