Episode 19

17 1 0
                                    

"Calon kamu sudah ada dibawa Fit, ayo sudah selesaikan" Bu yati menghampiri Fitri dia takjub melihat anaknya cantik sekali.

"Kamu cantik sekali sayang, ayo kita kebawah udah ditungguin" lanjutnya lagi, Fitri pun keluar diiringi dengan kedua temannya.

Dirumahnya sudah banyak kursi yang diisi dan Fitri berjalan kearah Ayahnya dan dia pun duduk disamping Ayahnya dan berhadapan dengan Barkah.

"Masya Allah cantik banget" batin Barkah

"Pak Barkah ganteng banget aaaaa" batin Fitri

Acara pun dimulai dengan pembukaan, lalu pengutaraan tujuan keluarga mempelai pria, lalu jawaban dari keluarga memperlai wanita, lalu pemberian Seserahan Kepada Keluarga Calon Mempelai Wanita danyang terakhir adalah tukar cincin kedua mempelai.

"Bapak sudah menjaga putri bapak selama 18 tahun, sekarang bolehkan saya menggantikan posisi bapak dengan menjaga dan membahagiakan putri bapak layaknya perhiasan dunia yang paling berharga?

Jika Allah mengizinkan, saya ingin menjadikan putri bapak/ibu sebagai istri saya, menemani setiap langkah perjuangan saya, menjadi penyejuk hati saya dikala gundah dan menjadi penasihat saat saya melakukan kesalahan, dari awal saya kenal putri bapak/ibu, saya merasa seperti telah menemukan orang yang tepat, sekiranya bapak/ibu menyetujui, saya ingin melamar putri bapak/ibu dan melanjutkan hubungan kami berdua kejenjang pernikahan. Maksud dan tujuan saya datang kesini ingin meminta izin kepada bapak/ibu untuk melamar putri bapak dan menjadikan dia sebagai istri saya. Saya berjanji akan membahagiakan dan memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya. Saya ingin menyampaikan ketulusan hati saya bahwa saya mencintai anak bapak, izinkan kehadiran hidup saya mewarnai hidup anak bapak dan izinkan saya mengajak anak bapak kejenjang yang lebih serius dengan menikahinya.
Saya menginginkan putri bapak/ibu menjadi makmum sholat saya, saya ingin putri bapak/ibu mencium tangan saya setelah selesai sholat, serta saya menginginkan dia sebagai istri dan ibu dari anak-anak saya kelak. Bersediakah bapak/ibu menerima lamaran saya?. Saya percaya takdir tuhan itu nyata dan adil, jika putri bapak/ibu memang jodoh saya, maka izinkan saya membahagiakan dia dengan menjadikannya istri sah saya.
Tujuan saya datang kesini bermaksud untuk meminang putri bapak, bagaimana pendapat bapak?" ucap Barkah dengan jelas.

"Semua keputusan ada di anak saya, jadi bagaimana nak apakah kamu menerimanya?" ucap Pak Satria

"Lamaran ini merupakan bukti dari keinginan kuat bapak dalam menjadikan saya sebagai seorang istri. Terima kasih telah memantapkan hati untuk melamar saya. Atas restu dari Allah SWT., Insya Allah didepan kedua orang tua kita beserta keluarga besar, saya bersedia menerima lamaran bapak" Jelas Fitri dan semuanya bersorak senang apalagi kedua temannya.

"Alhamdulillah acara pengungkapan lamaran ini sudah selesai dan sekarang waktunya penyerahan seserahan mempelai pria kepada mempelai wanita, lalu sesudahnya kita akan memasuki acara tukar cincin kedua mempelai. Kedua mempelai boleh maju kedepan" ucap mc yang ada di depan mereka

Fitri dan Barkah pun maju kedepan dan dimulainya dengan Pak Barkah memakaikan cincinnya kepada Fitri lalu sebaliknya, Fitri memakaikan cincin kepada Pak Barkah.

"Kamu cantik" bisik Pak Barkah ketika dia sedang memakaikan cincinnya ke Fitri, Fitri sangat malu dan pasti pipinya sekarang sudah semakin merah.

Sesudahnya mereka Berpoto lalu mereka duduk lagi ditempat semula, lalu acarapun selesai dan sekarang hanya ada kedua keluarga sedang ngobrol untuk mempererat keakraban antar keluarga.

"Saya tidak sangka ternyata Fitri murid disekolah sekarang akan menjadi calon menantu hahaha" ucap Pak Dito selaku kepala sekolah disekolah Fitri

"Hahaha iya pak saya juga tidak menyangka, dia tiba-tiba bilang kepada saya akan ada yang melamarnya dan itu adalah anak bapak selaku kepala sekolah di sekolahnya" ucap Pak Satria

"Jadi kita akan menentukan tanggal berapa pernikahannya" lanjut Pak Satria

"Minggu depan, tanggal 28 hari minggu" jawab Barkah

Fitri melotot ke arah Barkah, apakah itu tidak terlalu cepat.

"Benar lebih cepat lebih baik" ucap Pak Dimas

Mereka mengobrol dengan canda dan tawa, Fitri hanya diam karna teman-temannya sudah pulang.

"Yah, Pah, aku ijin mau ngobrol sama Fitri diluar" ucap Barkah

"Iya silahkan"

Fitri dan Pak Barkah pun duduk didepan rumah dan tidak ada yang memulai pembicaraan duluan mereka hanya diam. Sepuluh menit kemudian Pak Barkah memulainya.

"Terimakasih sudah menerima saya dan minggu depan kamu sudah menjadi milik saya seutuhnya" ucap barkah mengawali pembicaraan

"Saya juga berterimakasih karna bapak sudah mempercayai saya untuk menjadi pendamping hidup bapak" jawab Fitri

"Jangan panggil saya bapak Fitri saya tidak setua itu, panggil mas saja"

"I-iya m-mas"

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang