Episode 8

47 16 3
                                    

"Sekarang Safitri Nurcahaya" ucap Barkah sambil berjalan kearah Fitri, itu membuat Fitri berjalan mundur dan dia terjebak di dinding tembok toilet, Barkah terus berjalan mengikis jarak mereka dengan tatapan yang sangat tajam.

Fitri dan Barkah jaraknya sudah sangat dekat, dan Barkah memajukan wajahnya dan Fitri berusaha mendorong Barkah tapi tenaganya tidak membuat pergerakan apapun dari Barkah, dan yang terjadi adalah..

Cupp..

Fitri kaget tiba-tiba Barkah mencium bibirnya, dan itu adalah first kiss dia yang seharusnya diberikan kepada suaminya kelak, tetapi sekarang sudah di ambil oleh seseorang, meskipun dia menyukai Barkah tapi ini sudah kelewatan.

Fitri langsung mendorong dada bidang Barkah, dia langsung memaki-maki Barkah.

"Bapak apa-apaan sih main cium-cium segala saya juga bakal pulang pak, dasar brengsek" ucap Fitri menggebu-gebu

"Kamu berbicara apa itu Fitri" ucap Barkah dengan tatapan mata yang tajam seakan didepan adalah mangsanya.

"BAPAK BRENGSEK" ucap Fitri sambil mendorong badan Barkah dan dia langsung pergi

"Dasar brengsek berani-beraninya dia cium-cium gue" batin Fitri

Fitri menghampiri teman-temannya dengan muka marah dan mengajak teman-temannya untuk pulang, kalo mereka masih mau disini Fitri akan pulang sendiri.

"Ayo pulang udah malem banget ga baik buat kita" ketus Fitri

"Lo kenapa si Fit dateng-dateng muka kaya gitu terus ketus banget, bentar lagi deh" ucap Nisa

"Yaudah kalo kalian masih pengen disini gue pulang aja sendiri" ucap Fitri sambil berjalan keluar

Dan ternyata Fani dan Nisa pun mengikutinya untuk pulang karena mereka tau pasti ada sesuatu yang terjadi pada Fitri tapi mereka tidak akan menanyakannya sekarang paling nanti.

"Fit tungguin kita, iya deh kita juga pulang " ucap Nisa

Fitri menoleh kebelakang ternyata ada teman-temannya dan Fitri hanya mengangguk saja, mereka pun pergi ke arah parkiran.

Ketika sampai di parkiran ada yang menarik tangan Fitri dari belakang dan itu membuat Fitri kaget dan langsung melihat kearah belakang begitupun teman-temannya.

"Pak Barkah, ngapain disini" ucap Fani

"Kamu pulang sama saya" ucap Barkah Kepada Fitri

"Dih gak mau, saya pulang sama temen-temen saya" ucap Fitri

"Pulang sama saya atau saya kasih tahu orang tua kamu kalo kamu main ke club" ucap Barkah

"Apaansih pak bawa-bawa orang tua saya, bapak jangan ikut campur urusan saya" ketus Fitri

"Fit mending lo ikut aja sama Pak Barkah ini juga demi kebaikan lo, daripada dia ngebilangin lo main ke club" ucap Fani

"Lo ko gitu si malah ngedukung dia" ucap Fitri

"Gak gitu Fitri konsepnya, udah sekarang lo pulang aja sama Pak Barkah" ucap Nisa

Fitri memikirkan lagi kalo dia pulang sama Barkah dia takut, kalo engga pulang sama Barkah, dia lebih takut karna orang tuanya akan tahu kalo dia main ke club dan dia akan dimarahi. Pada akhirnya dia pulang bersama Barkah karna tangan dia sudah ditarik oleh Pak Barkah.

"Kelamaan mikir, sudah ayo" ucap Pak Barkah sambil menarik tangan Fitri

"Hati-hati ya Fit, byeeeeee" ucap Fani dan Nisa

"Hemm" balas Fitri

Fitri sudah berada di mobil Barkah dan dia hanya diam tak berkutik.

"Dimana rumah kamu" ucap Barkah

"Di komplek Raflesia No.7" ucap Fitri

Tidak ada lagi percakapan yang mereka buat, dan mereka sudah sampai didepan rumah Fitri, Fitri langsung keluar dari mobil dan dia juga sudah berterimakasih kepada Pak Barkah.

"Terimakasih pak, maap sudah merepotkan" ucap Fitri

"Maap atas kejadian tadi saya tidak sengaja" ucap Pak Barkah

Sesudah mendengar itu Fitri langsung keluar tanpa mengucapkan satu katapun. Fitri langsung masuk kedalam rumahnya, ternyata dirumahnya hanya ada mamahnya.

"Assalamualaikum mah" ucap Fitri

"Waalaikumsalam, kenapa kamu pulangnya malem banget sayang" ucap Yati

"Iya mah maap tadi Nisa ngajak makan dulu" ucap Fitri berbohong

"Ouh yaudah kamu langsung kekamar aja terus mandi" ucap Yati

"Iya mah, aku kekamar dulu ya mah" ucap Fitri

"Maap mah aku bohong" batin Fitri merasa bersalah

Ketika sudah dikamar dia mandi, skincarean, terus langsung rebahan dan dia kembali teringat kejadian tadi dirinya dengan Pak Barkah.

"Dasar brengsek, gue gak akan suka lagi sama lo" ucap Fitri

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang