Episode 15

15 1 0
                                    

Fani dan Nisa sudah sampai di rumah Fitri dan mereka sekarang berada dikamar Fitri, mereka hanya tiduran, nonton film dll.

"Kita jalan keluar yuk, bosen nih dirumah mulu" ucap Nisa

"Kemana?" tanya Fitri

"Kita nonton film aja yuk yang lagi viral itu loh, kkn desa penari" ucap Fani antusias

"Ahh engga ah gue takut" ucap Fitri

"Ayooo, gak akan Kenapa-kenapa Fit lo tenang aja kan ada kita" ucap Nisa

"Yaudah nanti sore aja nontonnya gue masih mager" ucap Fitri

Mereka pun tidur siang bertiga dikasur yang empuk dengan posisi Fitri ditengah, Nisa di sebelah kiri dan Fani disebelah kanan. Sore tiba mereka bangun dan langsung pergi kerumahnya masing-masing untuk siap-siap pergi nonton, mereka tidak membawa baju ganti jadinya mereka pulang dulu dan akan ketemuan langsung di tempat nonton.

"Ayoo lo udah pesen tiketnya kan" ucap Nisa ke Fani

"Udah, ayo kita masuk, makanannya juga udah beli" jelas Fani

"Bentar, kayanya gue gak akan ikut aja deh, gue takut soalnya kalo tentang horor-hororan" ucap Fitri merasa ketakutan

"Gak akan ada apa-apa Fitri serius deh kan ada kita sayang juga tiketnya udah kebeli, udah ayo masuk aja" ucap Fani sambil menarik lengan Fitri

Akhirnya Fitri pun masuk dengan kedua temannya, didalam Fitri sangat tidak menikmati filmnya karena dia sibuk menutup mata dan telinganya karena takut. Film pun selesai dan mereka pun keluar. Mereka memilih makan dulu sebelum pulang karena laper dirumah belum makan. Mereka memilih tempat makan sushi karena Nisa lagi kepengen banget sama sushi.

"Abis makan kita pulang nih, gak akan kemana dulu gitu" ucap Fani

"Menurut lo, kita mau kemana lagi selain pulang hah?" sewot Nisa

"Yeee kan gue cuman nanya aja Nisa" ucap Fani

"Udah mending pulang aja takut kemaleman, eh kalian pulangnya naik apaan?" tanya Fitri

"Kalo gue si sama pacar gue ehem" ucap Nisa

"Gue naik grab, soalnya mobil gue lagi dipake mama gue, lo naik apa Fit?" ucap Fani

"Gue juga sama naik grab" ucap Fitri

Mereka pun keluar dari dalam mall ternyata hari sudah gelap, dan ternyata jemputan nisa sudah datang dan dia pulang duluan, beberapa menit kemudian jemputan grab Fani pun datang dia juga pamit, dan tinggal hanya Fitri sendirian didepan mall, dia sedang menunggu grab orderannya. Ketika sedang menunggu ada telpon masuk ke handphone Fitri, dan ternyata itu abang grab dan ia menyampaikan bahwa tidak bisa mengantarnya karena ban mobilnya tiba-tiba meletus dan harus ditambal.

Fitri hanya menghela nafas, dan dia sekarang sedang sibuk mencari driver yang lain, tapi sebelum itu ada mobil berwarna putih menghampirinya. Fitri bingung soalnya dia belum memesan drivernya, ketika seseorang keluar dari mobilnya itu adalah Barkah.

Fitri sangat-sangat terkejut, mana bisa guru itu ada disini. Fitri bertanya-tanya didalam pikirannya.

"Ayo pulang bersama saya" ucap Barkah

"Hah tidak pak terimakasih, saya akan memesan grab saja" ucap Fitri sopan

"Sudah sama saya aja ayo, kalo dengan grab kamu harus nunggu lagi, ini udah malem gak baik buat kamu" ucap Barkah

"Tidak pak terimakasih" kekeh Fitri

Barkah langsung menarik Fitri untuk masuk kedalam mobilnya, dia sudah greget karena Fitri susah sekali di ajak. Bukan tanpa alasan dia tidak mau pulang bareng, karena dia masih malu untuk bertemu dengan Barkah karena soal kemarin yang dia akan melamarnya.

Mereka sudah ada di dalam mobil dan Barkah sudah melajukan mobil. Tidak ada yang memulai percakapan tapi tiba-tiba Barkah memulai percakapannya.

"Saya tidak berbohong tentang ucapan kemarin Fitri, perlu kamu ingat lagi" ucap Barkah

Fitri langsung mendelik melihat kearah wajah Barkah.

"Nih ya pak maap yah, tapi saya masih pengen sendiri pak" jelas Fitri

"Saya tau kamu menyukai saya jadi untuk balasannya adalah dengan melamar dan menikahi kamu" ucap Barkah

"Saya sudah tidak suka lagi sama bapak semenjak kejadian di club waktu dulu" ketus Fitri

"Hahahahaha" tawa Barkah. Fitri agak kaget melihat gurunya tertawa karena dia jarang sekali melihat gurunya tertawa, boro-boro tertawa senyum pun tidak pernah.

"Pak saya itu banyak kekurangannya" Ucap Fitri lagi

"Tidak apa-apa kita saling melengkapi, jangan lupa kasih tahu orang tua kamu, atau mau saya yang bilang nya?" tanya Barkah

"Pak kenapa sih harus saya, kenapa gak yang lain aja" melas Fitri

"Karena saya cinta kamu" singkat, padat dan jelas.

Fitri melamun bagaimana caranya dia berbicara kepada orang tuanya tentang hal ini dan apalagi kakak nya sudah tidak tau lagi ekspresi dia jika tau tentang ini. Fitri sangat bingung.

Mobilnya sudah sampai didepan gerbang rumah Fitri, Fitri kembali menanyakan tentang tadi.

"Jadi bapak maunya gimana?" ucap Fitri

"Melamar kamu"

"Kapan?"

"Minggu depan sesudah kamu kelulusan, dan saya akan ajak keluarga saya" ucap Barkah

"Huhhh, ya sudah jika itu maunya bapak saya akan menunggunya" jelas Fitri sambil membuka pintu mobil dan dia keluar untuk masuk kedalam rumahnya.

----------------


Fitri dikamar sedang merenung, apakah kata-kata tadi yang dia ucapkan benar atau salah. dan dia juga sedang memikirkan bagaimana caranya berbicara kepada orang tuanya, kakaknya dan juga kedua temannya.

"Udahlah ikutin alurnya aja, semoga aja ucapan gue bener dan gak salah" batin Fitri

Dia pusing memikirkan nya akhirnya dia pun tertidur.

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang