Episode 13

15 1 0
                                    

Fitri sudah sampai dirumah nya dia langsung menuju ke kamar dan bersih" lalu dia rebahan dikasur. Fitri hanya scroll -scroll instagram. Fitri juga mengunggah sebuah poto dirinya ketika tadi berada di mall.

Jam menunjukkan jam 01.00 pagi, Fitri masih belum tidur dia masih memainkan handphone dengan menonton drama china. Tiba-tiba ada yang menelpon dan itu adalah Nisa, dia mengajak Fitri dan Fani besok kesekolah karena dia mau mengembalikan buku yang dia pinjam waktu lalu, Fitri mengiyakan saja.

Fitri langsung mematikan drama nya dan dia langsung tidur karena dia besok akan kesekolah.

----------------

Di pagi hari

Fani dan Nisa sudah ada dirumah Fitri, karena mau berangkat bareng katanya. Mereka pergi menggunakan mobil Nisa. Sampai disekolah mereka langsung ruang perpustakaan.

"Assalamualaikum, Pak kami mau mengembalikan buku" ucap Fani

"Waalaikumsalam, silahkan" ucap Barkah

Sesudah mereka menandatangan mereka ingin pergi tapi di cegah oleh Barkah dan yang jelas dia mencegah Fitri, Fani dan Nisa pun keluar dan meninggalkan Fitri diruangan itu bersama Barkah.

"Ada apa pak" tanya Fitri dengan menundukkan wajahnya karena dia sedang menahan kesal, awas saja kalo dia menanyakan hal-hal yang tidak penting.

"Rumah kamu dimana" ucap Pak Barkah

"Ngapain bapak nanyain rumah saya" ucap Fitri sambil melihat wajah Pak Barkah

"Saya tanya kamu rumahnya dimana" lanjutnya

"Bukannya dia udah pernah kan nganterin gue masa dia lupa sih, dasar tua jadinya gampang tua" batinnya sambil mengumpat

"Iya buat apa bapak Barkah" kesal Fitri

"Emang harus ada alasan ya kalo mau tau rumah kamu?" ucap Barkah

Fitri tidak bisa berkutik ketika mendengar ucapan terakhir dari Barkah, benar juga sih tinggal jawab saja sudah bereskan, tapi Fitri kekeh mau tau dulu alasan dia menanyakan itu. Ketika Fitri akan menjawabnya tapi tiba-tiba ada adik kelas yang akan meminjam buku, Fitri merasa senang karena berkat ada adik kelasnya dia bisa keluar tanpa menjawab pertanyaan dari Barkah tentunya.

----------------


"Akhirnya gue bisa keluar juga, tapi kenapa ya dia nanyain alamat rumah gue, dan kan waktu itu dia pernah nganterin gue. Gak mungkin kan kalo dia mau santet gue, emang gue punya salah apa sama dia sampe mu ngesantet gue, kok gue jadi takut ya sama dia" batin Fitri

Fitri menelpon Fani dan mereka sedang ada dikantin, Fitri menyusulnya dan ketika dia sudah sampai dimeja yang teman-temannya duduki, banyak sekali pertanyaan yang mereka tanyakan kepada Fitri contohnya kaya "tadi Pak Barkah ngapain lo" dan sebagainya.

Fitri menjawab dengan "Engga ngapa-ngapain" singkat padat dan jelas. Tentu saja mereka tidak mempercayainya, mana mungkin selama itu tidak ada apa-apa. Tapi mereka tidak mau bertanya lagi kalo misalkan Fitri menjawabnya sudah begitu, toh nanti juga Fitri akan menceritakannya tapi mungkin bukan sekarang.

Mereka pun memutuskan untuk pulang karena sudah tidak ada lagi kegiatan di sekolah, dan mereka pulang kerumahnya masing-masing.

Seudah sampe dirumahnya Fitri langsung kekamar dan juga dia langsung bersih-bersih ganti baju lalu dia rebahan dikasur yang empuk dan tanpa disadari diapun tertidur mungkin dia lelah.

Fitri bangun di sore hari dia turun kedapur dan melihat ada mamahnya sedang memasak dan juga mbok inah.

"Masak apa nih mah" tanya Fitri

"Eh ini mamah masak sup ayam kesukaan kamu sayang" ucap Bu Yati

"Wihhhh enak banget nih" ucap Fitri sambil kegirangan

"Kamu mandi dulu sana, sebentar lagi juga kakak sama ayah kamu pulang" ucap Bu Yati

"Siap mah, aku kekamar dulu ya" ucap Fitri sambil melangkahkan kakinya menuju kamar untuk mandi. Sesudah mandi Fitri turun lagi kebawah dan benar ternyata ayah dan kakaknya sudah pulang mereka sedang duduk di ruang keluarga.

"Hallo ayah, kaka, mamah" ucap Fitri sambil duduk di kursi dekat mamahnya.

"Eh sayang ayah mau nanya kamu mau dilanjutin kemana?" tanya sang ayah

"Insya Allah aku mau ke itb jurusan management yah, udah ikut snmptn juga, nanti tinggal nunggu pengumuman nya aja seminggu lagi, semoga masuk ya, yah" jawab Fitri

"Ouh gitu, yasudah tidak apa-apa syukurlah, dan semoga saja kamu keterima, ayah sebagai orang tua hanya bisa memberimu doa yang terbaik, kalo misalkan nanti hak keterima kamu mau sbmptn dimana?" tanya sang ayah lagi

"Nikahin aja udah kalo gak keterima mah" potong Satria, Fitri langsung melototkan matanya ke arah kakaknya, bisa-bisanya dia berbicara seperti itu.

"Apaan sih lo, yakali gue ini masih kecil" sewot Fitri

"Kalo sudah ada jodohnya kenapa engga, mamah udah kepengen banget gendong cucu" ucap mamahnya

"Ihhhh apaan si mamah ko gitu, harusnya yang nikah itu lo bang udah tua juga masih aja ngejomblo" cerocos Fitri

"Udah-udah kalian ini ribut terus, ayo kita makan malam sudah waktunya" ucap sang ayah

Mereka pun menuju meja makan dan makan dengan tenang, sesudah nya Fitri langsung pergi ke kamarnya, dia melihat handphone yang sedang di charger daritadi dia kelupaan.

Ketika dia membuka handphone, ada satu notif dari instagram yang mengganggu Fitri, yaitu dari Pak Barkah.

Pak Barkah


Kenapa tadi kamu pergi tanpa bilang kesaya
Dan kamu belum jawab pertanyaan tadi Fitri

Iya pak maap tadi saya kabur hehehe

rumah saya di Jl. Komplek Raflesia no. 7

Emang buat apaan sih pak, aneh banget pake nanya-nanya rumah saya segala, bukannya bapak pernah nganterin saya masa lupa


Buat ngelamar kamu.

JEDERRRRRR

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang