27

15 1 0
                                    

Fitri merasa jantungnya sudah tak terkendali, suaminya ternyata menyiapkan ini semua untuknya. Fitri duduk didepan Pak Barkah, disana sudah ada beberapa makanan kesukaan Fitri lalu ada bunga mawar merah dan coklat.

"Ini kencan pertama kita, semoga kamu suka i love you" ucap Barkah lalu, mencium tangan Fitri.

Fitri yang melihat itupun membulatkan matanya, dia masih tidak nyangka kalau suaminya akan seperti ini.

"I-i love you too mas" gugup Fitri, Barkah tersenyum melihat itu menurut dia istrinya itu sangat lucu.

"Ayo makan" titahnya, dan mereka pun makan dengan perasaan yang tidak bisa di deskripsikan.

Selesai makan, Fitri mengajak Barkah untuk mengabadikan momen itu dengan berpoto dan Barkah mengiyakannya, dia sudah memesan tukang poto untuk mereka karna pasti Fitri akan sangat ingin berpoto.

Setelah semuanya selesai, mereka pun kembali kerumah dan senyuman pun tak luput dari bibir Fitri. Mereka langsung bersih-bersih mandi dan sekarang mereka sedang berbaring di ranjang.

"Mas gak mau ngambil hak mas?" ucap Fitri

"Saya nunggu kamu siap" ucap Barkah sambil mengusap-ngusap kepala Fitri

Lama terdiam Fitri langsung bersuara "Aku siap mas"

"Kalau kamu masih belum yakin gapapa ko, masih siap menunggu" jawab Barkah

"Aku yakin dan siap mas" ucap Fitri, mereka saling beradu tatapan.

Barkah mendekatkan wajahnya ke bibir Fitri, lalu di kecupnya bibir Fitri.

"Kamu serius?" tanya Barkah lagi menyakinkan istrinya

"Iya mas aku serius" ucap Fitri, sekarang dia yang memulai mencium Barkah. Kesempatan itu di gunakan baik-baik oleh Barkah dia langsung melumatnya dan terus merasakan bibir istrinya itu, mengikis jarak diantara mereka.

Fitri sudah memberi kode bahwa dia sudah kehabisan nafas, Bakrah langsung menyudahi acara kiss itu. Barkah menatap Fitri dengan senyuman lalu dia mencium kening Fitri.

"Saya mulai ya"

****************


Pagi hari yang sangat sejuk, kedua pasangan itu belum bangun dari tidurnya karna mereka semalam begadang membuat barkah junior. Tiba-tiba ada yang menelpon Fitri lalu Barkah yang mendengar itupun langsung membuka matanya dan mengambil handphone yang berbunyi, dan disana tertera nama Fani, Barkah mengangkatnya karna takut ada yang penting.

"Halo Fan, ini saya Barkah ada apa?"

"Ouh engga pak, Fitrinya ada apa?"

"Dia masih tidur, apa ada yang mau di sampaikan?"

"Nanti aja deh pak kalau ada Fitrinya"

"Yasudah saya matikan, permisi"

Tutt..

"Dasar kulkas, si Fitri lagi pake belum bangun" gerutu Fani

...............


Fitri melenguh, mengerjapkan matanya beberapa kali dan ygang dia lihat pertama kali adalah wajah tampan suaminya.

"Selamat pagi istriku" ucap Barkah sambil mengecup bubir Fitri, hanya mengecup.

"Pagi juga mas" jawab Fitri, dia meregangkan tangannya, badannya pegal-pegal. Ketika Fitri akan bangun duduk bagian bawahnya sakit dan dia meringis.

"Shhhh"

"Kenapa sayang, sakit ya? maap ya tadi malam aku sedikit kasar hehehehe" ucap Barkah sambil cengengesan, dan dia pun langsung menidurkan Fitri lagi dan membawa kepelukannya.

"Hah dia pake aku kamu, gak pake saya saya lagi syukur deh hahahahahah" batin Fitri senang.

"Tadi temen kamu telpon" ucap Barkah

"Siapa?" tanyanya

"Fani"

"Mau apa?"

"Gatau, dia bilangnya nanti aja pas kamu udah bangun"

"Ouh gitu, lepas dulu mas aku mau ngambil handphone dulu" ucap Fitri

"Kiss dulu sayang" manja Barkah

"SEJAK KAPAN PAK BARKAH JADI MANJA WOEEEE" batin Fitri menjerit

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang