"Di-dia adalah orang yang mau melamar Fitri" ucap Fitri
"HAH" teriak orang tuanya kaget
"Kamu serius nak, ini beneran apa gimana sih?" cerewet mamanya
"Kalo dia mau serius sama kamu dan dia sudah mempunyai pekerjaan tetap terus kamunya mau ya ayah gak masalah selagi kamu bahagia sayang, kenapa papa bilang dia harus pekerja tetap karena kalo dia pekerja tetap Insya Allah kamu akan tercukupi" tutur sang ayah membuat Fitri melamun, dia juga sebenarnya belum yakin tapi kenapa kata-kata dari guru itu di iyain.
"Sebenarnya aku juga belum yakin mah pah, karena dia tiba-tiba bilang kaya gitu" pasrah Fitri
"Dia siapa? " tanya Bu Yati
"Dia adalah anak kepala sekolah dan dia penjaga perpustakaan disekolah aku" ucap Fitri
"Kamu yakinkan dulu, sholat istikharah minta petunjuk sama Allah" ucap Pak Satria
"Iya yah" ucap Fitri sambil menundukkan kepalanya
"Wah mamah harus masak banyak nih buat nanti sabtu" girang Bu Yati
"Ihhh mamahhh, aku lagi bingung juga" rengek Fitri
"Apa yang harus di bingungin sih sayang hemm, jodoh kamu udah ada ngapain di tunda-tunda lagi" jelas Bu Yati
"Gimana sama kaka?" tanya Fitri
"Gapapa mungkin dia masih belum ketemu jodohnya, kamu kan udah ketemu makanya harus disegerakan. Daripada pacaran mending nikah dapet pahala iya" ucap Bu Yati
"Gimana mamah aja deh, yaudah aku kekamar lagi, selamat malam mamah, ayah" ucap Fitri sambil keluar dari kamar orang tuanya.
Fitri masuk kedalam kamarnya, dia langsung merebahkan dirinya dikasur empuknya. Fitri masih kebingungan apakah dia harus menerima atau menolaknya, dan Fitri juga memikirkan bagaimana dia akan memberitahu temannya tentang ini dan ya dia akan memberi tahu nya besok ketika mereka berkumpul.
Fitri sudah lelah dia akhirnya bersih-bersih lalu tertidur.
Dipagi hari, Fitri bangun dia langsung mencuci muka dan gosok gigi, lalu dia kebawah untuk sarapan ketika sedang menuruni tangga ada kakaknya yang menyusulnya sambil berucap tentang lamaran Fitri, Fitri kaget karena dia belum memberitahunya pasti ini ulah orang tuanya.
"Cieee, yang bentar lagi mau dilamar orang ekhem ekhem" usil Adam
"Hah kakak tau darimana?" tanya Fitri dengan muka terkejutnya
"Alahhhh nanya gituan, cieee yang udah gak jomblo" usil Adam
"Apaan sih kak, gak jelas" Fitri langsung mencepatkan langkahnya kemeja makan, disana sudah ada mamah dan ayahnya.
Mereka sarapan dengan tenang tanpa obrolan karna seperti itu adab dirumah ini, jika sedang makan tidak boleh sambil berbicara.
"Mah nanti malem aku mau pergi makan-makan" ucap Fitri sesudah makan
"Mau makan bareng calon ya lo hahahahha" ucap Adam
"Apaan si lo, orang gue mau sama temen-temen gue sama mau ngerayain kalo mereka juga keterima snmptn" ketus Fitri kesal karena kakaknya dari tadi mengusilinya terus.
"Yaelah gak usah pake ngambek dong kalo pun iya juga gapapalah" ucap Adam dengan santai
Fitri langsung membelakkan matanya dia sudah sangat kesal sekali, dia mengadu ke mamahnya dan ya yang ditegur kakanya, emang seharusnya si karena dia kan salah selalu usil.
Fitri sekarang berada dikamar, dia membuka lemari dan berpikir dia nanti malam akan memakai baju apa dan warna apa. Dia memilih setiap baju dia keluarkan dia cocokkan dengan badannya didepan cerminnya sudah banyak baju yang berserakan dikasur tapi Fitri belum menemukan baju yang cocok, dia melihat ada satu dress berwarna mocca dan akhirnya dia akan memakai itu.
Malam hari tiba, Fitri sudah dandan sedikit, dia pergi menggunakan gojek karna dia sedang tidak mau nyetir. Ketika dia sampe ternyata kedua temannya sudah datang.
"Hai, maap ya telat" ucap Fitri
"Engga kok pas, kita aja yang datengnya kesorean" ucap Fani
"Ouh yaudah, kalian udah mesen makanan apa aja nih" ucap Nisa
"Baru minum aja sih, kan mau nungguin lo" ucap Nisa
Akhirnya mereka pun memesan makanannya mereka bercerita tentang mereka lolos snmptn. Disela-sela bercerita Fitri melamun.
"Gue kasih tau sekarang aja kali ya tapi gue deg-degan, gapapa gue harus kasih tau mereka mumpung waktunya pas, semangattt" batin Fitri menyemangatinya.
"Gais gue mau ngomong ke kalian" ucap Fitri
"Kenapa Fit?" tanya kedua temannya
"Gue besok mau dilamar"
"HAH SERIUS LO" ucap kedua temannya berbarengan sedikit berteriak dan membuat orang-orang disekitar melihat kearah mereka.
"Shuttttt kenapa harus teriak si" ucap Fitri
"Yaiyalah kenapa tiba-tiba, sama siapa?" ucap Nisa
"Pak Barkah"
"HAH" keduanya kembali kaget karna tidak menyangka, yang awalnya Fitri tidak suka kenapa ini jadi langsung lamaran.
"Kenapa bisa, gimana ceritain"
Fitri menceritakan semuanya, dan keduanya temannya hanya menganggukkan kepalanya.
"Cieee selamat yaaaa ternyata ada yang mau nikah duluan hahahahha" ucap Nisa
"Iyaaa selamat yaaa gak nyangka gue" ucap Fani
"Kalian besok dateng ya" ucap Fitri
"Iyalah pasti dateng yakali sahabat gue lamaran guenya gak dateng" ucap Nisa dan diangguki oleh Fani
"Iyaa deh, ayo pulang udah kemaleman nih" ucap Fitri
Mereka pun segera beres-beres untuk pulang setelah membayar pesanan, mereka pergi ke parkiran yang tadinya mereka akan pulang bareng memakai mobil Fani tapi ada seseorang yang mencegat mereka.
"Fitri pulang sama saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI GURU
AléatoireMenceritakan seorang murid yang diam-diam menyukai penjaga perpustakaan disekolahnya. Gimana ya kelanjutannya? Saksikan terus. Jangan lupa vote dan komen >< Ini benar-benar cerita yang saya buat sendiri, mohon jangan memplagiatkan. Maap jika ada ke...