30

29 1 0
                                    

"Happy birthday mas, semoga panjang umur, sehat selalu, dilancarkan rezekinya dan selalu sayang istri dan calon anak kita, aamiin" Barkah langsung memeluk istrinya dan menciumnya berkali-kali, ia sangat bersyukur mempunyai istri seperti Fitri.

"Terimakasih sayang" ucapnya sambil mencium kening istrinya sangat lama

"Sebelum tiup lilinya, make a wish dulu" Barkah lalu melakukan seperti yang diminta istrinya.

Ia menutup matanya sembari berkata "Semoga kami menjadi keluarga yang harmonis dan semoga segera dikasih momongan".

Mendengar pernyataan dari Berkah membuat Fitri tidak bisa menahan tangisannya, ia lalu mengusap air matanya agar tidak terlihat menangis. Barkah lalu meniup lilinya, lalu ia mencium lagi kening istrinya dan memeluknya, ucapan terimakasih tak pernah lepas dari mulut Barkah.

Fitri kemudian mengambil kotak yang ada diatas nakas, lalu memberikannua kepada suaminya.

"Mas ini kado dari aku"

"Ada kado? wahhh terimakasih banyak sayang"

Barkah perlahan membuka kadonya, dan melihat ada secarik kertas kecil disana Barkah mengambilnya. lalu membacanya. Saat membaca tulisan itu wajah Barkah menegang dan ketika melihat isinya, dia langsung melihat kerah istrinya, Fitri hanya bisa tersenyum hangat.

"Hah ini beneran kamu hamil sayang?" tanyanya

"Iya mas aku hamil" Fitri sudah tidak bisa menahan tangisannya lagi, ia memeluk Barkah dengan sangat erat. Barkah tersenyum bahagia, dia memberikan banyak ciuman kepada istrinya, dia melihat ada secarik kertas didalamnya.

"Aku akan menjadi ayah?"

"Iya mas"

"Alhamdulillah terimakasih sayang, ini adalah kado terindahku. Terimakasih Ya Allah engkau sudah memberikan hamba momongan" Dia memeluk lagi istrinya ia tidak bisa mendeskripsikan rasa bahagianya, ia menangis bahagia.

Isi dari surat itu adalah: " Selamat ulang tahun suamiku tersayang. Aku tak pernah menyangka bahwa cintaku kepadamu menjadi lebih dalam seiring berjalannya waktu. Dan selamat kau akan menjadi ayah ♡"

"Nanti pagi-pagi kita periksa ya sayang, ke dokter kandungan" ucap Barkah

"Iya mas" Fitri menganggukan kepalanya, ia sedari tadi terus tersenyum, Fitri dan Barkah melanjutkan tidur lagi dengan perasaan yang sangat bahagia dan saling berpelukan.

Pagi hari sesudah mereka sarapan langsung pergi ke dokter kandungan, Dan benar saja Fitri hamil. Barkah sangat senang, dan pesan dokter adalah Fitri tidak boleh terlalu kecapean dan yang lainnya.

Barkah pun mengantar Fitri pulang terlebih dahulu sebelum ia ke kantor.

"Mas aku kasih tau keluarga ku, sama keluarga kamu ya?" tanya Fitri meminta persetujuan dan disetujui oleh Nafkah.

Fitri menelpon keluarga Fitri dan Barkah betapa terkejutnya mereka dan bahagia mendengar kabar ini, mereka juga selalu mengucapkan selamat dan doa bahagia kepada Fitri.

Sesampainya dirumah Fitri duduk di kursi yang ada di ruang keluarga, ia pun tak lupa memberitahu teman-temannya dan sama mereka pun senang, dan katanya akan menjadi rich aunty.

Fitri sedang menonton bagaimana menjadi ibu hamil, supaya ia tahu apa saja yang harus dilakukannya dan yang tidak boleh dilakukannya agar bisa menjaga kandungannya.

Fitri tiba-tiba ingin berenang, ia lalu mengganti bajunya dengan baju renang dan mulai berenang. Moodnya sedang bagus dan ia tak mau merusaknya.

Ucapan rasa syukur tak pernah berhenti didalam hatinya, Fitri tidak menyangka bahwa ia akan menjadi seorang ibu dari anak Barkah, yaitu Guru penjaga perpustakaannya dulu disekolah.

"Hahahahaha bener ya jodoh itu gak bisa diduga-duga, terimakasih Tuhan engkau telah memberikanku suami yang baik dan sekarang engkau memberikanku buah hati yang sedang ada didalam perutku, terimakasih Tuhan" ucapnya yang sedang duduk dipinggir kolam dengan senyum merekah.

❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang