29

18 1 0
                                    

"Mas, masih kerja?"

"Iya ini sebentar lagi beres kok, nanggung soalnya. Emangnya ada apa?"

"Engga, cuman mau bilang 'Semangat kerjanya suamiku'." mendengar ucapan dari Fitri membuat pipi Barkah memerah dan tersenyum hangat.

Fitri merebahkan badannya disamping Barkah, dia memainkan handphonenya untuk membaca novel kesukaannya. Waktu terys berjalan dan sekarang sudah menunjukkan tengah malam tapi mereka masih fokus pada kegiatannya masing-masing, Barkah yang melihat istrinya belum tidur pun langsung melihat apa yang sedang ia lakukan.

"Kamu lagi ngapain sayang, kenapa belum tidur" tanyanya

"Ini lagi baca novel mas, lagi seru-serunya" jawab Fitri.

"Ayo tidur sudah malam sekali ini sayang, udah udah" Barkah mengambil handphone Fitri lalu dia memeluk istrinya dibalik selimut tebal yang menutupi badan mereka.

••

Dipagi hari yang cerah, burung burung berkicauan. Fitri sudah bangun dan kedapur untuk masak sarapan, Barkah sedang siap-siap untuk pergi ke kantor. Fitri yang sedang asik-asik memasak tiba-tiba merasakan mual, dia berlari kearah wastafel lalu mengeluarkan rasa mualnya.

Hotel hoek

Berkah yang sedang berjalan menuju dapur mendengar suara itu, dia buru-buru lari dan melihat disana istrinya sedang mengelap mulutnya dengan tissue.

"Kamu kenapa sayang?" tanyanya dengan begitu khawatir

"Aku nggak apa-apa kok, cuman sedikit mual aja mas" jawabnya dengan tenang, agar Berkah tidak khawatir.

"Ayo makan, aku udah bikin sarapannya"

Mereka menikmati makanannya dengan tenang dan tanpa suara karna itu sudah jadi kebiasaan kalau makan tidak bersuara. Sesudah sarapan Barkah pergi ke kantor dan Fitri membereskan piring kotor lalu mencucinya.

Sekarang Fitri sudah ada dikamarnya dia sedang memainkan handphonenya untuk membaca novel, tiba-tiba ia merasa mual lagi lalu buru-buru kekamar mandi.

Hoekk hoekkk

"Ini gue kenapa ya udah dua kali mual, yakali hamil kan baru sekali. Tapi kalo beneran hamil berarti gen dari suami gue tokcer. Gue harus beli tespack deh untuk memastikan" gumam Fitri

Fitri sangat penasaran dengan apa yang terjadi setelah dua kali mual, lalu dia akhirnya beli tespack ke apotek depan kompleks, berjarak 1.5 km dan ia berjalan kaki.

Fitri sudah membeli beberapa tespack, lalu dia mulai mencari tahu di situs pencarian tentang bagaimana menggunakan tespack tersebut, setelah dibaca dan dipahami Fitri mulai mempraktekannya.

Selesai menunggu lima menit, ia melihat hasil test nya dan hasil itu membuat Fitri melototkan matanya, kaget.

"HAH, ini beneran gue hamil?" tanyanya pada diri sendiri, karna ia belum percaya maka ia mencoba sekali lagi dan hasilnya sama bahwa ia positif hamil.

Benar-benar diluar dugaannya, ia sangat senang karna akan menjadi seorang ibu. Perasaan terharu, bahagia bercampur aduk sekarang ia tidak bisa menahan tangisannya.

Awalnya Fitri akan langsung memberitahu Barkah, tapi ia teringat kalo besok adalah hari ulang tahun Berkah, dan ia akan mengkado kan ini kepada suaminya.

Fitri menyimpan hasil tespack disalah satu laci sebelah ranjang, ia mulai berpikir akan membuatkan bungkus kado. Ia sudah membeli peralatan semuanya di online, lalu dia mulai merangkai bungkus kotak kadonya lalu memasukan hasil tespack itu didalam kotaknya, dan ia menuliskan beberapa kata di kertas kecil. Ia juga membeli kue kecil dan sudah disimpan di kulkas.

Waktu menunjukan sudah jam lima sore, berarti sebentar lagi Barkah akan cepat sampai rumah, Fitri sudah mandi dan ia sedang ada di ruang keluarga sembari menunggu suaminya datang. Tiba-tiba ada yang membuka pintu ruangan itu, Fitri langsung menoleh dan ternyata itu suaminya.

"Assalamualaikum sayang mas pulang" Salam Barkah sambil berjalan mendekati sang istri yang sedang duduk di kursi.

"Waalaikumsalam mas" Fitri mencium tangan yang suaminya, dan Barkah mencium kening Fitri.

"Mas mandi dulu biar seger keliatannya, aku udah siapin bajunya diatas ranjang terus udah aku siapin juga air angetnya" ucap Fitri lagi, mendengar itu Berkah mengiyakannya lalu ia pergi kekamar untuk mandi.

"Sumpah gue masih belum kebayang gimana reaksi dia kalo tau gue hamil" batin Fitri

Barkah sudah kembali dengan kaos dan celana pendek. Hubungan mereka sekarang sudah lebih romantis daripada sebelumnya, seperti sekarang Barkah menidurkan kepalanya diatas paha Fitri menggunakan bantal, lalu Fitri mengusap-ngusap rambut Barkah.

Barkah membalikan posisinya menghadap ke perut Fitri, dia mengelus-ngelus perut istrinya itu.

"Cepet jadi ya sayang"

Kata-kata yang keluar dari mulut Barkah, membuat Fitri sedikit menegang ia selalu berharap agar tidak keceplosan. Karna kalau dia keceplosan rencana yang ia buat tadi akan sia-sia.

Sekarang sudah waktunya makan malam, mereka sekarang berada di meja makan, Fitri melayani suaminya terlebih dahulu baru dia mengambil untuk dirinya. Sesudah makan Fitri dan Barkah naik keatas untuk kekamar mereka.

"Mas aku tidur duluan ya soalnya ngantuk banget" ucap Fitri, ia akan tidur lebih awal karna nanti ia akan bangun lagi di pertengahan malam.

"Iya sayang tidurlah sini aku mau tidur juga, cape banget" Berkah lalu mematikan lampu kamarnya, dan hanya lampu tidur disebelah ranjangnya yang menyala.

"Wahhhh dia sekarang pake aku-aku, masya Allah mas aku padamu" senang Fitri, karna suaminya sudah tidak kaku lagi kalo berbicara dengannya.

Mereka tidur dibawah selimut dengan berpelukan, sekarang yang dirasakan oleh pasangan ini adalah hangat.

Sekarang sudah jam 11 malam, Fitri bangun dari tidurnya lalu ia menyingkirkan tangan suaminya di perutnya dengan sangat pelan-pelan sekali karna takut bangun, dan akhirnya ia berhasil. Fitri pergi ke dapur, mengambil kue didalam kulkas dan menancapkan satu lilin diatasnya dan membawa kado yang sudah ia siapkan juga.

Ia membawanya sedang sangat pelan karna takut suaminya bangun, lalu ia duduk diranjang tidak tidur lagi dan ia melihat jam di handphonenya masih ada waktu lima menit lagi.

Dan sekarang waktunya, kita mainkan rencananya.

"Happy birthday suamiku, sayang" bisiknya ketelinga Berkah, lalu Fitri menyalakan lilinnya. Barkah terkejut melihat apa yang terjadi sekarang, ia benar-benar tidak bisa berkata-kata.

MENCINTAI GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang