Chapter 14

458 114 43
                                    

_______________0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________0.14________________

Kalau itu Santi atau Rika, mereka pasti bakal kegirangan sambil jingkrak-jingkrak macam kesurupan kuda lumping. Pasti itu mah, gue yakin. Karena bagaimanapun juga, mereka itu bestai gue yang macam perangko, kemana-mana musti bertiga.

Jadi gue tau, otak sesad mereka yang demen bapak-bapak 2D tajir. Dan gue juga tau, dibelakang gue mereka diem-diem masuk grup Pesudy, alias Pecinta sugar Daddy.

Pas gue tau, gue ngerasa ngeri sama fakta jaman sekarang kebanyakan perawan sukanya bapak-bapak. :(

Tapi kalo bapak-bapaknya ganteng dan berduid, gue juga suka. :D

Btw mungkin kalo mereka tau sekarang gue lagi apa, mungkin mereka bakal iri dengki tanpa memperduliin perasaan gue yang terzolimi.

"Nak [Name], makanlah yang banyak, tidak perlu malu. Anggap saja seperti dirumah sendiri."

"A-ah, iya dad- eh, maksud saya om-". Gue reflek mukul-mukul mulut gue. Untungnya di ruangan itu gak ada yang merhatiin omongan dan tingkah laku gue. Nih pasti gegara kepikiran sugar daddy idaman dua besti nih, mulut gue jadi keceplosan.

Ruang makan kembali hening, hanya sesekali benturan peralatan makan yang terdengar.

Gue ngelirik kursi utama yang diduduki Kang Changho, bapaknya kembar Kang dan disebelah gue ada Kang Jongho yang lagi makan.

Bisa kalian tebak sekarang gue ada dimana? Yep, gue diculik Kang Jongho dan dibawa kerumahnya. Parahnya, gue gak tau kalau rumah keluarga Kang dan apartemen keluarga Bae itu deket, masih di daerah Hannam-dong.

Sekali lagi gue diem-diem ngelirik bapak anak yang lagi pada makan ini.

Mimpi apa gue sampe bisa makan bareng keluarga villain. Untungnya si Kang Hwansung ga ada di rumah. Coba kalo ada, nginget-inget tingkah Kang Hwansung pada Bae [Name] yang rada-rada sus, gue bingung mau ngasih respon apa kalo ketemu Kang Hwansung di rumahnya.

Gue ngehela napas, natep bubur yang tinggal setengah. Keinget gimana dramatisnya Kang Jongho ngangkat gue ala bridal style dari awal turun mobil sampe didudukin ke tempat gue duduk sekarang.

Dan gimana dirinya teriak-teriak menggemparkan seisi rumah cuman gara-gara perut gue keroncongan,

Oke, bikin gue malu.

Tidak lama, keheningan meja makan buyar kala ada seorang pria dengan balutan jas memasuki ruangan. Pria itu nampak membisikkan sesuatu pada Kang Changho, sebelum orang dengan pesona bapak-bapak itu bangkit dari tempat duduknya.

"Kalian lanjut makan saja".

Gue ngangguk, tapi Kang Jongho tiba-tiba saja berbicara. "Ayah, apa ada pekerjaan yang harus ku lakukan?"

Kang Changho melirik Kang Jongho, mengenakan jas bermerek yang diberikan pelayan dan merapikan kancing-kancingnya. "Tidak ada. Hanya, Temani [Name]".

"Aku mengerti".

Love? [Dan Gunwoo x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang