Pagi itu merupakan pagi yang sangat indah. Terlihat ada seorang anak lelaki yang tengah berlari menuju sebuah bukit. " Kak, ayo pulang, " kata anak tadi ke seorang anak lelaki lain yang sedang bersila diatas sebuah batu besar.
" Ok, tunggu sebentar Xiao Tian, " kata anak itu sembari membersihkan pantatnya dari tanah dan debu yang menempel.
Setelah selesai membersihkan pantatnya, anak tersebut menghampiri anak yang lebih kecil, " ayo Xiao Tian, " katanya.
" Yah, ayo kak, "jawab Tang Chuntian.
.
Seperti yang kalian lihat, anak pertama tadi adalah Gal yang telah bertransmigrasi, berbeda dari Tang San yang tetap membawa namanya, nama Gal berubah menjadi Tang Chuntian. Karena akan aneh bila Gal tetap memiliki nama aslinya dan hanya ditambahkan nama keluarga. Itu akan menjadi Tang Gal, yah kau benar itu akan menjadi seperti tanggal.
.
Mereka pun berlari menuruni bukit, sampai akhirnya mereka sampai di rumah kumuh tua. Kedua anak tersebut langsung saja memasuki rumah tersebut. Salah satu anak tadi berteriak, " Ayah!!! Ayo makan, buburnya sudah jadi, "
Lalu seorang lelaki tua terlihat berjalan keluar dari balik tirai, dan ia langsung saja duduk disebuah bangku kosong. Anak yang memanggil orang tadi pun langsung menyajikan bubur, sedangkan Tang Chuntian duduk Bersama orang tua tadi.
Hal yang terlihat selanjutnya adalah ketiga orang itu makan Bersama dengan tenang. " Ayah, bolehkah aku belajar menempa? " Tanya salah seorang anak.
" Menempa? Apa kau yakin Xiao San? " tanya lelaki tua tadi.
" Iya, ayah, aku yakin, " balas Tang San.
" Ayah, aku juga mau coba, " saut Tang Chuntian.
' Hah anak anak ini, ' batin Tang Hao.
" Baik kemarilah, kalian berdua, " ucap Tang Hao pada kedua anaknya sembari berjalan menuju bengkel. Mendengar ucapan ayahnya, Tang San dan Tang Chuntian pun mengikuti Tang Hao menuju bengkel.
" Kalian berdua, angkat palu itu, " perintah Tang Hao.
" Baik ayah, "jawab Tang San dan Tang Tang Chuntian secara serempak.
Tang San pun mengawali untuk mencoba mengangkat palu tersebut, dan alhasil, palu tersebut terangkat dari tanah. " Sudah ku angkat yah, " kata Tang San selepas ia mengangkat palu tersebut.
' Ini. . . bagaimana anak ini bias mengangkatnya? ' Batin Tang Hao. Setelah keterkejutan yang sangat sebentar itu, Tang Hao mengembalikan wajahnya yang *tak acuh ia pun berbicara, " Baik sekarang kau coba tempa besi diatas meja sebanyak 10.000 kali, " katanya.
tapi, raut wajah kaget sementara tadi tak lepas dari perhatian Tang Chuntian. Dalam hatinya Tang Chuntian hanya tertawa kecil melihat ayahnya yang merasa kaget itu.
Setelah beberapa menit, Tang San akhirnya berhenti dari menempa, dan hanya mendapatkan 30 kali ayunan palu. Ia menyerahkan palu tersebut pada adiknya.
Tang Chuntian yang menerima palu dari Tang San pun memulai menempa, Setelah sekitar 20 menit, Tang Chuntian akhirnya berhenti di pukulan ke 43.
" Xiao Tian, kamu hebat, " sorak Tang San.
" Ba. . . bagus sekali, Xiao Tian, " timpal Tang Hao sambil melongo heran.
" Hehe, terimakasih Ayah, Kakak, " kata Tang Chuntian sambil meletakkan palu yang sedari tadi ia bawa.
" Xiao San!!! Xiao Tian!!! " teriak seseorang dari luar.
Tang San dan Tang Chuntian pun belari menuju pintu rumah, di sana terlihat seorang kakek kakek yang sedang berdiri di depan pintu.
" Xiao San, Xiao Tian, besok akan ada pembangkitan roh bela diri. Besok kakek akan menjemput kalian, ok? " Tanya kakek tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Stray in Douluodalu With God System
FantasyGal Satoru, seorang komikus dunia mati karena keselek permen?..... ' Mendeteksi tuan rumah ' . ' Mulai mengikat ' . ' Ikatan selesai ' . " Ughhhh, dimana aku, " kata pemuda itu sembari mencoba tuk melihat sekelilingnya. Bukan translate. Terimakasih...