Mereka melanjutkannya sampai pukul 12 malam dan akhirnya Xiao Hei mengeluarkan cairan spermanya di dalam perut Tang Chuntian, dan seketika, Tang Chuntian langsung pingsan ditempat.
Melihat Tang Chuntian yang pingsan, Xiao Hei langsung menggendong Tang Chuntian dan memandikan pemuda tersebut, tak lupa untuk membersihkan sisa sperma yang telah ia tinggalkan.
Seusai ia memandikan pemuda tersebut, ia pun membuat tanda kepemilikan di leher sang pemuda.
" Maaf, Xiao Tian kalau saja kau tidak berbicara berdua dengan Ning Rongrong, aku tak akan melakukannya secepat ini, " ucap nya sambil mencium dahi sang pemuda yang sedang tertidur.
.
.
.
Pagi harinya ketika matahari terbit, Tang Chuntian bangun dari tidurnya dan merasakan pinggangnya yang serasa ingin putus.
" Akh. . . Sakit sekali rasanya nih pinggang, anak muda rasa pinggang orang tua yang encokan, "ucap Tang Chuntian sambil memegangi pinggangnya.
Tang Chuntian melihat ke sekitarnya dan tidak menemukan keberadaan Xiao Hei. Tang Chuntian pun langsung buru buru mandi dan berganti pakaian. Setelah berganti pakaian ia segera bergegas ke aula makan, disana semua orang sedang makan.
" Xiao Tian, kenapa kamu telat? " Tanya Tang San.
" Ah. . . Kakak, tadi malam Xiao Tian begadang, jadi bangunnya telat, " ucap Tang Chuntian sambil menyembunyikan kebenaran dengan kebenaran.
Tang San mengerutkan keningnya, " Lalu apa yang ada di lehermu itu? "
' Sialan, pasti orang itu yang meninggalkannya, ' batin Tang Chuntian.
" Ah ini. . . Digigit nyamuk kak semalam, " jawab Tang Chuntian kaku.
" Ah, jadi begitu, kalau begitu dimakan dulu, sudah kakak pesankan makanan, "
" Terimakasih kakak!! "
Tang Chuntian pun memakan makanan yang telah dipesankan tersebut.
' Kringggg~ ' terdengar suara bel pertanda dimulainya pelajar, mereka pun bergegas ke lapangan.
Dilapanga sudah terdapat 3 orang, diantaranya adalah Guru Zou Wu Qi, Dean Flander, dan Xiao Hei. Melihat Xiao Hei ada di sana, Tang Chuntian pun menyembunyikan diri dibalik Tang San.
Namun hal tersebut tak luput dari penglihatan Xiao Hei.
Dean Flander memperhatikan muridnya, " Dimana Oscar? " Tanya Dean Flander.
" Mungkin masih tidur? " Ucap Dai Mubai.
Dean Flander yang mendengar hal tersebut pun mengerutkan alisnya, " Panggil, bangunkan, " perintah Dean Flander.
" Ba. . . "
" Halo teman teman, selamat pagi, " sapa Oscar yang baru saja datang.
Dean pun langsung mencegatnya, " Kenapa telat? " Tanyanya.
" Heheh, Guru aku sudah menembus level 30, " ucapnya dwngan gembira.
" A. . . Apa? "
" Aku telah menerobos ke level 30 Guru, " ucapnya sekali lagi.
" Bagus sekali!!! "
Seketika nuansa disana menjadi lebih ceria. Disana semua orang mengatakan selama kepada Oscar tak terkecuali para guru.
Terakhir, Ning Rongrong mrnghampiri Oscar, " selamat, Xiao ao!!! "
" Ah? Iya terimakasih!! " ucap Oscar dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stray in Douluodalu With God System
FantasyGal Satoru, seorang komikus dunia mati karena keselek permen?..... ' Mendeteksi tuan rumah ' . ' Mulai mengikat ' . ' Ikatan selesai ' . " Ughhhh, dimana aku, " kata pemuda itu sembari mencoba tuk melihat sekelilingnya. Bukan translate. Terimakasih...