033. Jatah

607 60 4
                                    

' Sistem. . . Bagaimana ini. . . '

' tidak tahu, pikir saja sendiri, '

' Huh. . . Aku bisa membayangkan, kau mengatakannya sambil mengedikkan bahu mu, '

' Hmmmm. . . -_- '

.

.

.

Terlihat seorang pemuda tengah meronta di bawah kukungan lelaki yang lebih besar darinya.

" Xiao Hei. . . Bisakah kita tidak melakukannya? " Ucap sang pemuda memohon.

" Tidak, " tegas Xiao Hei.

" . . . "

' Sistem, bagaimana ini? '

' Sudah lah tuan, lebih baik anda nikmati, '

' . . . Dasar, tak bisa diandalkan, '

' . . . '

Sedangkan disisi lain, Xiao Hei menatap Tang Chuntian yang melamun sedikit tidak suka, ia langsung saja melumat bibir Tang Chuntian untuk menghentikan lamunan pemuda tersebut.

Dan benar saja, Tang Chuntian langsung tersadar dari lamunannya.

" Xiao Tian, apa yang kau pikirkan? " Tanya Xiao Hei.

" Tidak ada. . . "

" Apakah benar??? " Ucap Xiao Hei sembari menarik celana terakhir Tang Chuntian.

Hal ini membuat Tang Chuntian terkejut bukan main, ' Sejak kapan???? ' batinnya mengingat sejak kapan Xiao Hei mulai menelanjanginya.

Melihat pemuda di depannya tidak fokus lagi, Xiao Hei langsung memulai aksinya dengan menggigit bibir pemuda tersebut dilanjutkan menuju bibir.

" Tu. . . Tunggu. . . Xiao Hei!!! "

" Hmmm? "

Melihat tak ada yang bisa ia lakukan untuk lepas dari takdirnya, Tang Chuntian pun pasrah, " Pelan pelan
. . . "

Mendengar kata lata pemuda di bawahnya, Xiao Hei ber smirk, " Akan ku usahakan, " ucapnya sambil mencium pelupuk mata sang pemuda.

" Ta. . . " Sebelum menyelesaikan kata katanya, mulut Tang Chuntian langsung diblokis dengan mulut lawan.

Lama sampai akhirnya Xiao Hei melepaskan tautan bibir mereka. Sampai sampai terbentuk tautan benan saliva berwarna keperakan.

Xiao Hei melanjutkan aksinya dengan mulai menjilati buah dada Tang Chuntian, sedangkan Tang Chuntian hanya bisa diam tak berdaya sambil menahan suara suara cabul yang keluar dari dalam mulutnya.

Melihat ini, Xiao Hei merasa tertantang, ia mulai memainkan kejantanan Tang Chuntian dengan cara memasukkannya ke dalam mulutnya.

Ia menggodanya dengan memainkan lidahnya bergerak ke sana kemari sampai akhirnya Tang Chuntian mengeluarkan 1 teriakan cabul telat disaat pelepasannya.

" Hakkhhhh. . . "

Melihat kebawah, ia bisa melihat Tang Chuntian dalam keadaan yang sangat memalukan, mata merah sayu dengan tatapan menggoda, bibir yang sedikit berdarah, buah dada yang membengkak, daun telinga yang merah padam, dan rambut birunya yang menyebar di atas kasur.

Itu membuat Xiao Hei semakin dipenuhi dengan nafsu yang membara.

Xiao Hei mengeluarkan pilar surgawinya dari dalam celananya yang sebenarnya sudah tegang sedari tadi dan menggosokkannya di pintu masuk Tang Chuntian.

Ia mulai memasukkan pilarnya tersebut ke dalam lubang yang sempit itu.

" Akhh!!! Xiao. . . Xiao Hei. . . Pelan. . . "

" Hmmm. . . Aku akan masuk pelan pelan, "

Namun mungkin karena terlalu besar, pilar surgawi Xiao Hei macet ditengah.

" Xiao Tian, rilekskan tubuh mu, " perintahnya.

Hal itu di gelengi oleh Tang Chuntian, " Gimana bisa anjing!!! Sakit cok!!! " Umpatnya.

Melihat ini, Xiao Hei memainkan kejantanan Tang Chuntian.

Itu membuat Tang Chuntian sedikit rileks, dan pastinya merupakan kesempatan bagi Xiao Hei untuk memasukkan pilarnya dalam sekali hentak.

" AKHHH!!!! "

" Tenang. . . " Xiao Hei berusaha menengangkan Tang Chuntian dengab mengecupi dahi Tang Chuntian.

" Hiks. . . Sakit. . . Xiao Hei keluarkan, sakit. . . "

" Tenang, ini tak akan lama, " dengan itu, Xiao Hei mulai bergerak dengan perlahan.

" Ngga!! Jangan gerak. . . Akhhh, "

Namun bukan Xiao Hei bila berhenti di tengah jalan, ia melanjutkan aktifitasnya tersebut sampai akhirnya menemukan titik prostat Tang Chuntian.

" Akhh. . . "

Xiao Hei pun bersmirk tajam, " Ketemu, "

Ia mempercepat gerakannya dalam menggempur pemuda dibawahnya, " Xiao Heihhh. . . Janghannn. . . Terlalu cepathhh. . . "

Namun, daripada memperlambat, Xiao Hei malah makin brutal.

" Ah. . . Akh. . . "

Sampai akhirnya Xiao Hei memasuki pelepasannya, ia menanamkan pilar surganya sedalam yang ia bisa lalu menyemburkan cairannya di dalam tubuh pemuda di bawahnya.

Sedangkan pemuda dibawahnya hanya mengerjabkan kedua matanya.

' Ahhhhh. . . Aku kembung. . . '

' Jleb. .  '

Merasakan lubangnya ditusuk lagi, Tang Chuntian melotot ngeri ke ara Xiao Hei.

" Lagi? "

" Xiao Hei. . . Nanti kan Xiao Tian masih ada kelas. . . Sekarang aja Xiao Tian udah capek banget. . . " Ucap Tang Chuntian sambil menahan perut Xiao Hei agar tak masuk lebih dalam

Sedangkan yang ditatap hanya berpura pura tak paham.

" Xiao Hei. . .  Aku tau kau memahaminya!!! "

" Heheh. . . Ok kita udahan. . . "

Dengan itu, Xiao Hei hendak menggendong Tang Chuntian dan membantunya menuju kamar mandi.

" Ngga perlu, ayo kita mandi di dimensi, " ajak Tang Chuntian.

Tang Chuntian memejamkan matanya dan menutup mata Xiao hei, ketika mereka membuka mata, mereka sudah di tempat yang berbeda.

" Udah, turunin aku bisa sendiri, " ucap Tang Chuntian.

Disisi lain, Xiao Hei mengamati wajah Tang Chuntian. Ia mendekat ke arah telinga Tang Chuntian dan berbisik, " Aku harus bertanggung jawab dengan isi di perutmu, " bisiknya.

Mendengar perkataan Xiao Hei, Tang Chuntian menggigit pundak Xiao Hei dengan keras untuk melampiaskan rasa malunya.

" Shhhh. . . Okok aku akan menurunkanmu, " ucap Xiao Hei sembari menurunkan pemuda dipelukannya menuju kolam spiritual.

.

.

.

Stray in Douluodalu With God SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang