012. Pulang ke Rumah

822 100 5
                                    

" Hehe. . . Kalo Xiao Tian suka yang begitu, ok lah, " ucap Xiao Hei sembari kembali ke bentuk kucing kecil hitam manis sebelumnya.

" Kucing yang baik, " kataku sambil mengelus kepalanya yang lembut. Ahhhhh, bisa bisa aku mati muda karena terlalu banyak memperhatikan keimutan Xiao Hei dalam bentuk kucingnya.

.

.

.

Sekarang ini, satu tahun telah berlalu dengan tenang. Dengan aku dan kakak belajar dan berkultivasi, serta Xiao Hei yang mulai mencerna warisannya, yah perlu diberitahu kan Xiao Hei telah mendapat cincin roh 100.000 lagi, dan entah mengapa setiap aku mendapat cincin roh, Xiao Hei juga mendapat.

Ketika ku tanya, dia mengatakan mendapat cincin roh 500.000 tahun. Yang selisihnya lumayan jauh. Kala itu aku mendapat cincin roh 90.000 tahun untuk palu Haotian, 100.000 tahun untuk rumput perak biru, dan 300.000 untuk pedang Huobin, dan telah memiliki level 33.

Yah, kukira kecepatan kultivasi ku sudah lumayan cepat. [ Tcih, darimana lumayan, itu dah cepet bet sumpah Tian er ]

Nah, sekarang, aku dan kakak sedang beres beres untuk kembali ke rumah, walau aku tahu dirumah tak akan ada siapa siapa.

" Xiao Wu, kamu ngga pulang kerumah mu? " Tanya ku.

Xiao Wu bersandar di tempat tidur, matanya menunjukkan rasa kesepian, sama sekali berbeda dari keaktifan biasanya,

" Ah, ngga Xiao Tian, mungkin tetap diakademi,  "

" Oh, ok, "

" Nggggg. . . Bagaimana bila aku mengikuti kalian berdua? "

" Heh, mana bisa gitu, coba kalo kakak ngebolehin ga papa deh, "

" Ok, " ucap Xiao Wu sambil menghampiri kakak, " Xiao San, bolehkah aku ikut pulang dengan mu? "

" Kenapa kamu tidak pulang ke rumah mu sendiri? "

" Aku, males pulang, huh. . . "

" Hah. . . Tapi di rumahku tidak ada apa apa, dan rumahku juga kumuh, "

" Tcih, apakah kau tak mau menggunakan sedikit uang mu untuk membeli beberapa makanan untuk menyuguhkan tamu? " Ucapnya seperti meledek.

" Okok, kamu boleh ikut, "

Setelah jawaban kakak tersebut, Xiao Wu berbalik dan meledekku.

" Bagaimana Xiao Tian? Aku menang, hahaha. . . "

" Terserah kamu dah, " ucapku sambil mengelus kepala Xiao Hei.

" Xiao Tian, bolehkah aku menggunakan wujud manusia ku? "

" Emang kenapa? "

" Pengen jalan bareng Xiao Tian, kau tahu aku akan menjadi sangat malas bila kau gendong terus, "

" Ya udah, tapi kamu berubahnya waktu ditengah jalan aja ya, " ucapku sambil mengangkat Xiao Hei.

" Ok!!! "

Kami pun berangkat menuju rumah ku dan kakak.

3 orang manusia, dan 1 ekor binatang roh berjalan melalui pinggiran kota, sampai akhirnya berada di hutan lebat.

" Kakak, tunggu sebentar, Xiao Hei ingin berubah, aku akan kembali sebentar lagi, " ijinku.

" Ok, eh Xiao Wu, hati hati!!! " Jawab kakak sambil berlari mengejar Xiao Wu.

Aku pun bersembunyi dibalik pohon besar, dan meletakkan Xiao Hei di tanah, " ok, Xiao Hei, kamu boleh berubah sekarang, "

Xiao Hei berubah, yang awalnya seukuran anak kucing, menjadi seukuran singa, lalu berubah lagi menjadi manusia dewasa.

Stray in Douluodalu With God SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang