003. Roh Beladiri Kembar

1.7K 140 0
                                    

Sesampainya dirumah Tang San dan Tang Chuntian langsung memasuki rumah itu dan melihat Tang Hao yang sedang duduk sambil meminum arak.

.

.

.

.

" Tang Hao!!! Bisa bisanya anak anak ini memiliki orang tua seperti mu, " ujar Kakek Jack. " Sudah kuputuskan, Xiao San dan Xiao Tian akan pergi ke akademi Notting, " ucapnya

Tang Hao pun keluar dari ruangan, " Xiao San, Xiao Tian, apa roh beladiri kalian? " Tanyanya mengabaikan pernyataan Kakek Jack.

" Kami memiliki rumput perak biru ayah, " jawab Tang San yang mewakili kedua anak tersebut.

" Perlihatkan pada ayah, " katanya sambil mengerutkan dahi.

Lalu Tang San dan Tang Chuntian melepaskan roh beladiri mereka. Terlihat di tangan Tang San rumput perak biru yang indah, sedangkan ditangan Tang Chuntian terlihat rumput perak biru yang mengandung cahaya keemasan.

" I. . . Ini, " Tang Hao langsung saja memeluk Tang San. Setelah memeluk Tang San, ia segera berbalik melihat Tang Chuntian, matanya bersinar, " ini. . Bukan seperti yang kupikirkan kan? " Tanyanya sambil melongo.

" Sudah kuputuskan, kedua anak ini tak perlu pergi belajar, " katanya pasti.

" Tang Hao, jangan buat anak mu tak berguna seperti mu, mereka mempunyai roh penuh, pasti akan menjadi master jiwa!!! " Teriak Kakek Jack.

" Oh jadi itu maksudmu Jack tua? " Tanya Tang Hao tak suka.

" Sudahlah Kakek, lebih baik anda pulang, " bujuk Tang Chuntian.

" Huh, orang tak berguna itu. . . Kalian tak seharusnya memiliki orang tua sepertinya, " ejek Kakek Jack.

Tang Chuntian hanya bisa tersenyum dan membawa Kakek Jack keluar dari rumah tersebut.

" Kalian, apa kalian kecewa? " Tanya Tang Hao.

" Tidak ayah, aku masih bisa belajar menempa dari ayah, " jawab Tang San.

" Aku mengikuti kakak saja, " tambah Tang Chuntian.

" Baik, "

" Ayah, tunggu aku masih memiliki roh beladiri lain, " kata Tang San.

Sontak Tang Hao langsung berbalik menatap salah satu anaknya tersebut, " perlihatkan, " perintah Tang Hao.

Lalu Tang San mengangkat tangan kirinya, dan terlihat palu mengkilat dengan aura hitam keluar dari tangan kiri Yang San.

Tang Hao yang kaget langsung mencengkram tangan kiri Tang San, " kamu harus menjaga rumput ditangan kananmu dengan palu ditangan kiri mu, " katanya.

" Baik ayah, " jawab Tang San, sambil memasukkan palunya.

.

" Ayah, aku juga punya, " ucap Tang Chuntian.

" Sangat baik, tunjukkan, "

Lalu Tang Chuntian mengeluarkan palu dari tangan kirinya dan sebuah pedang dari kepalanya.

" I. . . Ini 3 roh beladiri? "

" Yah, sepertinya begitu, " jawab Tang Chuntian.

" Apakah kau tau nama roh beladiri mu? " Tanya Tang Hao penasaran.

" Roh beladiri kanan rumput perak biru, kiri palu Haotian, dan kepala pedang Huobin, roh beladiri ketiga diberikan oleh dewa? " Katanya tak pasti.

" Dewa? Bagaimana kau tahu itu dari dewa? "

" Tadi, waktu kebangkitan ada dewa yang memberi tahuku, "

" Ah, jadi begitu. apakah kekuatan rohmu hanya 10? " Tanya Tang Hao.

Tang San hanya bisa mendengar percakapan antara adik dan ayahnya itu.

" Tidak ayah, sebenarnya aku punya kekuatan roh 20 tingkat, tuan dewa membantuku menyembunyikannya, " bohong Tang Chuntian.

" Puji Dewa, " " kalian, apakah kalian mau belajar di Notting colage? " Tanyanya.

" Nanti siapa yang memasakkan ayah? " Tanya Tang San.

" Kau kira aku tak bisa mengurus diriku sendiri? " Tantang Tang Hao.

" Tidak, bukan begitu ayah. . Maksud kakak adalah. . . "

" Xiao Tian, kau tak perlu membela kakakmu itu, " " kalian pergilah belajar di Notting colage, bila menurut kalian menjadi master roh itu tidak menyenangkan, kau bisa kembali ke desa dan menjadi penempa seperti ku, " kata Tang Hao.

" Apakah benar benar tak apa? " Tanya Tang San.

Tiba tiba langit menjadi gelap, dan petir menyambar nyambar disekitar rumah mereka. Mereka pun keluar dari rumah tersebut untuk mengecek keadaan.

" Ayah, apa itu? " Tanya Tang San dan Tang Chuntian bersamaan.

Tang Hao hanya menatap ke arah Tang Chuntian sambil menggelengkan kepala. " Ini mungkin berkah dewa, "

Setelah ia mengatakan hal tersebut, tiba tiba saja, tubuh Tang Chuntian terangkat.

Untuk mempertahankan citra anak anaknya Tang Chuntian menampilkan wajah yang bingung dan ketakutan, " ayah, apa ini? " Tanyanya dengan gugup.

" Tenang Xiao Tian, jangan melawan, " ucap Tang Hao.

Tang Chuntian pun hanya terdiam sambil menatap langit. Di langit terlihat lingkaran cahaya hitam. Melihat itu, Tang Hao menggunakan sedikit rohnya untuk menyebarkan aura  disekitarnya.

Cahaya hitam tadi mengendap menjadi cincin roh hitam pekat yang sangat menawan. Cincin roh tersebut masuk ke dalam tubuh Tang Chuntian, tapi tidak sampai situ, di langit, mengendap lagi 2 cincin roh berwarna hitam-merah ( dominan hitam ) dan cincin roh merah darah.

Kedua cincin roh tersebut pun memasuki tubuh Tang Chuntian. Setelah berkah dari dewa, Tang Chuntian akhirnya turun dari langit.

" Bagaimana Xiao Tian? Apakah kamu baik baik saja? " Tanya Tang Hao.

Tang Chuntian hanya mengangguk.

" Apa ke 3 roh beladiri mu telah mendapat cincin? " Tanyanya lagi.

" Iya yah, ada 3, " jawabnya sambil mengeluarkan 3 roh beladiri nya, palu Haotian 1 cincin roh 50.000 tahun, rumput biru perak 1 cincin roh 80.000 tahun, dan pedang Huobin 1 cincin roh 100.000 tahun.

" I. . . Ini? Sepertinya kau tak pernah boleh memperlihatkan cincin roh mu itu, " ucap Tang Hao lesu.

" Tak apa ayah, tuan dewa memberikan ilmu untuk menyamar, " seketika semua cincin roh Tang Chuntian ditekan sehingga berwarna kuning, " cincin roh ku sekarang kehilangan rasa penindasanya tapi tidak dengan kekuatannya, " jelas Tang Chuntian.

" Bagus. . . Sangat bagus. . . "

" Baiklah, besok kalian bangunlah pagi, ayah akan bilang pada kepala desa untuk memasukkan kalian ke akademi, " kata Tang Hao.

" Satu lagi, Xiao San, kau tak boleh memberikan roh palu di tangan kiri mu itu cincin roh, "

" Ok yah, " jawab Tang San dengan cepat.

" Kau. . Tak menanyakan alasannya? " Tanya Tang Hao.

" Apapun yang ayah minta lakukan pasti demi kebaikanku sendiri, " jawab Tang San.

Tang Hao yang mendengarnya pun tersenyum.

" Baiklah kalian lakukanlah kegiatan kalian, ayah mau tidur. "

" Baik ayah, " jawab Tang San dan Tang Chuntian bersamaan.

.

.

.

Stray in Douluodalu With God SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang