Hai, sebelum baca tolong vote dulu ya 🌟
.
.Sean terbangun dari tidurnya karena merasakan pergerakan disampingnya, Adara baru saja keluar dari kamar.
Dengan mata yang masih sayu, Sean ikut turun untuk melihat siapa yang telah mengganggu tidur nyenyaknya.
"Aku Monica, kekasih Sean."
Langkah kaki Sean berhenti saat mendengar suara yang begitu familiar, mata tajamnya langsung menangkap sosok perempuan yang masih berdiri diambang pintu.
"Monica?"
Adara memutar tubuhnya saat mendengar suara Sean. Kedua mata perempuan cantik itu berkaca-kaca dan memanas.
Sean melihatnya, melihat Adara yang sedang menahan air matanya agar tidak jatuh membasahi pipi.
Lalu tatapan Sean beralih kepada perempuan yang berada dibelakang Adara. "Silahkan masuk, Monica."
Monica melewati Adara kemudian duduk disalah satu sofa ruang tamu. Sedangkan Adara memilih pergi ke kamarnya, menghiraukan Sean yang memanggil namanya beberapa kali.
Marah? Tentu saja. Cemburu? Jelas. Hati Adara sakit sekali saat mendengar kata yang perempuan bernama Monica itu lontarkan.
Adara berfikir, bagaimana bisa perempuan tadi adalah kekasih dari Sean? Padahal selama ini Adara sudah menjauhkan Sean dari para perempuan yang mencoba mendekati lelaki tersebut.
Adara tertawa pelan. " Pasti Daddy pacaran pas perjalanan bisnis kemarin, atau ngga Daddy pacaran sama dia tanpa sepengetahuan aku."
"You have broken your promise, Dad." Adara berucap pelan, dengan langkah kesal ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap ke sekolah.
.
."Kamu ada perlu apa, Mon?" Sean bertanya.
Monica tersenyum. "Aku kangen sama kamu."
Sean membuang nafas kasar. "Kamu ngga perlu dateng jauh-jauh kesini, baru aja kemarin kita ketemu."
Monica meraih tangan Sean untuk digenggam. "Apa gadis tadi itu putrimu yang selalu kamu ceritakan?"
Sean mengangguk.
"Kamu udah ngasih tau dia kalau kita mau menikah?" Monica bertanya.
Sean menggeleng. "Aku takut Adara ngga kasih buat aku nikah lagi."
Monica kembali tersenyum dan mengusap sebelah pipi Sean dengan lembut. "Jangan takut, Sean. Kamu bisa coba dulu bicarakan pelan-pelan sama Adara, aku akan tunggu kamu."
Sean mengangguk. Diraihnya tangan Monica yang berada di pipinya lalu Sean mengecupnya.
Monica memejamkan mata saat wajah Sean mendekat dan mempertemukan bibir keduanya dalam ciuman yang lembut.
.
.Adara mengepalkan kuat-kuat kedua tangannya. Air matanya kembali mengalir dikedua pipinya saat melihat sepasang kekasih yang sedang memagut mesra diruang tamu.
Dada Adara naik-turun, mencoba menahan emosinya melihat Sean yang sekarang sedang memangku Monica.
Adara sangat tidak menyukainya.
Ingin rasanya Adara menghampiri mereka berdua lalu menarik rambut perempuan yang sudah berani duduk dipangkuan Sean.
Tapi Adara tidak berani melakukannya. Ia harus bisa mengendalikan dirinya agar tidak menyerang Monica didepan Sean yang notabennya mengetahui kalau Adara itu anak yang lemah lembut dan tidak kasar.
Merasa muak karena tontonannya tidak berakhir juga, Adara menuruni tangga dengan cepat dan berhenti tepat didepan pasangan yang masih berciuman itu.
Tanpa melihat ke arah tersebut, Adara berkata. "Ngga usah nganter sama jemput aku dari sekolah hari ini. Terus jangan tungguin aku karena aku ngga akan pulang, males ketemu sama orang yang udah melanggar janjinya." Ada sedikit penekanan diakhir kalimat yang Adara ucapkan.
Setelah mengatakannya, Adara bergegas keluar rumah. Perempuan cantik itu menulikan telinganya saat Sean meneriaki namanya.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us [End✓]
Fanfiction[18+] "I can't hold on any longer, Adara. Malam ini juga, kamu jadi milik aku seutuhnya." [Note: Cerita Between Us adalah cerita yang sama dengan judul Daddy yang ada di akun @JAE-HONEY(akun pertama)] ⚠️ Beberapa bagian mengandung unsur dewasa, plea...