07-Enthusiastic

5K 131 1
                                    

Hai, sebelum baca tolong vote dulu ya 🌟
.
.

Adara dan Sean baru saja tiba di sekolah. Lelaki tampan itu bersikeras untuk mengantar Adara sedangkan perempuan itu sudah memiliki janji dengan Avian untuk berangkat bersama ke sekolah.

Fyp, Setelah mengetahui semua kebenarannya, hubungan Adara dan Avian yang bisa dibilang tidak pernah akur justru sekarang sangat dekat. Bahkan Sean dibuat kesal lantaran lelaki tengil itu selalu berdekatan dengan Adara. Sean tidak menyukainya.

"Ini hari terakhir, kerjain dengan benar okay?" Sean mengusap pipi Adara.

Adara mengangguk. Perempuan itu keluar dari mobil tapi sedetik kemudian kembali duduk di samping Sean.

"Kenapa? Ada yang ketinggalan?" Tanya Sean.

Adara mengangguk dengan senyum manis di bibirnya. Dengan gerakan cepat perempuan itu menarik wajah Sean mendekat lalu mengecup bibirnya singkat.

"I love you so much, Dad." Ucap Adara sambil berbalik untuk kembali turun dari mobil.

Tapi gerakan tangan Sean yang cepat membuat tubuh Adara kembali menghadap Sean yang sedang menatapnya dengan tajam.

"I need a longer kiss, Adara." Lelaki itu memejamkan mata saat bibirnya kembali bertemu dengan lembabnya bibir Adara. Sedikit memberikan lumatan dan gigitan kecil, Sean tersenyum kecil merasakan pergerakan Adara yang mengimbangi ciumannya.

Sean menjauhkan wajahnya setelah puas menyecap bibir Adara yang sekarang bengkak karena ulahnya. Lelaki itu tertawa pelan melihat Adara yang sekarang menunduk malu dengan rona merah di pipinya.

"I want more than just a kiss, Adara." Kata Sean dengan suaranya yang serak.

Adara berdehem. "N-nanti aku kasih, aku masuk dulu. Dadah Daddy!" Dengan gerakan cepat Adara keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam lingkungan sekolah.
.
.

Setelah mengunci pintu rumah, Sean langsung memutar tubuh Adara yang sedang berjalan didepannya.

Adara tersentak kaget saat Sean menyudutkannya ke tembok, terlebih melihat tatapan mata Sean yang sudah sayu. Lelaki itu sudah tidak tahan lagi, Sean ingin Adara berada dibawah kendalinya dan mendesahkan namanya saat ini.

"Daddy..." Kaki Adara mendadak lemas Sean mencengkeram pinggangnya bersamaan dengan bibir lelaki itu yang meraup bibirnya.

Sean tersenyum kecil saat Adara membalas lumatan bibirnya, tangan kirinya yang bebas Sean gunakan untuk membuka kancing seragam yang masih melekat ditubuh Adara.

Adara mengerang ketika merasakan remasan lembut pada dadanya. Perempuan itu mendongak, membiarkan bibir Sean menjelajahi rahang dan lehernya.

"Daddy, sshh..."

Tubuh Adara dibuat meremang oleh sentuhan Sean yang memabukkan. Lelaki itu tidak membiarkan kedua tangannya menganggur, terus memberikan sentuhan-sentuhan yang membuat Adara mendesah tidak karuan.

"Dad, kita belum menikah. Aw!" Adara memukul pundak Sean saat lelaki itu dengan sengaja mengigit dadanya dari luar seragam.

Sean tertawa pelan, ia mencubit hidung Adara dan berbisik. "Kamu jangan khawatir, kita nanti nikah dalam waktu dekat." Lelaki itu kembali menciumi wajah Adara yang sudah memerah.

"Y-yang bener, dad?" Tanya Adara dengan cepat.

"Hm," Sean membenamkan wajahnya dileher Adara. Kedua tangan lelaki itu turun ke bawah menyentuh bokong Adara dan mengangkatnya dalam gendongan koala, memasuki kamar.

"I can't hold on any longer, Adara. Malam ini juga, kamu jadi milik aku seutuhnya."
.
.

Between Us [End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang