Hai, sebelum baca tolong vote dulu ya 🌟
.
.
Sesuai permintaan Adara beberapa hari yang lalu, dimana perempuan itu ingin merayakan hari ulang tahunnya di atap rumah. Sean sudah menyulap atap rumahnya menjadi lebih indah dengan lilin-lilin yang bercahaya dan satu meja yang diatasnya terdiri dari kue ulang tahun berukuran besar.Sean sekali lagi melihat jam tangan dipergelangan tangannya, kenapa Adara belum juga naik sedangkan Sean sudah menunggu lebih dari setengah jam.
Perasaan Sean mendadak tidak enak. Dengan langkah cepat lelaki itu kembali kedalam rumah.
"Adara?" Kening Sean mengerut melihat Adara yang sedang berdiri didepan pintu utama yang terbuka.
"Kamu lagi ngapain disini?" Sean menghampiri Adara—yang ternyata perempuan itu sedang berbicara dengan Avian.
"Malem om Sean." Avian menyapa dengan sopan.
"Ngapain kamu ada disini?" Tanya Sean dengan ketus. Sean masih kesal kepada Avian karena lelaki itu sudah memberitahu Adara tentang identitas asli perempuan tersebut.
"Dad, Avian bilang dia udah nyiapin pesta ulang tahun buat aku dirumah. Papa sama Mama juga katanya ada disana, aku boleh ikut ngga Avian ngga?" Adara menatap Sean penuh harap.
Sean mendengus tidak suka. "Daddy juga udah nyiapin tempat buat rayain ulang tahun kamu, kenapa kamu mau ikut sama Avian?"
Adara menunduk. "Aku...cuma mau ketemu sama Papa Mama."
"Daddy ngga kasih Izin, Adara. Kamu juga udah tau kalau mereka itu ngga sayang kamu, mereka udah buang kamu. Kenapa masih mau ketemu?" Tanya Sean.
"Om Sean salah, mereka ngga jahat. Mama sama Papa sayang banget sama Adara, cuma waktu itu keadaan lagi mendesak makanya Adara dititipin ke panti. Mama juga nangis minta aku buat bujuk Adara supaya mau ketemu sama mereka." Kata Avian.
"Dad, aku mohon. Cuma sekali ini aja, janji. Abis rayain ulang tahun, kita langsung pulang lagi. Ya?" Adara menatap Sean dengan mata yang berkaca-kaca.
Sean menghela nafas. Lelaki itu paling tidak bisa melihat Adara memohon kepadanya seperti ini, maka dari itu dengan berat hati Sean mengangguk.
"Tapi Daddy juga ikut." Sean berucap tegas.
Adara tersenyum lalu mengangguk.
.
.Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Sean, Adara dan Avian sampai dirumah Avian. Ternyata teman-teman kelasnya juga datang dipesta tersebut, membuat Adara tidak bisa menyembunyikan senyumnya.
Langkah kaki Adara berhenti saat melihat sepasang suami istri yang Avian beritahu kalau mereka adalah Papa dan Mamanya.
Saat Adara hendak melangkah, Sean menahan lengan perempuan itu dengan wajah yang fokus menatap kedua orang yang sedang berjalan mendekat.
"Long time no see, Sean." Saka tersenyum, mengulurkan tangannya untuk menyambut Sean.
Dengan perasaan dongkol Sean menerima uluran tangan tersebut tanpa mengatakan apa-apa.
"Kamu udah besar, sayang. Mama kangen banget sama kamu, Adara." Anna memeluk erat Adara yang sedang berdiri di samping Sean.
"Aku juga kangen," Adara berbisik pelan. Meskipun tahu kalau kedua orang tuanya sudah membuangnya ke panti asuhan, hati Adara tidak bisa berbohong kalau perempuan itu juga merindukan sosok Papa dan Mamanya.
"Mama sama Papa minta maaf untuk yang udah kami berdua lakuin ke kamu dimasa lalu, tolong maafin Mama sama Papa ya sayang." Anna mengusap wajah Adara yang sedang menatapnya.
Adara mengangguk pelan. "Aku udah maafin kok."
Sean mendengus tidak suka mendengarnya. "Saya harap kalian ngga lupa sama pesta ulang tahun Adara." Sean berucap dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us [End✓]
Fanfiction[18+] "I can't hold on any longer, Adara. Malam ini juga, kamu jadi milik aku seutuhnya." [Note: Cerita Between Us adalah cerita yang sama dengan judul Daddy yang ada di akun @JAE-HONEY(akun pertama)] ⚠️ Beberapa bagian mengandung unsur dewasa, plea...