Manis

242 56 24
                                    

=====
Note:

Semua konsep dan isi cerita hanya karangan penulis. Bukan bermaksud bertentangan dengan keyakinan tertentu.

=====

Fajar menyapa. Sejuknya embun pagi terasa menenangkan. Gadis berambut pendek dengan highlight blonde di bagian dalamnya bersiap memulai hari. Senyum gadis tersebut mengembang, senyuman yang seolah bisa membuat seluruh dunia lebih berwarna begitu melihatnya.

"Oke, Lila. Hari baru uang baru. Semangat!" gumam gadis tersebut yang tak lain adalah Lila.

Sebenarnya semalam ia baru tidur selama empat jam setelah begadang shift malam di kafe. Membuat lingkar hitam di sekitar mata belonya kian kentara. Namun apa boleh buat, pagi-pagi begini ia sudah harus sampai di tempat kerja paruh waktunya sebagai asisten koki di warteg gedean dekat pasar yang buka sejak pagi.

Sebelum berangkat, Lila sudah memasak sarapan untuk adik-adiknya yang sekarang masih tertidur. Hingga akhirnya ia bersiap untuk keluar dari kontrakan kecilnya.

"Halo."

Lila terkejut begitu membuka pintu, seorang wanita sudah berdiri di luar sana. Pakaian wanita tersebut cukup berbeda dari orang sekitar lingkungannya. Menggunakan dress coklat muda tanpa lengan dengan panjang selutut. Bukankah masih terlalu dingin untuk memakai pakaian seperti itu di waktu subuh? Ya meskipun kedua lengannya menggunakan sarung tangan kulit. Ia juga memegang tas kecil dengan merk terkenal. Sedangkan kepalanya tertutupi topi cocktail hat berwarna senada dengan gaun. Lila akui, orang di hadapannya ini nampak seperti orang berkelas.

Contoh Cocktail hat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Contoh Cocktail hat

Contoh Cocktail hat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"H-halo. Anda siapa ya?" tanya Lila kekuk. "Eh, tunggu. Sepertinya saya pernah bertemu anda."

Lila mengerutkan keningnya, mengingat-ingat wajah wanita ini yang terasa familiar. "Kalau tidak salah, anda sepupunya Samuel, 'kan?"

Ya, Lila ingat betul. Kemarin malam ia satu shift dengan Samuel di kafe tempatnya bekerja, mantannya tersebut membawa seorang gadis yang dikenalkannya sebagai sepupu. Namun entah kenapa Lila merasakan sosok yang berbeda meskipun sepupu Samuel dan wanita ini berwajah sama.

My Puppy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang