"Yaudah iya. Gue tutup dulu teleponnya ya. Gue mau lanjut main sama yang lain. Bye!"
Samuel segera memutus sepihak panggilan videonya dengan Gege. Ia memilih mengaktifkan mode silent di ponselnya, lalu kembali memasukkannya ke saku.
Ngomong-ngomong, kini Samuel sedang berada di halaman belakang. Memilih menjauh sebentar dari para sepupunya yang sedang bermain billiard di ruang main.
"Lo ga ikut main?"
Suara berat seseorang yang terdengar tiba-tiba membuat Samuel terkejut. Ia lalu baru menyadari bahwa ada orang lain di sini selain dirinya. Samuel sedikit was-was, takut-takut kalau pemuda di hadapannya ini mendengar beberapa perbincangannya dengan Gege.
"Lo sendiri kenapa di sini, Bang? Bukannya tadi mau ke kamar mandi?" tanya balik Samuel berusaha santai di hadapan Bayu--teman Noah.
Namun pemuda dengan potongan rambut wolfcut itu tak langsung menjawab. Terlebih dahulu mengisap rokok yang berada dalam apitan dua jarinya. "Pengin nyebat dulu bentar. Kalo nyebat di dalem kasian Sandi, dia punya asma."
Samuel hanya mengangguk kecil menanggapinya. Sebelum suasana berubah begitu awkward, Samuel memilih segera pergi dari sana lebih dulu. "Yaudah, gue ke dalem dulu—"
"Gege imut juga yah, lo kenal dia darimana?"
Pertanyaan Bayu berhasil membuat langkah Samuel membeku. Pemuda tersebut segera memasang raut waspadanya pada Bayu. "Lo ... denger semuanya?" Lagi-lagi, Samuel hanya bertanya balik.
"Gue cuma tanya lo kenal Gege darimana, 'kan?" Dari nada bicaranya, Bayu sedikit jengkel karena Samuel selalu bertanya balik padanya.
"Privasi," jawab Samuel tak acuh.
Mendengar itu, Bayu terkekeh kecil lalu membuang sisa rokoknya yang masih setengah batang ke pasir, dan menginjaknya. Sebenarnya Samuel sedikit terganggu saat melihat Bayu membuang sampah rokoknya sembarangan. Namun ia tak mau merusak suasana dengan menegur pemuda yang empat tahun lebih tua darinya tersebut.
"Tolong jaga dia semampu lo aja." Setelah mengatakan itu, Bayu tersenyum miring sembari menepuk dua kali bahu Samuel dan pergi lebih dulu darisana. Meninggalkan Samuel yang mendadak bingung dengan perkataan aneh Bayu barusan. Menjaga Gege? Sejak awal Samuel hanya setuju untuk menjaga Lila bukan Gege. Terlebih, menjaga yang dimaksud Bayu itu menjaga dari siapa? Menjaga dari keluarga Samuel yang mungkin akan mencelakai Gege jika ketahuan menjadi pacar bohongannya?
Namun baru berjalan tiga langkah, Bayu membalikkan badannya lagi. "Soal pertanyaan lo tadi ... iya, gue denger karena gue punya telinga."
Bahu Samuel perlahan merosot. Ia tidak bisa menjamin kalau Bayu tidak akan membocorkan rahasia hubungannya dengan Gege. Mau tak mau, Samuel harus sedikit lebih 'menempel' pada Bayu untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun kata yang tak diinginkan keluar dari mulut teman Noah tersebut. Terlebih, ia juga sedikit merasa aneh pada orang itu.
Akhirnya Samuel memilih kembali ke ruang main, dimana semua orang sudah berkumpul di sana. Ruangan ini cukup luas, ada banyak permainan lain di ruangan ini. Namun nampaknya meja billiard sudah sepi. Semua orang berganti bermain PlayStation yang tempatnya ± 2 meter ke utara dari tempat meja billiard.
"Sam, by one sama gue yuk!" teriak Bayu yang sudah memegang stik cue-nya.
"Boleh. Main yang nine ball ya?" Samuel berusaha santai meski dari nada suaranya saja semua orang pasti tau kalau Samuel ingin bermain bukan untuk kalah.
"Kebetulan gue tadi mau nawarin yang itu." Bayu pun mulai merangkai susunan bolanya di tengah meja billiard membentuk wajik (diamond) dengan bola berangka 9 di tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Puppy Girl
RomanceRomance • Comedy • Fantasy Musibah kebakaran mempertemukan Samuel dengan anjing jenis Bichon Frise yang imut. Namun di balik keimutan itu, anjing bernama Gege ini sangat menakutkan. Gege tiba-tiba saja berubah menjadi seorang gadis saat sedang ber...