Adek

175 45 19
                                    

KANGEN BANGET SAMA SAMUGE 😭
Maaf lama banget baru update lagi. Semoga kalian masih belum lupa alurnya ya :"

Selamat membaca 💕
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Semua orang kini sudah berada di rooftop setelah kembali dari pulau pribadi. Gege yang baru turun dari helikopter tiba-tiba tersenyum sumringah mendapati keberadaan Samuel yang entah kenapa raut wajahnya nampak lesuh.

Sepertinya bukan hanya Samuel, Gege juga sebenarnya masih cukup lemas dan mengantuk sekarang ini. Lingkaran hitam di matanya juga memperlihatkan semuanya. Semalam Weni dan Icha mengajaknya menonton drama romantis sampai jam tiga pagi.

Banyak hal menarik yang pertama kali Gege lihat pada drama yang ia tonton semalam. Ada semacam perasaan senang, berbunga-bunga, dan sedih bercampur aduk dalam drama itu. Gege menyukai semua sensasinya saat menonton, membuatnya seolah ikut merasakan apa yang si tokoh utama rasakan. Itulah kenapa Gege tak bisa berhenti menonton hingga jam tiga pagi. Sepertinya ia mulai ketagihan.

Kembali pada Gege yang seharusnya masih mengantuk. Namun nyatanya kantuk gadis tersebut seketika menghilang begitu merasakan perasaannya yang kembali membuncah saat melihat Samuel. Rasa yang sama persis saat ia menonton adegan perempuan dalam drama yang tengah mengamati orang yang ia suka secara diam-diam.

"Samueeeel!"

Teriakan Gege cukup membuat semua orang menoleh. Namun Gege tak peduli, hanya lanjut berlari kecil, lalu memeluk Samuel cukup erat. Layaknya anak anjing yang tidak mau berpisah lagi dengan tuannya barang semenit pun.

Samuel yang merasa risih dengan beberapa tatapan sepupunya yang lain pun berusaha melepaskan pelukan Gege secara halus. Meski wajahnya masih terlihat lelah, Samuel mencoba tersenyum paksa pada Gege.

"Gege kangen Samuel," ujar Gege dengan bibir sedikit mengerucut. Jika boleh jujur, Samuel sedikit gemas melihat ekspresi Gege sekarang.

"Aku juga," bual Samuel sok manis. Lagipula mana mungkin Samuel akan membalas Gege dengan ketus jika semua orang tengah menaruh atensi pada keduanya, 'kan?

Bahkan tanpa Samuel dan Gege sadari, Jane sedang berdecih melihat drama romantis dadakan di hadapannya.

"Yaelah, yang mau nikah siapa yang romantis-romantisan malah siapa," sindir Yasha sembari melirik Noah yang berada di sampingnya.

"Iri aja lu bujang lapuk," celetuk Samuel sembari terkekeh.

Yasha yang sudah kebal dihakimi sebagai jomblo, bujang lapuk, atau apalah itu hanya mengelus dada. "Orang sabar disayang Jihyo," sahut Yasha menghibur diri.

"Bang Noah, ini lanjut party-party nya entar malem, 'kan? Icha mau lanjut tidur dulu sampe sore soalnya. Masih ngantuk bangeeeet," keluh Icha dengan kedua matanya yang setengah terpejam.

"Bener hoaaam, gue juga masih ngantuk," tambah Weni yang lingkaran hitam di matanya tak kalah gelap dari Icha dan Gege.

"Yaudah ayo, kita balik ke rumah dulu. Kalian boleh tidur sepuasnya." Seperti biasa, Noah yang mengomando. Mereka pun mulai berjalan turun dari rooftop.

Gege mulai memeluk lengan Samuel saat mereka berjalan menuruni tangga menuju lantai yang terdapat lift. Keduanya berjalan di barisan paling belakang.

Merasa mulai risih, Samuel menghentikan langkahnya, membuat keduanya sedikit tertinggal dari yang lain. Lalu pemuda tersebut melepas paksa pelukan Gege di lengannya.

"Gue risih kalo lo kayak gini terus, Ge," ketus Samuel dengan ekspresi tak sukanya--yang bagi Gege mulai terlihat seram.

"Risih itu apa?"

My Puppy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang