"Kenapa bisa sampe putus sama pacar lo sih, Kak?" tanya Hellen begitu memasuki mobil Samuel. Wajah gadis tersebut menampakkan kekesalannya dengan jelas.
Sembari menyalakan mesinnya, Samuel ikut membuka suaranya. "Kita udah balikan kok."
Mendengar itu, wajah Hellen yang tadinya muram seketika terpancar cahaya harapan lagi. "Kalau gitu kenapa lo masih di sini jemput gue? Kalo lo punya pacar kan harusnya udah gaada perjodohan lagi?"
"Nyokap gue terlanjur ngeiyain permintaan Mommy lo. Gue juga lupa belum bilang ke nyokap kalo gue balikan, sorry," jujur Samuel melirik Hellen sedikit merasa bersalah. "Lagian gue rasa ga sesimple itu perjodohan ini batal. pacar gue yang sekarang juga cuma pacar boongan kayak yang kita rencanain waktu itu. Ga selamanya gue bisa berbohong," lanjutnya.
Seperti memiliki alter ego, wajah Hellen berubah muram lagi dengan cepat. "Terus lo bakal diem aja ngeliat perjodohan ini berlanjut, Kak?"
Samuel tak langsung menjawab. Ia sendiri juga bingung. Saat malam perjodohan waktu itu, hati Samuel dengan mantap menentang karena perasaannya pada Lila masih utuh dan Samuel merasa masih ada harapan untuk mereka bersama lagi. Tapi sekarang keadaan sudah berubah. Samuel tidak bisa terus-terusan menaruh rasa pada wanita yang sudah menjadi milik orang lain. Pelan-pelan ia melupakan perasaan yang ada. Jadi Samuel rasa, baginya sudah tidak ada lagi tali yang mengikat hatinya pada siapapun jika berbicara tentang perjodohan ini.
"Tapi, Hellen ... kenapa lo bersikeras gamau nerima perjodohan ini?" tanya Samuel serius. Ia juga harus melihat sudut pandang Hellena.
"Ya karena kita masih terlalu muda buat dijodohin lah. Gue aja baru semester awal kuliah," jawab Hellen cepat.
"Kan nggak mungkin langsung menikah juga. Kita cuma terikat dulu sebagai tunangan sampai beberapa tahun buat saling mengenal."
Mendengar pernyataan Samuel, mata Hellen memicing. "Jangan bilang lo mulai setuju sama perjodohan ini, Kak? Karena sampai kapanpun, gue gabakal jatuh hati sama lo."
Samuel terkekeh sebentar. Kalau melihat dari perkataan Hellen barusan, kesannya seperti Samuel sedang mengharapkan perjodohan ini secara sepihak. Padahal Samuel sendiri sebenarnya tidak tahu betul apakah ia menginginkannya atau tidak. Sepertinya karakter remaja tanggung Hellen masih cukup melekat meski usia gadis itu hampir menyentuh kepala dua.
"Kenapa? Atau jangan-jangan lo udah ada cowok lain yang lo suka?" tanya Samuel tepat sasaran.
Benar saja, karena setelah itu Hellen menghela napas panjang sembari menyenderkan punggungnya. "Huum. Gue sama dia udah kenal dari jaman SMP."
"Cinta monyet," celetuk Samuel kelepasan. Langsung saja Hellen memberikan cubitan kecil pada lengan pemuda tersebut. Sembari tertawa kecil, Samuel meminta maaf.
"Kita udah ngelewatin banyak hal bareng-bareng. Dia udah bantu banyak saat gue tertekan dengan segala titah ortu gue yang nuntut gue sebagai anak pertama yang sempurna. Dia udah bantu gue dapetin motivasi lagi saat orang lain cuma lihat kegagalan gue. Banyak kenangan juga yang udah kita bikin bareng-bareng. Ga semudah itu buat gantiin posisi dia sama lo yang baru gue kenal pas perjodohan malam itu." Mata Hellen mulai mengembun.
"Sorry kalau lo tersinggung," lanjut Hellen buru-buru melirik Samuel.
"Sama sekali nggak." Samuel ikut prihatin mendengar curhatan Hellen. Jadi begini yang dirasakan Noah dan Samantha sekarang? Pernikahan bisnis seperti ini memang beresiko melukai hati banyak pihak.
"Eum ... kalau gitu kenapa nggak bilang ke ortu lo aja bahwa lo udah punya pacar?"
Mendengar usulan Samuel, Hellen tersenyum kecut. "Waktu itu gue udah pernah menentang keras perjodohan ini, dan nyokap gue nanya alasannya kenapa? Tapi gue cuma nanya balik, gimana kalau ternyata gue udah punya pacar sendiri, gitu kan ... Tapi nyokap gue malah bilang gini, 'ya boleh aja sih punya pacar, tapi kalau ternyata reputasi keluarga dia ga lebih tinggi dari Samuel, Mommy say no!' gituuu huweee, yang gue tau keluarga dia cuma pemilik restoran oriental biasa. Jadi g-gue, belum berani bilang udah punya pacar sama Mommy, hiks, kok gue jadi mewek gini??? Lo sih ah, ngingetin, huweeee."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Puppy Girl
RomanceRomance • Comedy • Fantasy Musibah kebakaran mempertemukan Samuel dengan anjing jenis Bichon Frise yang imut. Namun di balik keimutan itu, anjing bernama Gege ini sangat menakutkan. Gege tiba-tiba saja berubah menjadi seorang gadis saat sedang ber...