11 | Bertemu Rival

9 2 4
                                    

Happy reading besti akuu ♥️

"Menang kalah adalah hal biasa dalam pertandingan, tapi bukan untuk mendapatkan kamu."
-Raka Alfareza-

🌼🌼🌼

Tok! Tok! Tok!

"Naura sayang!! Bangun nak!! Dicariin temen kamu nih!" Suara Claudia terdengar nyaring dibalik pintu kamar Naura.

Naura yang masih terjebak dalam alam mimpi pun akhirnya mulai kembali. Pasalnya mamanya tak hanya mengetuk pintu kamarnya sekali, tapi berkali kali. Belum lagi seruan yang beliau keluarkan. Ah rasanya telinga Naura ingin pecah saat itu juga.

"Siapa sih ma?!" Tanya Naura dengan suara serak. Meskipun telah menyuarakan balasan, tapi gadis itu tetap saja tak mau membuka matanya. Malahan ia berniat kembali ke alam mimpi.

"Itu si Reina, Alissa sama Serinda!!" Balas Claudia dengan nada yang masih sama kerasnya dengan sebelumnya.

"Haduhh suruh masuk aja ma!! Naura mager banget kebawah, pen bobok terus!!"  Sahut Naura sembari kembali merangkul guling kesayangannya.

Claudia menghela nafas saat mendengar balasan dari anak bungsunya itu. Lalu ia pun langsung kembali ke lantai bawah untuk memberitahu ketiga teman anaknya itu.

Setelah perkataan Naura sampai ketelinga tiga perempuan itu, mereka pun langsung menuju ke kamar Naura yang terletak di lantai dua. Tentu saja dengan izin kepada Claudia terlebih dahulu.

Tanpa basa-basi Alissa langsung menggoyang-goyangkan tubuh Naura. Disusul Reina dan Serinda yang melakukan hal yang sama.

"Ra bangun!! Uda siang ini!!" Seru Alissa.

Naura merubah posisi tubuhnya membelakangi ketiga perempuan itu. "Gue ngantuk!! Kalo mau out nunggu sejam lagi ya, gue mau nerusin tidur dulu." Kata Naura tanpa menoleh kearah tiga gadis itu.

"Ish Naura!! Ini urgent! Kalo sejam lagi keburu pertandingannya udah kelar!" Sahut Serinda.

Kata 'pertandingan yang Serinda ucapkan itu berhasil membuat Naura berbalik lagi. Ia saat ini sedang sensitif dengan kata-kata pertandingan, basket, atau apapun itu yang berhubungan dengan Gibran.

"Jangan bilang kalian di sogok Gibran buat bujuk gue?!"

"Lebih parah dari sekedar disogok Ra!!" Naura menyerngit saat mendengar penuturan Alissa.

"Kita semalem diteror habis-habisan sama si Gibran." Timpal Reina.

"Iya Ra bener kata Reina. Semaleman kita di boomchat, di vc, di telepon berulang kali sama si Gibran!" Imbuh Serinda. "Ah ralat, bukan cuma Gibran yang melakukan itu, tapi juga ketiga temen kita yang lain. Parah ga tuh?!!"

"Makanya Ra, plis kali ini aja ikut kita ke pertandingannya Gibran!!" Bujuk Alissa dengan raut wajah memohonnya.

Naura mendesah kesal. Ia memilih untuk bangkit dari tidurnya. Lalu berjalan menuju kamar mandi. Hal itu sontak membuat ketiga perempuan yang lain tersenyum lebar.

Mereka tau bahwa seorang Naura tak akan tega melihat sahabatnya seperti itu. Meskipun ya awalnya gadis itu menolak mentah-mentah, tapi pada akhirnya pasti Naura berhasil menurunkan egonya. Hal itulah yang membuat mereka bertah berteman dengan Naura. Udah baik, sabar, cantik pula, tidak heran sih jika seorang most wanted seperti Gibran berhasil kepincut.

Butuh waktu 20 menit untuk Naura menyelesaikan persiapannya. Setelah siap ia pun langsung mengajak ketiga sahabatnya berangkat.

🌼🌼🌼

EVANESCENT : Serpihan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang