Happy reading besti akuu ♥️
"Perjuangan ku tak akan bernilai, sebelum aku berhasil mendapatkan mu."
-Gibran Rahardian K-🌼🌼🌼
"Udah ngomongnya??" Tanya Gibran santai.
"Sekarang ganti gue yang mau ngomong." Untuk kesekian kalinya Gibran menjeda ucapannya sebelum akhirnya ia mengatakan hal dipikirannya.
"Gaada alasan yang lain yang bisa menjelaskan semua tindakan gue ke elo selain perasaan gue. Apa gue salah untuk memperjuangkan perempuan yang gue cinta?? Semua orang berhak memutuskan dimana ia akan menjatuhkan hatinya. Dan hati gue udah terlanjur jatuh di lo Ra." Gibran mengatakan kalimat itu dalam satu tarikan nafas.
"Lo boleh percaya ataupun nggak percaya. Tapi sejak pertama kita bertemu ada sesuatu yang berhasil menarik gue. Gue juga heran bisa-bisanya gue jatuh cinta sama cewek kaya lo. Tapi gue bisa apa saat hati gue lah yang memutuskan semuanya??"
"Kalo emang apa yang gue lakukan membuat lo risih, oke gue minta maaf. Tapi jangan meminta gue untuk menjauhi lo ataupun berhenti memperjuangkan lo, karena gue ga bisa."
Naura hanya bisa terdiam mendengarkan penjelasan panjang yang keluar dari bibir Gibran.
Naura dapat melihat bahwa senyum jail serta tatapan lembut sudah tergantikan dengan raut dingin serta tatapan yang tak selembut sebelumnya.
"Gue pamit Ra." Setelah mengucapkan itu Gibran langsung berjalan meninggalkan Naura.
Punggung lelaki itu pun semakin menjauh dari jangkauan mata Naura. Entah kenapa melihat kepergian Gibran membuat Naura menyesal. Ada sebagian dari dirinya yang berpikir menyesal karena sudah mengatakan kata-kata yang menurutnya keterlaluan itu.
Hanya helaan napas yang Naura keluarkan. Ia harus menyikapi Gibran seperti biasa. Tanpa rasa kasihan apalagi baper. Oke, ingat itu Naura!!
Sembari menenangkan pikiran serta hatinya, Naura berjalan menuju ke tujuan utamanya yakni kamar mandi. Setelah selesai, Naura segera kembali ke kelasnya.
Kericuhan kelas itu menyambut kedatangan Naura. Bukan menyambut dalam arti yang sebenarnya, hanya saja saat Naura memasuki kelas suara-suara keramaian kelas itu langsung memenuhi pendengarannya. Biasalah jam istirahat selalu serame ini. Pasalnya hanya di jam istirahat lah mereka bisa menikmati kebebasan dari jeratan pelajaran.
Naura menyerngit saat melihat sesuatu di atas mejanya. Susu kotak coklat, serta roti sandwich coklat itu membuat Naura terheran. Perasaan ia tidak menitip ke siapapun untuk membelikan susu ataupun sandwich.
Saat mengetahui ada kertas dibawah sandwich tersebut, Naura tanpa pikir panjang langsung membukanya. Ia perlu tau siapa yang melakukan hal ini.
Hai cantik!
Jangan lupa dimakan ya! Kasian tuh lambung kamu dari pagi belum dapet asupan.
Dan ada dua manfaat kalo kamu makan sandwich sama minum susu ini.
1. Kamu keyang.
2. Bisa ngusir badmood kamu.
Aku harap kamu mau makan, tapi kalo kamu emang ga mau ya gapapa, buang aja biar dimakan sama kucing.See u
GRTanpa sadar Naura tertawa pelan saat membaca surat itu. Bukan karena gaya tulisannya yang aneh, tapi ada beberapa kata yang berhasil menarik perhatiannya.
Karena itulah, Naura bisa langsung tau siapa orang yang rela melakukan kegiatan unfaedah ini. Siapa lagi jika bukan cowok itu?? Ternyata dia belum menyerah ya?!
"Thanks Gib." Kata Naura sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menerima pemberian dari lelaki itu. Tidak ada salahnya kan menerima pemberian dari orang?? Toh itu juga demi kebaikan perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT : Serpihan Luka
Ficção AdolescenteSemua luka pasti ada obatnya. Memang seperti itulah hukum alam yang berlaku. Namun, bagaimana jika obat yang paling kita percayai dapat menyembuhkan, justru adalah penyebab terbukanya satu luka milik kita? Menyakitkan memang. Tapi itulah yang Naura...