24 | Seseorang dengan Rahasianya

3 0 0
                                    

Happy Reading ❤️

"Semua itu memiliki jalannya masing-masing. Tinggal bagaimana cara kalian memilih jalan tersebut. Apakah memilih jalan pintas untuk bahagia? Ataukah jalan berliku sebelum akhinya kalian menikmati kebahagiaan itu? Keputusan ada di tangan kalian."
-Kenzie Dirga P-

🌼🌼🌼

Sore itu, disaat lelaki itu mendapat telepon dari seseorang, ia pun langsung mengendarai motornya membelah jalanan kota.

Sesampainya di cafe, ia dapat melihat pria yang menelponnya tadi. Dari pintu ia melambaikan tangan kearah pria tesebut.

"Sudah lama disini?" Tanyanya saat sudah duduk di depan pria itu.

"Belum tuan, saya juga baru tiba disini."

"Syukurlah. Jadi, info apa yang akan anda berikan kepada saya?"

Pria itu langsung mengeluarkan map coklat dari dalam tas tentengnya.  Lalu ia sodorkan kearah lelaki di depannya itu. "Akhirnya saya mendapatkan informasi yang cukup penting."

Lelaki itu menyerngit. Lalu ia membuka map tersebut dan mengeluarkan apa saja isinya. Dan ternyata disana ada beberapa foto serta laporan yang cukup membuatnya terkejut.

Pria tadi menunjuk kearah lembaran putih itu. "Ini adalah laporan kematian dari tim kepolisian yang kebetulan mengurusi kasus tersebut. Disana tertera bahwa korban meninggal murni karena kecelakaan. Dan keluarga korban menolak untuk melakukan autopsi."

"Tunggu, kenapa ini terjadi lima hari setelah kematian Ayag?"

Ya, lelaki tersebut adalah Kenzie. Kenzie yang sudah beberapa tahun ini menyelidiki kasus kematian Ayahnya yang kala itu ditutup paksa oleh jaksa.

"Dan kenapa bunda sama sekali tak mendapat berita ini? Bunda hanya tau bahwa mereka akan pindah dari daerah kami waktu itu. Itu pun mereka berdua sendiri yang mengatakan kepada bunda saat melayat." Imbuh Kenzie.

"Saat itu empat hari setelah kematian Ayah, dan tiga hari setelah bunda sadar karena insiden tersebut. Jadi, saat itu adalah satu hari sebelum kejadian kecelakaan ini." jelasnya.

"Itu salah satu hal yang mengganjal disini. Sejak 10 tahun lalu saya pun belum pernah mendapat bahwa istri dari beliau sudah tiada. Dan mungkin, ini adalah kunci yang bisa membuktikan bahwa apa yang terjadi kepada pak Samuel bukanlah ketidaksengajaan."

"Ah ya, saya mendapatkan barang bagus saat menelusuri kasus ini." Lanjutnya, lalu ia kembali merogoh tasnya. Dan ia pun mengeluarkan sebuah alat perekam suara yang sudah terlihat usang.

"Tolong dengarkan ini." Pria itu menyerahkan alat perekam tersebut disertai dengan earphone yang sudah ia siapkan sebelumnya.

Rekaman tersebut hanya berisi percakapan sekitar dua menit. Tapi itu cukup membuat darah di tubuh Kenzie mendidih. Ternyata, dugaannya selama ini tidaklah salah.

Saat ini pula ia seperti mendapatkan tamparan hebat di hidupnya. Bahwa, sahabat yang selama ini ayahnya banggakan, dan pria yang saat itu pernah terlihat hebat dimatanya adalah orang yang sangat kejam.

"Saat itu, rekaman ini terjadi kerusakan karena kecelakaan parah yang menimpa beliau. Dan polisi sama sekali tak menganggap bahwa ini adalah bukti penting. Karena itu, setelah mendapatkannnya saya langsung membawa ke ahli elektronik kenalan saya. Dan akhirnya ini bisa menjadi bukti terkuat kita, untuk saat ini." Jelasnya.

Setelah mengetahui ini, Kenzie ingin sekali langsung membalaskan dendam kepada pria tersebut. Bagaimana mungkin selama ini ia menikmati hidup dengan bergelimang harta, sedangkan keluarganya?

EVANESCENT : Serpihan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang