mashiho berulang kali membolak-balikkan posisi tubuhnya di kasur.
"argh! aku bosan!"
ia ingin sekali menghabiskan waktu bersama teman-temannya di kampus, tetapi tentu saja ia terlalu takut untuk mengatakan hal itu pada yoshi.
tepat saat itu juga, mashiho teringat akan ucapan jihoon yang mengatakan bahwa yoshi memperbolehkan dirinya untuk keluar dari kamar ini. untuk itu, ia pun segera mendudukkan dirinya dan beranjak ke luar kamar.
mashiho berjalan-jalan untuk melihat seisi rumah ini hingga langkahnya terhenti di depan sebuah ruangan besar dengan pilar besar di sekitarnya.
melihat salah satu pintu yang terbuka, perhatian mashiho pun tertarik untuk mengintip apa yang ada di balik ruangan tersebut.
bUGH!
"kAU GILA?! KAU TIDAK SADAR KERUGIAN APA YANG TELAH KAU SEBABKAN?!"
di dalam sana, yoshi hanya diam seribu bahasa, menahan rasa sakit pada bibirnya yang sobek akibat bogem mentah dari sang ayah.
"tuan lee menawarkan harga yang lebih tinggi dari pasaran, dan apa? kau membawa kabur anak itu?!" tuan kanemoto meluapkan amarahnya dengan napas menderu.
"maaf."
"sekarang, di mana anak itu?!"
"tenanglah, ayah."
"bAGAIMANA AKU BISA TENANG?!"
prang!
tuan kanemoto melempar gelas kaca yang sebelumnya ia gunakan untuk meminum segelas whiskey, hingga pecahannya berserakan di mana-mana dan salah satunya mengenai kepala yoshi hingga darah segar mengalir dari pelipisnya.
"kau baru saja menyia-nyiakan ratusan juta won, kau tahu?!"
"ya."
"aku tidak mau tahu. secepatnya kau jual anak sialan itu atau aku yang akan turun tangan langsung! kau mengerti?!"
"aku mengerti."
yoshi membungkukkan badannya sekilas dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan terkutuk itu.
namun, alangkah terkejutnya yoshi ketika mendapati keberadaan mashiho di depan ruangan sang ayah. entah apa yang akan terjadi kalau sampai sang ayah melihat pemuda mungil itu, yang tak lain dan tak bukan menjadi penyebab kemarahannya tadi.
tanpa berpikir panjang, yoshi segera menarik tangan mashiho dan membawanya ke kamar lalu mengunci pintunya.
"sedang apa kau di sana?!" yoshi sedikit meninggikan nadanya, setengah berbisik.
mashiho yang mendapat tatapan tajam dan menuntut dari yoshi, seketika gelagapan seperti orang yang baru saja tertangkap basah melakukan sesuatu.
"a-aku ... hanya sedang berjalan-jalan kemudian tak sengaja ke situ. aku bukannya sengaja menguping, sungguh!"
"jangan pernah mendekati ruangan itu lagi. mengerti?" ucap yoshi penuh penekanan.
mashiho pun tak punya pilihan lain selain menganggukkan kepalanya pelan.
"kau boleh pergi."
yoshi berlalu begitu saja melewati mashiho, hendak berjalan menuju ranjangnya, tetapi jemari mungil yang menahan lengannya membuat langkahnya terhenti.
"l-lukamu harus diobati!"
"tidak apa-apa, tidak usah dipedulikan."
"apanya yang tidak apa-apa?! pelipismu berdarah banyak seperti itu!" tanpa sadar, mashiho ikut meninggikan nada bicaranya, membuat yoshi sedikit tertegun.
![](https://img.wattpad.com/cover/319145899-288-k929688.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
devilish charm; yoshiho [✓]
Fanfictionentah bagaimana ceritanya, tiba-tiba saja mashiho sudah terjebak bersama seorang pemuda jelmaan iblis seperti kanemoto yoshinori. ㅡ bxb, lowercase, baku ㅡ dom!yoshi sub!mashi ⚠ might contain physical abuse, violence, and sexual harassment