katakanlah mashiho memang orang bodoh karena bisa-bisanya menolak kesempatan berharga yang secara cuma-cuma ditawarkan jihoon padanya.
hanya demi satu alasan yang tak kalah bodohnya.
seolah terjerat mantra sihir yang tak memiliki jalan keluar untuk membebaskannya, hingga detik ini pun, mashiho masih berharap kalau ingatan yoshi akan kembali dalam waktu dekat lalu pemuda itu akan membiarkan dirinya untuk berada di sisinya.
karena itu, mashiho tidak keberatan untuk menunggu.
malam demi malam yang terasa begitu sepi mashiho lewati di apartemen yoshi, menunggu sang pemilik untuk menjemputnya.
bahkan ketika mendapati bahwa yoshi sudah dipulangkan dari rumah sakit, mashiho hanya memandang dari kejauhan.
tidak apa-apa. ia hanya perlu menunggu.
tadinya mashiho berpikir seperti itu, hingga sesuatu hal tak terduga yang harus ia saksikan langsung saat pulang dari kampus dan tiba di apartemen yoshi, seakan memaksa dirinya untuk kembali pada kenyataan.
sebab tepat di depan matanya saat ini, yoshi tengah bercumbu mesra di sofa ruang tamu bersama seorang wanita yang duduk di pangkuannya.
sesekali, lenguhan pelan lolos dari bibir wanita itu tatkala yoshi menyesap lehernya dan tangan si kanemoto yang merambat menyusuri pinggang rampingnya.
jemari lentik itu memberikan jambakan pelan pada surai kemerahan milik yoshi guna menyalurkan rasa nikmat yang melingkupinya.
mashiho menyaksikan pemandangan di hadapannya dengan tatapan hancur.
ia tidak menyangka yoshi akan berbuat sejauh ini hanya demi menyingkirkan keberadaannya.
sepertinya pemuda kanemoto itu telah benar-benar membencinya.
kalau sudah begini, berarti sudah tiba waktu yang tepat bagi dirinya untuk pergi, bukan?
bruk!
kantung belanjaan yang tak sengaja terlepas dari tangan mashiho membuat kegiatan panas kedua insan tersebut terhenti.
merasa tak tahu harus berkata apa, mashiho memilih untuk berbalik dan melangkah pergi.
"tunggu."
bagaikan sebuah robot yang telah di-setting sedemikian rupa, langkah mashiho terhenti begitu saja ketika suara bariton itu menyapa pendengarannya.
pemuda mungil itu meneguk ludahnya kasar, menerka-nerka apa yang hendak yoshi katakan selanjutnya.
ragu, ia lantas menoleh dengan sisa harapan yang ada, tetapi hatinya mencelos seketika saat mendapati sebuah koper yang disodorkan untuknya.
"ini milikmu?" tanya yoshi, masih datar seperti biasanya.
mashiho pun mengangguk pelan.
"aku tidak mengerti mengapa barang-barangmu bisa ada di sini, tapi kau bisa membawanya pergi sekarang juga."
kedua tangan mungil itu ia kepalkan dengan erat guna menguatkan diri agar tidak menumpahkan segala kekecewaan yang kini tengah membuncah dalam dadanya.
"kau yang mengizinkanku tinggal di sini, kalau kau lupa," ucap mashiho lirih.
"aku?" ulang yoshi.
"benar, kau," ulang si mungil penuh penekanan.
tawa hambar lolos dari mulut yoshi, seolah perkataan mashiho barusan adalah hal terlucu yang pernah ia dengar.
"apakah kau begitu putus asa sampai-sampai mengarang cerita konyol seperti itu?"
kedua alis mashiho tertekuk tidak suka. manik hitam yang kini telah berkaca-kaca menatap lurus ke arah yoshi yang berjalan mendekat selangkah demi selangkah.
"ㅡah! atau kau juga ingin menjadi salah satu jalang yang kusewa?"
plak!
satu tamparan yang tak begitu keras dilayangkan oleh si mungil, seiring dengan napasnya yang memburu.
tanpa berkata apa pun lagi, mashiho segera angkat kaki dari unit apartemen yoshi dengan perasaan campur aduk.
kecewa, marah, sekaligus terhina.
sudah cukup!
"memang seharusnya kau tidak terlibat lebih jauh dengan pemuda berengsek itu, mashiho." ia bermonolog sambil menjambak rambutnya frustasi.
terduduk lemas di anak tangga, tangan mashiho bergerak mengambil ponsel yang berada di sakunya kemudian menghubungi seseorang.
"halo?"
"mengenai tawaranmu beberapa hari yang lalu ... apakah masih berlaku?"
[]
kolom hujatan dipersilakan ➡️
btw aku seneng banget yang baca cerita ini makin nambah ;_;
makasih banyak buat yang udah mampir, vote, apalagi komen! <3anyway, happy new year semuanya!!
tinggalin yang buruk-buruk di tahun 2022, inget yang baik-baik aja buat motivasi di tahun 2023 okeh?
dari aku, yang malem tahun baruannya gak tenang gara-gara mikirin sidang skripsi minggu depan T_T
KAMU SEDANG MEMBACA
devilish charm; yoshiho [✓]
Fanfictionentah bagaimana ceritanya, tiba-tiba saja mashiho sudah terjebak bersama seorang pemuda jelmaan iblis seperti kanemoto yoshinori. ㅡ bxb, lowercase, baku ㅡ dom!yoshi sub!mashi ⚠ might contain physical abuse, violence, and sexual harassment