1

24.1K 1.3K 99
                                    

Ku rentangkan kedua tanganku saat kakiku kini berdiri di atas gedung kosong dengan ketinggian 100 meter, kurasakan air mataku mulai mengalir di kedua pipiku saat kedua kakiku berada di pinggir pembatas.

Apa aku harus mengakhiri hidupku sekarang setelah perjuangan panjang yang aku lalui?

Benar.... hidupku sudah tidak ada artinya lagi karena masa depanku sekarang sudah sangat suram. Aku sudah menjadi anak yatim piatu, rumah masih ngontrak, gaji tidak sesuai dengan beratnya pekerjaan ku, apalagi di kantor aku selalu saja di salahkan dan di permalukan bos di depan para karyawan nya padahal aku sudah berkeja dengan sungguh-sungguh.

Ku tarik nafasku dalam-dalam sebelum aku mengangkat sebelah kakiku "keputusan ku sudah benar, ini adalah cara yang terbaik untuk mengakhiri hidupku agar hidupku tidak menderita lagi"

"Siapa bilang?"

Aku menoleh ke belakang sambil mengusap air mataku dengan kasar dan kulihat ada seorang perempuan cantik berwajah pucat memakai kemeja putih kebesaran hingga menutupi celana pendeknya sedangkan rambut panjangnya di gerai sampai ke punggung nya.

Entah kenapa tiba-tiba hawa dingin menyelimuti seluruh tubuhku padahal tidak ada angin sedikit pun yang berhembus ke arah tubuhku. Apa mungkin aku akan demam?

"Kamu bisa mendengarku dan melihat ku?",tanyanya

Apa maksudnya? Apa dia pikir aku buta dan tuli?

Bulu kudukku seketika meremang saat perempuan itu tersenyum manis ke arahku "syukurlah kalau kamu bisa mendengarku dan melihat ku".

"Pergilah, kamu menggangguku", sahutku kesal

Perempuan itu menaikan sebelah alisnya "mengganggu apa? Mengganggu percobaan bunuh dirimu?"

Deg

Perempuan itu menatap kedua mataku dengan lekat "kenapa kamu ingin bunuh diri? Kamu pikir cuma kamu doang yang mempunyai masalah yang berat? Banyak di luar sana yang mempunyai masalah yang lebih berat darimu".

"Dasar lemah",ejeknya

Aku memilih kembali seperti semula dan mengangkat kakiku agar aku bisa terjun ke bawah gedung ini.

Grepp

Deg

Tubuhku seketika limbung ke belakang saat kurasakan telapak tangan yang sangat dingin menyentuh lenganku dan menarikku ke belakang hingga aku mundur beberapa langkah.

"Jangan mati di depanku, carilah tempat lain karena disini adalah wilayah kekuasaanku".

Aku sontak melihat sekeliling ku dan aku hanya bisa melihat pepohonan di bawah sinar rembulan malam "wilayah kekuasaan mu? Apa kamu tidak bisa melihat bahwa gedung ini kosong?"

Dahi perempuan itu mengernyit "kosong? Kamu tidak bisa melihat mereka?"

"Mereka? Mereka siapa?"

Perempuan itu nampak berfikir "aneh juga ya, kenapa kamu hanya bisa melihat ku? Padahal ada ratusan hantu yang sedang mengelilingi kita dan siap untuk mengambil ragamu setelah kamu mati melompat dari atas gedung ini".

Deg

Aku sontak melihat sekeliling ku yang sepi "apa maksudmu? Kenapa kamu bilang ada ratusan hantu disini? Bukankah di atas gedung ini hanya ada kita berdua?"

Perempuan itu tersenyum tipis lalu menggeleng pelan dan menunjuk satu persatu yang ada di sekeliling ku "itu ada kuntilanak, pocong, gen...."

"Stop...kamu jangan membual dan jangan membohongiku, kamu pikir kamu siapa sampai kamu bisa berkata hal yang menyeramkan seperti itu?"

My Beautiful Ghost (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang