4

9.7K 1.1K 46
                                    

Aku keluar dari mesin atm setelah mengambil uang dan mentransfer uang ke kakek nenekku untuk memenuhi kebutuan dan biaya sekolah adikku. Sekarang saldo atmku tinggal 29 k.

Alhamdulillah gajian.....

"Puji Tuhan"

Aku sontak menoleh ke samping dan kulihat Kirei menatap dompet ku "lumayan nih buat makan-makan"

"Makan-makan apanya? Uang ini buat bayar kontrakan dulu"

"Ummm btw Arley.... mendingan kamu diem dulu deh daripada di anggap aneh sama para manusia karena ngomong sendiri".

Kulihat sekelilingku dan beberapa orang menatapku dengan tatapan aneh, kini aku menatap Kirei yang menunjukan senyum manisnya.

Aku aneh gimana sih? Aku kan lagi ngomong sama dia, jadi aku aneh dari mana nya? Dia kali yang aneh, dasar hantu aneh

"Biarin aneh"

Aku berjalan pergi meninggalkan atm center lalu menaiki motoku, Kirei terbang dan duduk di jok belakang motorku.

Ku pakai motorku dan kulajukan motorku di jalan raya kota Solo yang ramai lancar.

Kurasakan perutku terasa dingin dan aku menunduk sekilas saat motorku berhenti di lampu merah. Kulihat tangan putih pucat Kirei melingkar di perutku.

"Kenapa kamu gak terbang aja sih?"

"Enakan naik motor, soalnya aku belum pernah naik motor selama aku hidup".

"Terus kamu naik apa? Naik sapi?",tanyaku sambil menoleh ke belakang

"Naik mobil lah, aku kan holkay",sahut Kirei sambil membusungkan dadanya dan kurasakan dada Kirei yang empuk menempel di punggungku

Holkay? Holkay kok jadi hantu gentayangan

"Udah takdir",sahut Kirei singkat dan Kirei semakin mengeratkan pelukannya di tubuhku

"Mbak...."

Aku menoleh ke samping dan kulihat pengendara bapak-bapak memakai jaket gojek menatapku dengan khawatir "mbaknya gak papa?"

"Saya gak papa kok pak, emangnya kenapa ya?"

Bapak gojek itu menatap ke arah Kirei "mbaknya ngomong sama siapa? Kok mbak menoleh kebelakang? Di belakang mbak gak ada siapa-siapa".

Kulihat pengendara lainnya ikut menatapku dengan tatapan kasihan.

"Pfttt kamu mungkin sudah di kira gila kali Ley", ejek Kirei

"Diem ih",sahutku kesal

"Mbaknya serius gak papa?",tanya bapak gojek itu dan aku hanya tersenyum tipis

"Saya gak papa kok"

Kulirik pengendara lainnya yang ikut bisik-bisik, aku memilih melajukan motorku di jalan Slamet Riadi saat lampu merah sudah berubah menjadi hijau.

"Kita mau kemana? Bukannya arah rumah kamu itu kiri?"

"Mau ke pasar buat belanja"

"Dih mentang-mentang udah gajian terus berlanja, ntar kalau tanggal tua ujung-ujungnya makan mie dengan bermacam-macam rasa"

Ini hantu emang pengen aku gampol pakai sesajen

Deg

Jantungku berdegup kencang saat Kirei meraba pahaku yang masih terbalut celana jeans hitam panjang

Setelah puas belanja akhirnya aku pulang ke rumah walaupun harus ada sedikit drama dengan Kirei saat berbelanja di pasar Gede tadi.

Gimana gak drama kalau Kirei sibuk bermain-main dengan kaca dan ember yang berisi kepiting.

My Beautiful Ghost (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang