16

6.9K 954 27
                                    

Ku lemparkan tas ranselku ke atas tempat tidur dengan kesal "wahh sialan".

"Benar-benar sialan".

Aku duduk di tepi tempat tidurku sambil memijit kepalaku yang terasa sakit.

Aku benar-benar gak percaya bahwa Kylie seorang psychopat, dia bisa setega itu menyiksa orang-orang pembunuh Kirei, tapi why? Kenapa dia merubah misinya? Bukankah misinya dari awal itu adalah untuk menemukan jasad Kirei?

Terus aku harus apa? Melarikan diri dari Kylie? Aku bisa saja melarikan diri dari Kirei, tapi bagaimana dengan keluargaku? Aku takut mereka di sakiti Kylie jika aku melarikan diri atau menghilang. Tapi tetap saja aku tifak tega melihat manusia-manusia itu di siksa oleh Kylie walaupun mereka memang layak mendapatkan nya.

"Kamu salah Arley, orang yang layak mendapatkan siksaan itu adalah orang yang menyuruh mereka untuk membunuhku".

Kepalaku mendongak dan aku melihat Kirei berdiri sambil menunjukan sebuah pistol yang melayang di atas telapak tangannya.

"Apa kamu tau siapa orang yang menyuruh mereka?"

Kirei menggeleng pelan "aku gak tau siapa orang itu tapi kita bisa mencari tau siapa orang itu".

"Mencari orang tanpa mendapatkan sebuah petunjuk itu sia-sia Kirei, ibaratkan kamu mencari semut hitam baik di antara ribuan semut hitam jahat".

"Semut hitam baik diantara ribuan semut hitam jahat? Hah? Kamu ngomong apa sih?"

Dasar WiFi tanda pentung....

Aku kini berdiri dan mengambil pistol yang melayang di atas telapak tangan kanan Kirei "makanya kamu harus cari ide sebelum mengungkapkan sebuah pendapat".

"Kalau begitu ayo kita cari orang itu sebelum saudaraku membunuh banyak orang".

"Ogah banget, kamu aja gak membayarku jadi kenapa malah mengajakku? Ajak aja saudaramu".

"Aku akan membayarmu bayaran 3 kali lipat dari bayaran Kylie untukmu".

"Oke deal".

Ku jabat tangan Kirei dengan erat dan aku tersenyum manis menunjukan senyum termanisku.

"Dasar perempuan mata duitan",ucap Kirei pelan lalu menoleh kebelakang.

"Saya masih bisa mendengar nya",sahutku dengan penuh penekanan.

"Aku kira gak bisa denger karena tuli".

Ckkk nyebelin

*****

"Kamu yakin markasnya disini Rei?",bisikku ke Kirei.

Kirei mengangguk mantap dan aku kini mengernyit heran saat Kirei ikut bersembunyi di balik tembok bersamaku "terus kenapa kamu ikut-ikutan bersembunyi? Kamu kan hantu, mereka gak akan bisa melihat mu".

"Ah iya ya bener juga, kok aku jadi tolol sih?"

Aku hanya bisa menghela nafas kasar "ya udah sana masuk dan cek di dalam ada orang gak, kalau enggak cepat buka jendelanya".

"Caranya masuk gimana? Pintunya kan sudah pasti terkunci".

Ku putar bola mataku dengan malas dan aku hanya bisa menghela nafas kasar "kamu kan bisa menembus tembok, kamu lupa kalau kamu hantu?"

"Ah iya benar".

Dasar bodoh

"Aku bisa mendengar nya", sahut Kirei dan ia menatapku dengan kesal sebelum ia berjalan menembus tembok.

My Beautiful Ghost (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang