7

8K 1K 31
                                    

"Kapan kamu selesai makannya?"

Kulirik Kylie dengan sekilas lalu melanjutkan memakan bubur ketan hitamku yang tinggal sedikit.

Ini perempuan emang gak tau cara menikmati makan ya? Ya kali lagi makan enak-enak tapi di suruh cepet-cepet, masak beli makan pakai duit di suruh langsung nelen langsung? Makan itu ada aturannya supaya lebih nikmat, seperti di rasakan dulu bumbunya, di gigit bahannya, di hisap sarinya, di kunyah makanannya, di nikmati prosesnya dan baru di telan. Itu yang paling benar dan tidak bisa di ganggu gugat.

Pagi-pagi yang cerah begini masak saudara kembar si hantu ngajak aku ke bendungan, kan serem tuh. So.... aku harus mengulur waktu dan mencari alasan agar kami gak jadi ke bendungan.

"Sayangnya aku tau tipu muslihat mu"

Aku menoleh ke samping dan kulihat Kirei duduk di samping ku sambil berpangku dagu lalu ia tersenyum-senyum gak jelas menunjukan gigi putihnya.

"Kenapa kamu noleh ke samping? Ada Kirei?"

Aku mengangguk "hum....dia melarang kita ke bendungan karena di sana ada mata-mata tengkorak hitam".

"Dusta mana yang akan engkau nikmatkan?"

"Serius?",tanya Kylie.

Aku kini menatap Kylie dengan tatapan tajamku lalu menunjuk wajahku sendiri "apa wajahku ini terlihat seperti pembohong?"

"Turuti saja kemauan Kylie, atau aku akan menghisap seluruh energimu"

Ku kepalkan kedua tanganku dengan erat dan ku ambil dompet ku yang berisi uang hasil pemberian Kylie dan Kirei waktu lalu.

Ku letakan uang itu di atas meja di depan Kylie "ambil semuanya, aku sudah gak peduli lagi dengan uang, aku gak peduli dengan urusanmu atau saudaramu itu dan tolong jangan mengganggu ku lagi".

Kulihat raut wajah Kylie yang tiba-tiba bingung "kamu ken...."

"Apa? Mau lapor polisi? Silahkan karena kamu tidak punya bukti apapun dan kamu hanya menyalahgunakan jabatanmu untuk kepentinganmu pribadi".

Aku segera berdiri dan berjalan menuju sepeda motor maticku.

Kurasa sentuhan tangan yang dingin di pundakku "hey Arley....aku hanya bercanda, jangan marah ya".

Ku tepis tangannya dengan kasar dan ku tunjuk wajahnya yang terlihat sangat pucat pasi "aku gak peduli lagi denganmu, jangan ikuti aku dan jangan pernah muncul di depanku lagi".

Kirei menatap sekeliling nya dengan wajah cemas "kecilkan volumemu sayang, kamu bisa di anggap gila kalau ngomong sekeras itu".

"Aku gak peduli, aku emang sudah gila, tidak bermental dan tidak punya aturan. Jadi jangan menggangguku lagi atau aku gak segan-segan menyakiti mu".

Ku naiki motorku setelah memakai helm dan ku lajukan motorku di jalan raya dengan kecepatan penuh.

Dia pikir dia siapa sampai dia berani menghisap energiku? Ngasih duit dikit aja tapi sok-sokan mau mengambil energiku, dasar setan sinting.

Ku parkirkan motorku di halaman rumah kontrakanku dan dengan langkah lebar aku mengambil garam dan kalung di laci mejaku.

Garam ini adalah garam yang di berikan nenek buyutku dari kampung, beliau bilang garam ini bisa mengusir hantu yang menggangguku dan karena selama ini aku tidak pernah di ganggu hantu jadi aku tidak menggunakan garam ini.

Alhasil aku menggunakannya sekarang karena Kirei yang terus mengangguku dan aku juga akan memakai kalung ini agar lebih lengkap.

Ku taburkan garam di atas tanah dengan mengelilingi perkarangan rumah kontrakanku. Setelah selesai menaburkan garam, aku kini memakai kalung berbandul  lingkaran kecil berwarna hitam lalu menggembok pintu gerbang rumahku.

My Beautiful Ghost (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang