"Are you oke?"
Ku lihat Kirei yang masih duduk termenung di balkon apartemennya, dia masih seperti itu selama 2 jam ini dan aku bingung harus apa.
Aku duduk di samping Kirei dan ku peluk tubuh Kirei dari samping "sayang, apa yang sedang kamu pikirin hum?"
"Kenapa Mama membunuhku? Kenapa? Apa salahku?"
Ku eratkan pelukanku di tubuh nya "bagaimana kalau kita menemui Mama kamu?"
Kirei menggeleng pelan "tidak bisa, Mama memakai kalung yang sama dengan Kylie".
"Lalu apa rencana kamu?"
"Aku gak tau"
Ku kecup lembut lehernya dan ku senderkan kepalaku di lengannya "hidup ini rumit ya"
"Hum benar, orang yang melahirkanku ternyata adalah orang yang membunuhku, sebenarnya tujuannya melahirkanku itu apa? Masak hanya ingin membunuhku? Kalau itu tujuannya, kenapa malah melahirkan ku? Kenapa tidak membunuhku saat aku masih di dalam kandungan?"
Benar juga sih, tapi semua itu pasti ada alasannya kan?
"Apa kamu sebelumnya ada masalah dengan Mama kamu?"
Ku lihat raut wajah Kirei yang nampak berfikir "kalau ada masalah sih kayaknya enggak, tapi Mama pernah menyelamatkan ku saat aku hendak ke tabrak mobil dan Mama lah yang ketabrak mobil saat itu "
"Lalu?"
"Mama jadi lumpuh karena kecelakaan itu"
Deg
Jangan-jangan Mama Kirei membunuh Kirei karena......
"Benar, mungkin itu alasannya".
Aku hanya bisa menghela nafas pelan "Mama kamu lumpuh sejak kapan?"
"5 tahun yang lalu"
Rencana Mamanya untuk membunuh anaknya benar-benar sudah matang, buktinya Kirei tidak menjadi DPO oleh kantor kepolisian.
"Mungkin aku memang layak mati seperti itu"
Aku sontak menoleh ke arah Kirei "kamu apa-apaan sih ngomong nya?"
"Ya kalau aku gak mati maka aku gak ketemu kamu kan sayang?"
"Ckk tapi jangan ngomong gitu ah, gak suka aku"
Kirei mengecup leherku sekilas dan merangkul pinggang ku dengan erat "iya deh iya, maafin aku ya sayang".
"Gak di maafin kalau gak di kasih harta yang banyak"
"Dasar mata duitan"
"Bodo amat. Lagian siapa yang nyuruh kamu buat suka sama orang mata duitan kayak aku?"
Ku lepaskan rangkulannya di pinggangku dengan kasar dan aku berjalan pergi meninggalkannya. Aku berjalan masuk ke kamar Kirei dan menguncinya supaya Kirei gak bisa masuk ke dalam kamar ini.
Ku buka pakaian ku dan kini aku hanya memakai celana pendek plus bra.
"Sayang"
Deg
Bulu kudukku meremang saat Kirei memelukku dari belakang dan kedua telapak tangannya kini berada di perutku, bibirnya menempel tepat di daun telingaku.
Kok Kirei bisa masuk sih? Kan kamarnya aku kunci.
"Aku kan hantu sayang, jadi aku bisa masuk kesini dengan cara menembus pintu atau menembus tembok. Kamu lupa kalau aku hantu? Atau kamu lupa kalau aku ini mahkluk halus gentayangan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Ghost (Completed)
HorrorApa kalian percaya hantu? Awalnya aku tidak percaya sama sekali dengan hantu tapi sekarang kepercayaan ku berubah Aku sangat percaya bahwa hantu itu ada Hantu yang tidak sengaja menyelamatkan ku dari percobaan ku bunuh diri ku kini terus mengganggu...