30. You Get It

2.3K 91 5
                                    

30. You Get It
.
.
.

UChicago Medicine | Chicago,
Illinois.
2.00 PM.

Sesi mengobrol dengan Elizabeth sudah berakhir saat ini Dakota sudah berada di area rumah sakit tempat Roby di rawat. Dakota tidak datang dengan tangan kosong, Dakota membawa buket bunga lily orange dan Calvin membawa paper bag berisi buah.

Lily orange Dakota pilih karena menurut pencariannya di google Lily orange memiliki makna sebagai lambang kebencian, kesombongan dan penghinaan. Dan itu sangat pas untuk Roby sergio.

Sebenarnya kalau bisa Dakota juga ingin membawa batu nisan.

Dakota mengikuti langkah kaki Calvin masuk ke dalam Lift, setelah itu Calvin menekan angka lantai empat spontan Dakota bertanya.

"Kau tahu di mana kamar Roby?"

Calvin mengangguk singkat. "Aku sudah hafal di mana kamar Roby, sudah sering dia keluar-masuk rumah sakit ini dan kamarnya masih sama."

Ternyata apa kata Ruby benar, Roby lemah pria itu keluar-masuk rumah sakit.  Mungkin jika Dakota tadi memukul Roby lebih lama dan lebih brutal lagi Roby akan mati.

"Aku tidak paham, bagaimana bisa Roby di serang."

Di dalam lift Calvin bertanya, Calvin juga menampilkan ekspresi heran. Dakota mengedikkan bahunya sebagai respons, Dakota tidak mau berucap apa pun takut nanti Calvin akan curiga padanya jika salah bicara.

Suasana hening di dalam lift membuat Dakota marasa bahwa lift naik dengan lambat tapi pada akhirnya Dakota bersama Calvin sampai di lantai empat. Saat kaki Dakota melangkah keluar Calvin menggenggam tangan Dakota menarik wanita itu berjalan beriringan dengannya menuju ruangan Roby.

Di perlakukan seperti ini Dakota rasa ia akan pingsan, sebuah kemajuan dalam hubungannya bersama Calvin. Dakota melirik Calvin dalam hati terkekeh jahat dan berkata.

Aku akan tunjukkan padamu Roby bahwa aku milik Calvin.

Pintu coklat yang sama dengan semua pintu di rumah sakit ini adalah pintu kamar Roby, Calvin mendorong pintu itu menarik lembut Dakota untuk masuk. Untuk kedua kalinya Dakota masuk ke ruangan yang sama seperti tadi beberapa jam yang lalu.

"Hi Calvin."

Itu suara Roby yang menyapa Calvin. Pria itu duduk bersandar di ranjang seorang diri, di pangkuannya terdapat laptop yang menyala.

"Hi Dakota." Kau kembali lagi? Roby tidak melanjutkan ucapannya, birkan saja hanya ia dan Dakota yang mengetahui soal ini.

Tautan tangan Calvin telepas Dakota merasa kecewa karena niatnya untuk membuktikan pada Roby gagal sudah.

"Bagaimana bisa kau di serang wanita sampai wajahmu hancur." Calvin menaruh paper bag pada meja laci samping ranjang, Calvin juga menatap heran luka lebam di wajah Roby. Pikirnya wanita seperti apa yang menyerang Roby sampai seperti ini.

Roby terkekeh pelan matanya melirik Dakota yang menampilkan ekspresi datar, wanita itu juga menatap tajam Roby memberi ancaman agar Roby tetap tutup mulut.

"Kalian membawaku sesuatu." Roby melirik paper bag di meja laci dan melirik buket bunga di tangan Dakota.

Dakota tersenyum kakinya melangkah mendekat pada Roby menaruh buket bunga Lily orange di pangkuan Roby.

Playing With FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang