35. Like Father Like Daughter

2.3K 84 0
                                    

35. Like Father Like Daughter
.
.
.

House Calvin | Chicago,
Illinois.
7.10 AM.

Jangan harap Ellen dan Adam semalam datang menemain Dakota yang ketakutan, dua temannya malah mentertawakan dan semakin meledek Dakota yang tidur seorang diri. Saking takutnya dan merasa tidak aman Dakota sampai tidur di sofa depan TV yang menyala semalaman menemani keheningan malam.

Karena tidur di sofa Dakota bangun kesiangan dengan tubuh pegal-pegal. Dakota bahkan tidak sempat mandi ia hanya mencuci wajah dan menggosok gigi. Dan sekarang ia sedang membuat kopi seraya melihat jam sidang perceraian dan hak asuh anak seorang aktris Tatula.

Akhirnya hari ini sidang perceraian Tatula yang sudah lama di undur karena padatnya pekerjaan Tatula, setelah semua selesai Dakota akan bernafas lega karena ia lepas dari aktris yang banyak mau beruntung wanita itu banyak uang membuat Dakota sedikit melunak.

"Calvin....." Gumam Dakota mencari room chatnya dengan Calvin.

Dakota mendengus halus pesan yang ia kirim semalam sama sekali belum di baca. Sesibuk apa Calvin, melihat tidak ada respons dari Calvin Dakota beralih pada nomor sang ayah... Matthew.

From : Dakota
To : Papa
-Bagaimana jika kita makan siang bersama... aku ingin bicara.. papa mau?

Jika mengirim pesan pada Matthew Dakota tidak perlu lama-lama menunggu balasannya. Sang ayah kini sudah membalas pesannya, Matthew menerima ajakan Dakota.

Kaki Dakota baru melangkah membawa sebotol kopi lalu ponsel bergetar atas panggilan Ellen.

"Morning baby... kau datang ke kantor atau langsung ke pengadilan? Aku memiliki gosip untukmu."

Dakota mengambil tas di atas meja depan TV, serta beberapa dokumen yang ia butuhkan untuk persedingan hari ini.

"Gosip apa?"

"Tidak nyaman menggosip dalam telepon bagaimana jika makan siang bersama."

Dakota menghela gusar nafasnya, selimut serta sampah masih tercecer di tempatnya semalam tapi Dakota tidak bisa membereskan semua ini sekarang mau tidak mau Dakota meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan.

"Aku ada janji dengan papa, aku tidak bisa."

"Yeah kau ini... aku kan--"

Dret! Drett!

Ponsel lain yang berada di dalam tas berdering Dakota buru-buru membuka pintu mobil lalu masuk.

"Ellen aku matikan aku agak sibuk, sampai nanti."

Dakota sama sekali tidak mendengar balasan dari Ellen, ia buru-buru mengambil ponsel lain melihat panggilan telepon dari Tatula. Sebelum mengangkat telepon Dakota menarik panjang nafasnya.

"Selamat pagi nyonya Tatula." Sapa Dakota berusaha ramah.

Suara isak tangis dari sambungan telepon Tatula membuat Dakota mengerutkan keningnya. Ada apa dengan aktris itu jangan sampai tiba-tiba ia membatalkan perceraian lalu membuat Dakota semakin repot.

"Nyonya?"

"Nona Dakota..." Tatula terisak kecil. "Aku mengalami kekerasan dalam rumah tangga, suamiku memukulku... aku ingin ini menjadi alasan terkuat aku bercerai dan menginginkan hak asuh anak."

Dakota memijat pangkal hidungnya sekarang bukan hanya merepotkan tapi juga memusingkan... kenapa baru sekarang Tatula mengalami kekerasan Dakota harus banyak-banyak bersabar.

Playing With FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang