38. Whose Baby

2.3K 84 13
                                    

38. Whose Baby
.
.
.

"Nyonya Dakota aku benar-benar minta maaf, aku terkejut saat kau tiba-tiba muncul."

Nyonya? Bukankah semula Alvian si pemotor memanggilnya Nona lalu kenapa sekarang berubah apa karena Dakota sedang hamil.

Argh Hamil!

Mustahil!

Dakota terkekeh kecil membuat suasana lebih santai, melirik pada Ellen dan Adam yang berada di kanan-kirinya. "Tidak apa. Ouh ya kalau kau sibuk tinggalkan saja aku, terima kasih telah membawaku ke rumah sakit."

"Aku akan menunggu suamimu."

Suami!

Calvin? Atau Roby.... Ouh tidak, baik Calvin atau Roby tak akan ada satu pun yang datang.

"Alvian tinggalkan kami saja, atau berikan nomor teleponmu jika terjadi sesuatu pada Dakota aku akan menghubungimu." Ellen memberikan ponselnya. Ini cara terbaik, tersopan untuk mengusir Alvian.

"Ouh okay."

Deretan angka nomor Alvian sudah tersimpan di ponsel Ellen setelah itu beruntungnya Alvian mau pergi meninggalkan Dakota. Saat Alvian keluar Dakota bernafas lega lalu kakinya akan turun dari ranjang sebelum tiba-tiba Ellen menahannya.

"Kau hamil? Itu benar?" Tanya Ellen pandangan wanita ini masih saja seakan tidak percaya dengan kenyataan. "Calvin?"

Dakota menerjap-nerjapkan matanya lalu menggeleng kecil. "Sumpah aku tidak tahu aku hamil. Aku tidak merasakan apa pun.... aku rasa ini berita yang salah, sangat salah dan keliru."

"Bagaimana jadwal menstruasi-mu?" Tanya Adam. Jika yang bertanya pria tulen asli pasti terasa awkward tapi karena Adam berbeda dan mereka berteman sudah lama jadi pertanyaan ini biasa saja.

Dakota mengedikkan bahunya. "Aku tidak mencatat kapan aku akan menstruasi, Ellen tahu itu... aku lebih memilih mencatat berapa saldo ATM-ku."

Ellen berdecap sebal Dakota memang seperti itu. "Coba kau ingat-ingat bulan lalu kau sudah datang bulan."

Tanpa berpikir Dakota segera mengedikkan bahunya. "Entah tapi aku rasa bulan lalu aku tidak datang bulan... seingatku aku belum menyentuh tampon."

Adam mengangkat kedua tangannya sebatas dada lalu berkata. "Jangan menebak-nebak, kita pastikan saja pada ahlinya... ayo Ellen bawa Dakota." Setelah itu Adam mengambil tas Dakota di meja samping ranjang.

"Hey sudahlah aku tidak mau menambah masalah." Dakota tahu akan di bawa kemana dirinya. "Adam. Ellen."

Dakota berdecap sebal tidak ada gunannya membela diri, Ellen dan Adam tidak akan membebaskannya.

Berjalan beriringan dengan Ellen dengan Adam di depan sana yang tampak buru-buru menuju meja respsionis membuat Dakota memijat pelan panggkal hidungnya seraya menunduk, dalam hati berkata.

Karma apa lagi yang akan aku dapat... tuhan maafkan aku telah mencelakai Alina dan membohongi Calvin... tolong aku!

...

Jantung Dakota tidak henti berdetak cepat saat dokter wanita terus saja menjelaskan perkembangan mahkluk kecil sebesar kacang merah di perutnya. Walau dokter ini tidak berhenti berbicara tapi Dakota sama sekali tidak paham dengan apa yang dokter wanita ini katakan. Yang ada di pikiran Dakota hanya satu... bagaimana dirinya bisa hamil mendadak seperti ini.

Siapa yang menghamilinya... Roby itu tersangka utama di pikiran Dakota. Pria brengsek!

"Berapa usia kandungannya?" Tanya Ellen.

Playing With FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang