41. Mess Up Feelings

1.8K 88 2
                                    

41. Mess Up Feelings
.
.
.

Seribu surat undangan tertumpuk di hapadan Dakota. Surat undangan putih bergambar bunga lavender kecil akan menjadi pengantar pesan untuk seribu manusia yang di undangan dalam pesta super besar dan megah di hotel terbaik. Saatnya tiba undangan ini akan disebar tapi siapkan Dakota memberi tahu pada seribu orang bahwa dirinya akan menikah.

Tersisa kurang lebih 2 bulan lagi pernikahan dan sampai detik ini hubungan Dakota bersama Calvin jauh dari kata membaik yang ada mereka semakin di selimuti kedinginan, semakin jarang memiliki waktu bersama, dan semakin jarang untuk saling terbuka. Terakhir kali Dakota melihat Calvin bersama Alina itu saat bersama Roby makan siang bersama, setelah hari itu Dakota tidak pernah memergoki langsung Calvin bersama Alina tapi melalui Sarah Dakota dapat mengetahui ke mana saja Calvin dan Alina pergi. Menyakitkan sejujurnya tapi Dakota tidak bisa berhenti.

Calvin pergi ke taman, club, mall, makan siang, malam bersama dengan Alina. Itu semua di lakukan tanpa sepengetahuan Dakota dan setiap kali Calvin pergi keluar  pria itu hanya mengatakan kalau dirinya ada urusan, urusan dengan Alina ternyata.

Lalu sekarang soal kehamilan, jika di ingat-ingat sekarang sudah masuk tiga atau empat bulan, perut Dakota juga sudah sedikit buncit. Dakota tidak terlaku memperhatikan kehamilannya, tidak pergi ke dokter, tidak membeli susu hamil, atau membeli vitamin lainnya yang sering di sarankan dokter. Dakota lebih memperhatikan bagaimana cara menyembunyikan kehamilannya ini, kepalanya terkadang di buat berputar memikirkan haruskan bayi kecilnya di gugurkan. Tapi jika Dakota terus bepikir tanpa bertindak kehamilannya akan semakin membesar yang jika Dakota melakukan aborsi itu terlalu beresiko. Kembali membahas kehamilan selama ini Dakota tidak mengalami morning sickness atau apapun yang berbau kehamilan, jika Dakota mencari tahu soal keadannya di internet hasilnya semua itu normal karena biasanya sang ayah-lah yang akan mengalami kondisi-kondisi hamil. Dakota jadi berpikir siapa di antara Calvin dan Roby yang merasakan hal layaknya orang hamil. Calvin? Tidak selama ini pria itu normal-normal saja, Roby? Pria satu ini pantas di curigai.

Pertama saat makan siang waktu lalu Roby menolak telur dan benar saja saat egg sandwich hangat sampai di meja Roby layaknya orang mabuk, pria itu muntah-muntah di kamar mandi di temani Dakota yang kesal. Kedua kejadian ini sudah lebih dari seminggu yang lalu, saat itu Roby malam-malam di tengah hujan lebat datang ke rumah Dakota membawa banyak masakan dumpling Roby si tamu di tengah hujan itu mengatakan ingin makan dumpling bersama Dakota dan Calvin, karena ulah Roby ini Calvin terus saja menatapnya heran.

"Dakota."

Dakota menarik panjang nafasnya dengan pelan lalu menoleh ke samping dengan lemas melihat Calvin yang mendekat.

"Ada apa denganmu? Kenapa sejak tadi diam saja di kamar, baju pengantin yang akan kau pilih sudah tiba sejak tadi, semua menunggumu."

Dakota kini menghela nafasnya dan berdiri dari duduknya di kursi meja rias. Tanpa berbicara sepata kata Dakota berjalan meninggalkan Calvin tapi sebelum sampai pintu Calvin menahan lengannya.

"Dakota katakan ada apa?" Ucap Calvin serius.

Dakota mengeleng pelan menarik tangannya dari cekalan Calvin.

"Dakota!" Kali ini Calvin sedikit berucap dengan nada geram. "Kau tampak tidak suka dengan kegiatan ini, sejak kemarin kau tampak aneh, diam, tidak bersuara, lalu sekarang kegiatan yang paling kau suka kau malah tampak tidak suka."

"Aku baik-baik saja mood-ku hanya sedang turun."

Calvin menggeleng kecil. "Kau tidak suka pernikahan ini, kau mulai berpikir untuk membatalkan ini semua. Aku terima Dakota."

Playing With FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang