60. Let's Have A Talk

1.4K 67 1
                                    

60. Let's Have A Talk
.
.
.

Mobil Tesla berhenti di depan kantor pengacara tempat Dakota bekerja, pintu bagian depan samping kemudi lalu terbuka menampilakan sepasang kaki terbalut stiletto heels putih yang menawan... seolah tengah berada di dalam film Dakora bergerak lambat ke luar mobil, slow motion. Di padukan dengan angin yang berembus lembut Dakota tampak cantik memepesona saat keluar mobil.

Rambutnya yang panjang Dakota kibaskan ke belakang dan matanya menatap ke depan dengan sorot sombong.

"Dakota."

Mendengar namanya di panggil Dakota menoleh ke kanan melihat si manis Thomas yang gagah.

"Mau aku antar sampai masuk ke dalam?" Tanya Thomas.

Dakota menggeleng. "Aku bisa masuk sendiri, kau pergi saja sayang."

Thomas tersenyum lebar sampai deretan giginya terlihat. "Baiklah aku pergi dulu, selamat bekerja sayang."

Di luar skanario Thomas tiba-tiba saja maju mencium bibir Dakota sebelum melesat masuk ke dalam mobil dan pergi. Melihat mobil Thomas yang menghilang Dakota bergidik ngeri bisa-bisanya Thomas mencium bibir sexy-nya ini di tempat umum.

Kenapa aku lebih memilih Roby, yang mencinumku.

Sejurus kemudian Dakota menggeleng keras sial tadinya dia mau tebar pesona tapi niatnya seketika batal karena ulah Thomas dan sisi liarnya malah mengingat Roby.

"Dakota Wesley, sudah lama aku tidak melihatmu."

Dakota menoleh ke samping melihat sosok James. "Hi James, aku baru selesai berlibur."

"Apa tadi itu kekasihmu? Kurasa dia bukan Calvin."

Dakota mendengus halus. "Thomas, kekasih baruku. Aku dan, Calvin sudah selesai."

"What? Benarkah."

Dakota berdeham lalu mengibaskan rambutnya dan berjalan masuk ke dalam kantor, kehadiran Dakota membuat beberapa rekan kerjanya tak mampu berkedip menatap Dakota wanita yang di kabarkan masuk rumah sakit kini hadir memamerkan pesona sombongnya.

"Dakota."

Suara Ellen yang memanggilnya membuat Dakota menahan pintu lift agar tidak tertutup.

Ellen menggeleng tidak percaya menatap Dakota yang cetar. "Kau menjadi buah bibir di sini. Entah bagaimana bisa mereka mengatahui kalau kau dan Calvin sudah putus karena kau selingkuh dengan Roby. Sayangnya mereka tak tahu kalau kau selingkuh dengan Roby-- aw bitch!"

Ucapan Ellen terpotong sebab Dakota menginjak kakinya dengan heels yang runcing itu. Bola mata Dakota menatap tajam pada Ellen, "Aku tidak selingkuh."

Ellen mendengus kasar. "Intinya kau sedang di gosipkan sebagai perempuan tidak tahu malu yang berselingkuh. Andai mereka tahu bahwa selingkuhanmu adalah Roby kuyakini semuanya akan menjerit kaget."

Dakota mengedikkan bahunya, orang-orang di gedung ini pasti mendapat berita setengah-setengah mereka tak tahu bahwa sesungguhnya Calvin-lah yang selingkuh.

"Kau sudah bertemu dengan Roby?"

...

Tok tok tok!

Pintu di ketuk dengan tidak sabar lalu seorang pria masuk tergesa-gesa dan menaruh lima lembar foto ke atas meja Roby. Dengan gerakan lambat Roby melepas pulpen dari tangannya lalu matanya beralih dari layar komputer ke lembaran foto-foto tersebut.

Playing With FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang