48. We Always Fight

2K 89 14
                                    

48. We Always Fight
.
Some say.... if it doesn't match, the relationship is always shrouded in quarrels.
.

"Roby... I am pregnant."

Roby diam..... telinga seakan hilang, ia tidak tahu tadi itu suara Dakota atau hantu-hantu di kuburan ini. Roby berganti menjadi mengerutkan keningnya, hantu? Benarkah ada hantu dengan suara selembut dan indah itu... hantu jenis apa.

Dakota menengus kasar lalu tangannya memukul bahu Roby, Dakota benar-benar gemas dan kesal. "Kau benar-benar menyebalkan, tidurlah selamanya di sini bersama hantumu."

Setelah mengatakan kekesalannya Dakota meninggalkan Roby yang masih diam saja. Sekilas Dakota melirik ke belakang melihat Roby yang sedang menatapnya lalu berdiri dan mengejarnya, Roby menahan tangan Dakota.

"Katakan sekali lagi." Pinta Roby.

"Tidak ada pengulangan, kau salah dengar tadi!" Dakota menyentak tangan Roby tapi baru beberapa langkah Roby sudah kembali menahan tangannya.

"Dakota katakan sekali lagi atau..."

"Atau apa?" Dakota menaikkan kedua alisnya. "Kau mau mengancamku dengan kata-kata 'Aku akan membeberkan hubungan kita pada Calvin' atau 'aku akan mengirim foto-fotomu pada Calvin' akh itu sudah basi aku sudah muak dengan ancamanmu."

Roby tersenyum tipis lalu menggeleng. "Aku tidak akan melakukan itu, ancamanku berbeda kali ini."

Dakota tidak merespons ia hanya menatap sinis Roby.

"Katakan sekali lagi atau aku akan membuatmu mendesah di bawah pohon itu." Roby melirik pohon besar yang agak jauh di bagian sisi kanan.

Dakota kembali menyentak tangan Roby ia bergidig ngeri pria yang dulu selalu mengancamnya membocorkan soal hubungannya kini berganti dengan pria cabul yang menjijikkan. Apa ini efek berkunjung ke kuburan? Kerasukan.

"Bercintalah sana dengan penghuni pohon itu. Mungkin sejenis hantu wanita rambut panjang banyak yang menyukaimu!"

Dakota melangkah agak cepat seraya bibirnya terus bergerak mengatai Roby. "Brengsek memang, aku sudah bicara serius dia malah seperti itu... memang kalau otak sudah bergeser akan berubah gila. Semua pria sama saja, brengsek! Bajingan! Karapat! Gila!"

"Seharusnya kau tidak mengumpati ayah anakmu ini."

Suara Roby tepat di belakang Dakota membuat Dakota menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya. Secepat ini Roby melangkah? Tiba-tiba saja tepat berada di belakangnya. Apa jangan-jangan ini hantu? Hantu yang menyerupai Roby. Oh tidak... tidak ada hantu yang mau menyerupai Roby.

Dakota mendengus kasar. "Siapa bilang kau ayahnya. Bisa saja ini anak Calvin, jangan lupakan dia kekasih dan calon suamiku."

Masih saja Dakota membawa-bawa Calvin sebagai calon suaminya di hadapan Roby padahal di depan orang tuanya Dakota memutus hubungan dengan Calvin.

"Tapi kau bercinta denganku."

Mata Dakota terbuka lebar sialan sekali pria di hadapannya ini. Berkata melantur di tengah kuburan, bagaimana jika hantu di sini tidak terima dengan ucapan Roby, lalu mengamuk dan merasuki Roby? Sudah pasti Dakota akan meninggalkan Roby.

"Kau pikir aku tidak bercinta dengan Calvin!" Balas Dakota marah.

Roby terkekeh pelan lalu menggeleng kecil. "Shutt kau memang pasti bercinta dengan Calvin hanya saja... benih pria itu tidak akan mampu menembus dinding rahimmu sayang."

Dakota semakin garang menatap Roby tatapan itu membuat Roby ingin mengganti kekehannya menjadi tawa yang besar. Wanita ini tadi menangis-nangis, meraung, terus meneteskan air mata sampai banjir tapi sekarang sudah dalam mode galak saja.

Playing With FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang