🌌 Chapter 78🌌

1K 149 15
                                    

❗❗❗WARNING SPOILER ❗❗❗

MULAI DARI SINI CERITA AKAN BERPATOKAN PADA MANGA KIMETSU NO YAIBA.

ADA BEBERAPA PERUBAHAN PADA SCENE MAUPUN DIALOG TOKOH DI CHAPTER INI DIMANA TAK SESUAI DENGAN MANGA ASLINYA YANG SENGAJA AUTHOR BUAT.

YANG BELUM BACA MANGA, SILAKAN BACA.
SEKIAN DARI AUTHOR.

HAPPY READING
⬇️⬇️⬇️⬇️








*





“Shinazugawa, jahit luka di perutmu sekarang. Aku akan melawan dia selagi kau melakukannya,” pinta Sang Hashira Batu, Himejima Gyoumei.

“Tentu, maaf soal itu,” patuh Sanemi. Dia juga tak bisa mengabaikan lukanya atau dia akan kehabisan darah dan mati.

“Dan (L/n), tolong kau urus dulu Shinazugawa, Tokitou dan Genya. Serahkan dia padaku.”

Ha’i, Himejima-senpai,” sahut Sang Gadis Semesta kemudian berlalu ke arah Genya dan Tokito.

Baiklah, sementara (Y/n) mengurus Sanemi si biang emosian serta Genya dan Tokitou seperti adiknya sendiri, lebih baik kita fokuskan saja pada sisi arena pertarungan Gyoumei dan Kokushibou.

Ingat, Kokushibou itu sudah berhasil mendapatkan tanda saat masih menjadi manusia, jadi bukan mustahil saat dia berhasil dan mampu menguasai dunia transparan.

Seperti yang diketahui, dunia itu membuat seseorang bisa melihat jauh ke dalam organ tubuh manusia bahkan dari peredaran darah yang terkecil.

Tak ada yang membuka suara, hanya ada suara gemerisik dari ayunan rantai berduri milik Gyoumei.

Luar biasa, dengan rantai duri yang dilengkapi dengan bola besi dan kapak besar, Gyoumei sama sekali tak kesulitan untuk menggerakkannya.

Bahkan pergerakannya membuat angin di sekitar sana menjadi tertarik dan  berkumpul di sekitaran ayunannya.

Tekanan yang besar akibat aura membunuh dari Gyoumei sukses membuat Kokushibou menatap waspada ke arahnya.

Dalam benaknya, Kokushibou begitu mengagumi Gyoumei yang sudah berhasil mengasah tubuhnya hingga berada di batas maksimalnya.

Dengan kecepatan yang tak mampu diprediksi, Gyoumei melemparkan sisi bola berdurinya ke arah Kokushibou.

Serangan yang ditimbulkan cukup besar juga, dan itu mengakibatkan tanah yang dipijak Kokushibou tadi menjadi retak.

Kokushibou baru saja ingin mengeluarkan teknik napas bulannya, tapi sayangnya Gyoumei tak ingin membiarkan itu terjadi. Kapak yang berada pada sisi lain rantai berdurinya diayunkan pula ke arah Kokushibou.

Tak cukup di situ, Gyoumei pun kemudian melemparkan kedua senjata besarnya itu secara bersamaan, membuat Kokushibou tak memiliki kesempatan untuk menyerang.





“Iwa no Kokyuu, Ni no Kata: Tenmen Kudaki! (Pukulan Atas)”





Bola besi milik Gyoumei sepertinya memilih untuk mendarat lebih dulu dan mengincar kepala Kokushibou dari atas.

Kokushibou berhasil menghindar, tapi siapa sangka kalau rantai besi milik Gyoumei kini telah menjeratnya dalam jarak dekat.

✓Cosmic Strength (Kimetsu No Yaiba X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang