"Oi! Kenapa kalian menghalangi jalan?!"
"Maaf, Tuan."
"Kenapa Anda meminta maaf? Pria tua inilah yang bersalah. Siapa suruh dia mabuk di keramaian seperti ini."
"Oi apa katamu?!"
Tak jauh dari tempat (Y/n) berada terdengar sedikit keributan oleh beberapa orang. (Y/n) yang awalnya tak peduli dengan keributan itu akhirnya memilih untuk melanjutkan langkahnya.
Tiba-tiba pria mabuk itu melemparkan botol sake yang dia pegang. Lemparannya meleset tak berhasil mengenai orang di hadapannya, tapi lemparannya terlalu kuat hingga....
Tep!
Hingga akhirnya botol itu sampai ke tangan (Y/n). Semua orang yang melihat keributan itu mendadak menatap (Y/n).(Y/n) menatap datar pada pria mabuk itu, sedangkan yang di tatap menghampiri (Y/n) dengan tatapan tidak suka. Beruntung akhirnya petugas keamanan datang dan membawa pria mabuk itu.
(Y/n) terdiam menatap pria itu dibawa petugas keamanan, hingga manik birunya menangkap dua sosok yang tak asing baginya.
'Tamayo-san? Yushiro?'
*
(Y/n) POVApa aku sedang bermimpi? Tak jauh di hadapan ku, aku melihat Tamayo dan Yushiro. Keduanya berjalan mendekat ke arahku.
"Ano... Apa kau baik-baik saja?" tanya Tamayo padaku.
"Hn. Shinpai shinai de."
"Tamayo-sama, dia Kisatsutai," celetuk Yushiro membuat Tamayo tersadar setelah melihat seragam ku. Dia sedikit tersentak tadi
"Ayo ikut kami," ajak Tamayo.
Tangannya menyeret ku menuju ke tempat yang lebih sepi. Kami bertiga sampai di sebuah gang sepi, Yushiro menatap ku dengan tatapan waspada. Aku tak peduli itu.
"Apa kau ke sini untuk memenggal kepala kami? Sebagai Kisatsutai pasti kau bisa merasakan aura iblis dari kami, bukan?" cetus Yushiro.
"Jika iya kenapa? Dan jika tidak kenapa?"
Aku merasa sedikit kesal dengan sikap Yushiro yang sangat posesif itu, aku ini perempuan. Apakah aku juga tak boleh dekat dengan Tamayo?
'Ku harap sikapnya ini karena aku seorang Kisatsutai,' batinku menggerutu.
Aku melepaskan genggaman Tamayo, kemudian menghampiri Yushiro.
"Dengar, Baka-Oni. Kalau aku mau memenggal kepala kalian, akan ku lakukan sejak tadi."
"Hentikan itu, Yushiro. Kau tidak boleh menuduh sembarangan," Tamayo angkat bicara.
"Maaf karena sudah mengejutkan mu karena kejadian tadi. Tapi, yang dikatakan Yushiro benar. Sebagai Kisatsutai, kau pasti sudah merasakan hawa iblis pada kami, 'kan?" ucap Tamayo.
Aku hanya mengangguk sebagai balasan.
"Tapi entah kenapa firasatku mengatakan kalau aku tak boleh memenggal kalian."
Bukankah aku harus berpura-pura tidak mengenal mereka? Tentu saja, akan aneh jika aku memanggil nama mereka di saat mereka baru pertama kali bertemu dengan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Cosmic Strength (Kimetsu No Yaiba X Reader)
Fiksi Penggemar(L/N) (Y/N) Bisakah kita menyebutnya dengan 'Gadis Es Sehangat Matahari'? Wajahnya yang tenang dengan perilakunya selalu hangat pada orang lain, membuat (Y/n) disukai oleh seluruh Kisatsutai. Dirinya memilih untuk pergi ke dunia Kimetsu no Yaiba unt...