🌌 Chapter 80🌌

1.1K 162 7
                                    

❗❗❗WARNING SPOILER ❗❗❗

MULAI DARI SINI CERITA AKAN BERPATOKAN PADA MANGA KIMETSU NO YAIBA.

ADA BEBERAPA PERUBAHAN PADA SCENE MAUPUN DIALOG TOKOH DI CHAPTER INI DIMANA TAK SESUAI DENGAN MANGA ASLINYA YANG SENGAJA AUTHOR BUAT.

YANG BELUM BACA MANGA, SILAKAN BACA.
SEKIAN DARI AUTHOR.

HAPPY READING
⬇️⬇️⬇️⬇️







*







Suara dentingan logam terdengar dari sebuah sisi dalam bangunan yang diciptakan oleh Nakime.

Situasi tak bisa dibilang terpojok, akan tetapi ini juga belum bisa dikatakan menguntungkan.

Sepasang guru dan murid berbeda gender di sana, mereka mati-matian mengayunkan Nichirin mereka sejak 30 menit yang lalu.

Cambuk-cambuk berbilah tajam kini bergerak dengan kecepatan luar biasa bak mengincar dan ingin mengoyak tubuh mereka.





“Mokuzai no Kokyuu, Go no Kata: Kattabuumeran! (Boomerang Pembelah)”



“Uchuu no Kokyuu, Roku no Kata: Kuroihoshi-En! (Kobaran Api Hitam)”

“Mokuzai no Kokyuu, Hachi no Kata: Kaori Mokuzai Genjutsu! (Ilusi Kayu Wangi)”

“Uchuu no Kokyuu, Shi no Kata: Ryuusei Genjutsu! (Ilusi Meteor)”



Sudah berkali-kali tebasan mereka berhasil memotong dan mencabik cambuk-cambuk hidup itu, sayangnya lawan yang mereka hadapi saat ini adalah pemimpin dari para iblis.

Kemampuan Muzan jauh lebih kuat diatas iblis bulan atas sekalipun, dia bisa beregenerasi saat bagian tubuhnya terpotong saat itu juga.

Belum ada orang lain yang datang, pasukan pertama dan kedua dilarang mendekat oleh Kiriya, Oyakata-sama yang saat ini memimpin Kisatsutai.

Sementara itu, para Hashira juga masih memerlukan waktu untuk mengobati luka-lukanya.

Heiji dan (Y/n), keduanya berjuang melawan Kibutsuji Muzan sejak kebangkitannya, dan itu memang sudah rencana awal mereka bilamana perang sudah dimulai.













*
Beberapa waktu sebelum Latihan Hashira dimulai
*


Seorang pasien yang mengalami patah tulang dibagian tangannya kini berada di taman kediaman kupu-kupu.

Bukannya mendudukkan dirinya di ranjang rawat, pemilik manik ungu itu justru tengah menatap sang bulan yang tengah ditemani oleh banyak bintang di langit malam sana.

Kedua sudut bibirnya sedikit terangkat kala hembusan angin malam menerpa surai ungunya, memberikan sensasi menggelitik pada area tengkuknya.

Heiji, sepertinya dia mulai menunjukkan banyak kemiripan dengan pendidiknya.




“Seorang pasien harusnya menjalani perawatan di ruangannya. Bukan berada di luar seperti ini.”



Sebuah suara datang dari arah belakang Heiji. Ditengoknya oleh sang pemilik napas kayu, lantas matanya menangkap sang guru yang kini tengah menuju ke arahnya.


✓Cosmic Strength (Kimetsu No Yaiba X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang