[COMPLETED]
Ketika Lee Tae Ra berada di titik terendah dalam hidupnya, ia berusaha untuk bangkit dengan caranya sendiri. Gadis itu nyaris kehilangan segalanya semenjak ibunya meninggal dunia, termasuk tempat tinggal. Hingga ia merasa keberuntungan m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Udah masuk chapter 2 nih hihi👀
Enjoyyyy💜💖💜💖
"Tunggu sebentar."
Setelah menarikku masuk dan saling terdiam seperti orang bodoh, itu kalimat yang ia katakan sebelum mengembalikan ponselku lantas menarik wanita yang bisa kuasumsikan adalah pacarnya. Wanita itu tampak kebingungan, sebelum mereka akhirnya lenyap ke ruangan lain.
Aku mencoba untuk tenang melihat reaksi mereka. Terlebih kelakuan bodoh pria itu. Wajahnya sangat tampan, namun aku tidak suka saat mendengarnya berbicara. Ia terlalu cerewet. Dan lagi, kenapa ia terlihat sangat panik?
Teringat ucapannya tentang idol dan WWH, aku lantas mengecek ponsel dan mencoba mencari sesuatu dengan kata kunci itu.
Seketika aku terkejut.
Hal pertama yang muncul adalah nama.
Kim Seokjin, dengan julukan Worldwide Handsome.
Yang kedua adalah fotonya.
Foto pria itu.
Dan yang ketiga adalah artikel Wikipedia berbahasa inggris.
Kim Seok-jin (Korean: 김석진; born December 4, 1992), also knownprofessionally as Jin, is a South Korean singer, songwriter, and member of the South Korean boy band BTS.
Jadi dia seorang idol?
Idol BTS? Orang seperti dirinya?
Dan... dia sudah berumur 30 tahun?
Tidak bisa dipercaya!
Aku mengernyit tanpa berhenti bergidik ngeri. Maksudku, bisa-bisanya aku bertemu idol dengan cara seperti ini. Member BTS pula. Apa ini tidak masalah? Aku takut berurusan dengan agensinya. Lalu bagaimana? Besok Park Bum akan pulang, barang-barangku masih tersimpan di asrama sedangkan sekarang aku tidak punya tempat tinggal. Duh, membingungkan sekali!
Ah, oke. Tenanglah, Tae Ra. Jika ia seorang idol dan memiliki kuasa untuk mengusirku atau menambah masalah hidupku, maka aku bisa mengacungkan senjataku. Dan senjataku adalah... skandalnya, bukan begitu? Wanita tadi adalah pasangannya, dan tanda-tanda merah di leher pria itu menunjukkan bahwa semalam mereka mungkin saja melakukan hal yang... liar di atas ranjang.
Haish... menjijikkan.
Lagi pula aku tidak melakukan apa pun, mereka sendiri yang tanpa sengaja menunjukkannya. Aku menghela napas, meyakinkan amunisiku dalam berdebat untuk mengalahkannya. Dan sebelum itu, aku melirik ponsel sekali lagi. Memastikan nama pria itu.