6

274 48 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haiiiii💖✨

Ada yang nunggu cerita ini? Hehe
Apa kabar kalian? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Yuk di vote dulu yuk, ga nyampe 1 menit kok hihi biar aku semangat update. Well, happy reading!

.


.

.






Setelah mengalami hari melankolis dan dihibur oleh hal-hal sederhana, aku merasa cukup lega. Aku tidak menyangka jika idol sekelas BTS yang memiliki julukan Worldwide Handsome seperti Seokjin bisa sangat telaten dalam memasak. Setelah berhasil mengalihkan rasa sedihku, Seokjin mengajakku mengolah ikan di pukul empat pagi. Lalu membuat bibimbap tongyeong dan sarapan di pukul enam.

Bibimbap buatannya enak sekali.

Sungguh, rasanya sangat berbeda dengan buatanku, seakan beda kelas. Dan ternyata pria itu juga serius dengan ucapannya tempo hari yang berniat membeli seafood sendiri. Namun aku tak menyangka jika ia terjun langsung ke lautan untuk memancingnya, bersama rekan sesama idol pula.

Ternyata, idol juga manusia.

Maksudku, mereka mengisi waktu luang dengan normal. Kukira yang mereka tahu hanyalah mempercantik visual dan tarian. Tapi dugaanku salah. Tinggal bersama Seokjin cukup merubah pandanganku soal idol.

Aku mengerang seraya meregangkan tubuh, lantas membuka penutup mata bergambar RJ yang sengaja kubawa ke kampus. Sambil meringis, aku menatap sekeliling halaman kampus yang cukup ramai. Lalu terkejut saat melihat Hyeon berada di sampingku, tengah membaca buku sambil bersandar di pohon.

"Kau benar-benar tidur di atas kursi taman yang keras." gumamnya tanpa mengalihkan pandangan dari buku. "Dan bisa tidur sampai dua jam."

Aku meringis. "Aku sangat mengantuk."

"Taera, kau ini." Hyeon mulai menatapku sambil menghela napas. "Setidaknya kau harus berhati-hati. Akan lebih baik jika kau tidur di dalam kelas. Beruntung aku melihatmu di sini."

Aku kembali meringis seraya menggaruk kepala.

Hari ini ada kelas pagi. Jadi aku hanya tidur beberapa jam sebelum pergi. Belum lagi dosenku mengadakan kuis dadakan. Benar-benar memusingkan. Setelah berhasil melewati sesi kelas dengan cukup baik, aku memilih pergi ke halaman kampus dan mencuri waktu untuk tidur. Aku sengaja memilih tidur di dekat pohon yang rindang karena kelihatan nyaman saja.

Dalam hati aku tersentuh saat sadar jika Hyeon menjagaku selama aku tidur. Kuharap aku tidak mendengkur saat tidur tadi, itu akan sangat memalukan. Terkadang aku tidak tahu tempat jika kepalang mengantuk. Masih untung aku memiliki fokus saat mengikuti kuis pagi tadi.

Roommate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang