"Happy reading, yorobun."
Author Point of View
[Tiga tahun kemudian]
Beberapa bulan lalu, Korea Selatan dikejutkan dengan kasus pembunuhan yang terjadi pada seorang ibu rumah tangga dan anaknya. Ironisnya, pelaku adalah suami dari wanita itu dan ayah dari anaknya sendiri. Mereka dibunuh dengan cara diracuni oleh sianida yang terkandung dalam teh dan susu. Motif pelaku melakukan pembunuhan sekeji itu pada keluarganya sendiri hanya karena ingin menikahi selingkuhannya.
Warga sipil dibuat geram dan mengecam keras kasus tersebut, terutama karena anak yang menjadi korban dari ayahnya sendiri baru berumur enam tahun. Imbas dari tekanan itu, persidangan diadakan secara transparan dan terbuka. Namun karena pelaku memiliki relasi yang cukup kuat dengan salah satu petinggi negara, kasus menjadi sedikit rumit dan dibumbui banyak kebohongan.
Mulai dari barang bukti yang hilang, keterangan yang berbelit-belit sampai saksi yang diancam, semua terjadi begitu kompleks hingga memakan banyak waktu. Namun, kesulitan itu dapat diatasi oleh jaksa yang berperan besar dalam kasus ini. Demi keadilan korban, jaksa tersebut berhasil menemukan bukti konkret dengan cara yang tidak terduga. Hingga waktu menuntun mereka pada sidang putusan yang ditunggu-tunggu. Baik oleh keluarga korban yang mengharapkan keadilan, maupun pelaku yang ingin mendapat keringanan hukuman.
"Atas pertimbangan kasus yang melanggar kemanusiaan, Yoo Ho Sun telah terbukti secara sah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana. Oleh karena itu, kami menjatuhkan hukuman kepada terdakwa dengan pidana..."
Ruang pengadilan seketika hening ketika hakim dengan sengaja memberi jeda pernyataannya untuk sejenak. Pengunjung yang hadir di persidangan tampak menunggu pernyataan hakim dengan tidak sabaran. Sementara terdakwa, kuasa hukum beserta petugas pengadilan lain menanti putusan hukum dengan gugup. Mereka bertarung membawa tujuan masing-masing di tengah tuntutan rakyat yang menagih keadilan.
"... penjara seumur hidup."
Terdakwa seketika lemas di tempatnya. Suasana pengadilan sedikit riuh oleh pengunjung yang memberikan respons beragam. Ada yang tampak puas, tidak puas dan juga geram. Sementara pihak keluarga korban yang turut hadir menyaksikan sidang putusan ini tampak begitu lega. Mereka menatap seorang jaksa yang memperjuangkan semuanya hingga akhir. Gadis dengan toga hitam dan rambut yang terikat rapi itu kini tampak menunduk, mempertahankan wibawanya di tengah putusan akhir yang tidak sesuai dengan harapannya.Dan jaksa itu adalah, Lee Tae Ra.
••
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate ✓
Fanfiction[COMPLETED] Ketika Lee Tae Ra berada di titik terendah dalam hidupnya, ia berusaha untuk bangkit dengan caranya sendiri. Gadis itu nyaris kehilangan segalanya semenjak ibunya meninggal dunia, termasuk tempat tinggal. Hingga ia merasa keberuntungan m...