Happy reading!❣
Seperti kejadian sebelumnya, kami memutuskan untuk tidak membahasnya lagi dan menganggap semua itu adalah pelampiasan semata. Aku bersikeras menyebutnya begitu meski Seokjin tampak beberapa kali ingin memotong penjelasanku saat memutuskan hal itu. Karena... bagaimana, ya? Aku hanya ingin kita bersenang-senang. Meski hal itu adalah yang pertama bagiku, setidaknya aku merasa cukup keren karena melakukannya dengan seorang idol terkenal kelas dunia. Sebut aku gila, tapi aku yakin orang-orang akan pingsan jika aku menceritakan pengalamanku.
Aku juga disibukkan dengan persiapan magangku yang akan dimulai besok. Jadi setiap selesai kelas, aku akan bekerja di firma hukum dan pulang lebih larut dari biasanya. Areum senang sekali dengan kemajuan ini. Ia bahkan berkaca-kaca mendengar kabar gembira yang kusampaikan. Hingga di sinilah kami sekarang, di kedai tteokbokki dan makan bersama setelah sibuk belanja beberapa pakaian ke mall. Selain untuk merayakan keberhasilanku yang diterima kerja, aku juga membutuhkan pakaian semi formal untuk bekerja.
Karena semenjak hidupku melarat, pakaian yang kupunya kebanyakan hanyalah kaus dan celana baggy.
"Perasaanku saja atau ini lebih pedas dari biasanya?" ujar Areum sambil megap-megap karena kepedasan saat mengunyah tteokbokki. Aku mengedikkan bahu, tidak setuju dan malah merasa tidak pedas sama sekali. Sedetik kemudian, gadis itu menjentikkan jari seakan teringat sesuatu. "Ah, aku mau pamer sesuatu!"
Areum mengeluarkan sesuatu dari tasnya lalu memamerkan sebuah binder transparan kecil berisikan photocard BTS. Seketika aku melongo, tidak habis pikir dengan kelakuannya membeli barang begitu karena setahuku, harganya mahal. Maksudku, akan lebih baik jika ia membeli poster sebesar papan reklame di sisi jalan dari pada membeli foto-foto kecil seperti itu dengan harga tinggi.
"Aku memborong banyak kemarin. Ada salah satu ARMY yang sedang butuh uang dan menjual ini. Aku beruntung sekali mendapatkannya!" seru Areum antusias sambil membuka foto demi foto yang didominasi wajah Jungkook. "Lihat, ya ampun! Biasku tampan sekali."
Aku hanya bisa mengernyit dan melirik benda itu tanpa minat. Tanpa sadar aku jadi mengingat pertemuanku dengan Jungkook terakhir kali. Orang itu sempat melantur dan membisikan sesuatu yang tidak kumengerti. Tapi anehnya, aku masih ingat kalimat itu sampai sekarang. Areum masih saja sibuk membicarakan idolanya sambil membuka halaman binder kecil itu satu persatu. Hingga aku tersedak dan langsung terbatuk melihat satu foto yang terselip di sana.
"Aduh bikin kaget saja!"
Aku mengambil tisu dan langsung mengelap mulutku. Sementara Areum menjauhkan binder kecilnya, takut jika batukku menyembur dan mengotori benda itu.
"Apa itu?!" tukasku kaget. "Kau menyimpan foto telanjang?!"
Aku tidak bohong! Ada satu foto yang tampak familiar untukku. Areum sempat mengernyit seraya membuka bindernya kembali, lalu mengangguk-angguk saat mengerti maksud ucapanku.
"Ah, ini punggung Jin. ARMY itu memberinya sebagai bonus. Foto ini sempat viral di Instagram. Dan lihat, dia pakai celana." gumamnya, lantas melirikku seraya tersenyum miring. "Kenapa? Kau terpesona? Haish, makanya jangan pura-pura tidak suka pada BTS padahal Jin adalah biasmu!"
Tanpa sadar aku merebut binder Areum lalu melihat foto itu. Foto seorang pria tanpa pakaian yang membelakangi kamera, punggungnya terlihat kokoh dan sempurna dengan lekukan otot yang pas. Sial, ini benar-benar Seokjin. Tato kecil yang sempat kulihat tadi pagi juga terlihat di sana. Aduh, Areum tidak tahu saja kalau punggung ini sudah pernah kusentuh. Haish, pemikiran itu membuatku salah tingkah sendiri. Aku mengembalikan binder itu tanpa bisa menahan senyumku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate ✓
Fanfic[COMPLETED] Ketika Lee Tae Ra berada di titik terendah dalam hidupnya, ia berusaha untuk bangkit dengan caranya sendiri. Gadis itu nyaris kehilangan segalanya semenjak ibunya meninggal dunia, termasuk tempat tinggal. Hingga ia merasa keberuntungan m...