Apa kabarrrr? Kayak udah lama banget ga update hihi maaf yaa. Well, happy reading!
.
.
.
Tiga hari setelah kejadian memalukan itu, interaksi antara aku dan Seokjin sedikit... aneh. Kami jadi jarang berbincang walaupun sesekali ia masih sering mengomeliku karena kesalahan kecil. Namun aku lebih sering menghindarinya. Tentu saja. Bagaimana mungkin aku masih punya kepercayaan diri setelah sadar dari kebodohanku akibat sedikit mabuk? Bayangkan, aku bernyanyi seperti orang bodoh sambil berani-beraninya meletakkan jemari nakal ini ke dagu seorang idol besar bernama Min Yoongi. Untung saja suaraku tidak terlalu buruk. Jadi minimal mereka sadar jika aku punya sedikit bakat dalam bernyanyi.
Areum pasti sudah menggeplak kepalaku jika aku menceritakannya.
Dan karenanya aku memutuskan untuk tidak menerima uang pemberian Yoongi. Seokjin sempat memaksa dan mengomel saat aku menolaknya karena ia sudah jauh-jauh pergi ke ATM. Padahal malam itu aku hanya bercanda. Selama tiga hari belakangan, Seokjin sangat sering pergi keluar karena urusan pekerjaan. Ia sangat sibuk. Bahkan ia pernah tidak pulang selama dua hari dan mengabariku akan bermalam di tempatnya yang lain. Tidak usah bertanya di mana. Rasanya aku tidak perlu mengulang berkali-kali dalam menjelaskan kekayaannya. Ia bisa saja membeli apartemen secara mendadak dan berlagak seperti baru saja membeli sebotol banana uyu di minimarket.
Hari minggu akhirnya tiba. Hari yang sudah kutunggu-tunggu. Karena aku dan Hyeon akan pergi ke Everland. Kami juga mengajak Areum dan Bum untuk ikut. Aku telah selesai bersiap-siap dan hendak keluar untuk menyiapkan sarapan dengan pakaian serba cerah yang jarang kukenakan. Aku memakai crop top berwarna pastel yang dipadu dengan celana jins bermodel baggy dan sling bag berwarna krem. Tidak spesial, namun ini berbeda dengan pakaianku yang biasanya jika pergi ke kampus.
Aku keluar bertepatan dengan Seokjin yang muncul dengan pakaian rapi.
"Oh, mau ke mana?" tanya Seokjin santai sambil mengaitkan sling bag Louis Vuitton berwarna hijau dengan gradasi biru miliknya ke bahu. Sial. Dulu aku punya tas yang sama persis dengannya. "Tumben sekali. Biasanya kau berpakaian seperti Jungkook."
Aku mendengus. Iya, ia sering kali bilang begitu jika aku pergi ke kampus menggunakan pakaian serba kebesaran. Haish, ia tidak tahu saja jika mengenakan stelan seperti itu sangatlah nyaman.
"Mau jalan-jalan ke Everland." balasku berusaha acuh seraya melenggang menuju dapur. "Hari ini sarapan yang simple saja, ya? Aku akan membuat roti panggang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate ✓
Fanfiction[COMPLETED] Ketika Lee Tae Ra berada di titik terendah dalam hidupnya, ia berusaha untuk bangkit dengan caranya sendiri. Gadis itu nyaris kehilangan segalanya semenjak ibunya meninggal dunia, termasuk tempat tinggal. Hingga ia merasa keberuntungan m...