Episode 22 (wonjoy)

420 50 3
                                    

Episode 22 : Keraguan yang semakin nyata.

🌵🌵🌵


Wonwoo tak pernah mabuk. Dia memiliki toleransi alkohol yang lumayan tinggi.
Jadi satu dua botol saja tak akan berpengaruh padanya.

Namun sekarang...

"Hyung, udah! Lo mabuk astagah!"

"Minggir."

"Hyung!"

"Minggir. Gue belum mabuk."

"Hyung!" Bentak Mingyu lagi kemudian merebut gelas berisi cairan bening itu.

"Udah! Lo denger gue gak sih?"

Wonwoo menyeringai. "Gue cuma dengerin Joy. Sialan tuh cewek! Dia gak tau ya gue dah mendem perasaan ini hik! Bertahun- hik! Tahun. Tapi dia?"

Mingyu menggelengkan kepala. Dia sudah tak kuasa melihat bagaimana menderitanya Wonwoo selama dua bulan ini.

Usut punya usut ternyata karena sosok sahabat kecilnya itu sudah memiliki kekasih.

Gadis yang katanya selalu menguasai hatinya.

"Hyung, lo harus terima takdir yang ada."

Wonwoo merebahkan kepalanya di meja. Pandangannya meredup. Dia tertidur untuk ke sekian kalinya di meja bar selama dua bulan ini.

Sepulang dari kantor, bukannya beristirahat. Wonwoo malah datang ke tempat ini untuk menghilangkan stress namun di sisi lain tubuhnya rusak.

"Mi-mingyu?"

Mingyu menghela napas lega.

"Joy? Masih inget gue kan?"

Joy mengangguk pelan.

"Liat? Wonwoo hyung mabuk untuk kesekian kalinya. Untuk pertama kalinya gue manggil lo ke sini. Maaf ya ngerepotin."

Joy menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya dan menggumamkan sesuatu dengan tidak jelas.

"Dia kenapa?"

Mingyu terkadang kurang menyukai sifat Joy yang terkesan sangat tidak peka dengan lingkungan di sekitarnya.
Kadang ia kasihan mengapa bisa Wonwoo tak berpaling ke gadis lain saja.

"Dia mabuk. Galau. Patah hati."

"Karena?"

Mingyu sedikit berdecih. "Karena? Joy mohon maaf ni ya, tapi lo itu beneran gak peka atau gimana sih?"

"Ma-maksudnya?"

🌵🌵🌵

"Nu! Astagah! Lo berat banget sumpah!"

"Bawel!"

Wonwoo sudah sepenuhnya sadar, namun tubuhnya masih sedikit terhuyung. Mingyu keparat! Bagaimana bisa ia memanggil Joy dan menyuruh gadis itu untuk menjemputnya.

a day with park sooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang